top ads
Home / Kesehatan / Produk "Bebas Gula" bagi Pasien Diabetes: Apa yang Harus Anda Ketahui

Kesehatan

  • 8

Produk "Bebas Gula" bagi Pasien Diabetes: Apa yang Harus Anda Ketahui

Produk "Bebas Gula" bagi Pasien Diabetes: Apa yang Harus Anda Ketahui
  • September 17, 2023

KuatBaca.com-Di tengah kebutuhan untuk membatasi konsumsi gula, produk dengan label "bebas gula" makin laris di pasaran. Pasien diabetes, terutama, cenderung mencari alternatif yang lebih sehat untuk makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Namun, seberapa amankah produk "bebas gula" bagi mereka?


Sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, konsumsi gula seharusnya tidak melebihi 50 gram atau sekitar empat sendok makan per hari. Namun, kenyataannya, banyak orang yang tanpa sadar mengonsumsi gula lebih dari batas yang disarankan karena gula tersembunyi dalam berbagai makanan dan minuman kemasan. Oleh karena itu, produk dengan label "bebas gula" menjadi populer.


1. Apa itu Produk Bebas Gula?


Walau berlabel "bebas gula", kebanyakan produk semacam ini tidak 100% tanpa gula. Sebagian besar dari produk tersebut memiliki kandungan gula kurang dari 0,5 gram per porsi, menjadikannya rendah kalori dibandingkan makanan manis tradisional.


Namun, perlu diingat bahwa beberapa produk, misalnya buah kalengan, mungkin memiliki label "tanpa tambahan gula", yang berarti tidak ada gula tambahan saat pemrosesan, tetapi masih mengandung gula alami dari buah tersebut.


Produk "bebas gula" seringkali tetap memiliki rasa manis, berkat penggunaan pengganti gula. Meskipun ini bisa menawarkan rasa yang hampir mirip dengan gula asli, tetapi konsumen harus waspada terhadap kalori dan karbohidrat yang tetap ada di dalamnya. Itu berarti, konsumsi produk tersebut harus dalam porsi yang seimbang dan dalam kerangka pola makan yang sehat untuk menjaga keseimbangan gula darah.


2. Pengganti Gula di Produk Bebas Gula


Salah satu pengganti gula yang populer adalah gula alkohol. Ditemukan secara alami dalam berbagai buah beri dan tumbuhan, gula alkohol memiliki karbohidrat yang, meskipun dalam jumlah yang lebih sedikit, masih dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam darah. Meskipun memiliki rasa yang kurang manis dari gula asli dan dapat diproses tanpa insulin, gula alkohol memiliki potensi untuk mengganggu pencernaan, seperti menyebabkan kembung atau ketidaknyamanan.


Sebuah penelitian dari European Food Research and Technology menunjukkan bahwa gula alkohol memang dapat berfungsi sebagai pengganti gula. Tetapi, perlu diperhatikan bahwa konsumsi berlebihan tidak membantu dalam penurunan berat badan. Mengingat obesitas adalah salah satu faktor risiko diabetes, penting bagi pasien diabetes untuk tetap memperhatikan asupan kalori mereka.


Walaupun produk "bebas gula" mungkin tampak sebagai alternatif yang menarik, penting bagi konsumen, terutama pasien diabetes, untuk memahami apa yang mereka konsumsi. Membaca label, memahami kandungan nutrisi, dan mengkonsumsi dalam porsi yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan gula darah. Sebagai tambahan, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan perubahan besar dalam pola makan Anda. (*)

side ads
side ads