Pemangkasan Dana AS Ancam Picu Jutaan Kematian Akibat AIDS Global

26 March 2025 12:38 WIB
pbb-pemangkasan-dana-as-sebabkan-jutaan-kematian-aids-1742959693638.jpeg

1. Keputusan Pemangkasan Dana Amerika Serikat Jadi Ancaman Serius

Kuatbaca.com - Dunia dihadapkan pada potensi krisis kesehatan global baru setelah Amerika Serikat secara drastis memangkas pendanaannya untuk program penanggulangan HIV/AIDS. Pemotongan dana ini menjadi pukulan telak bagi berbagai negara berkembang, khususnya di kawasan Afrika, yang selama ini sangat bergantung pada bantuan internasional untuk program pengobatan dan pencegahan AIDS.

Pemangkasan ini diputuskan di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump dan terus berdampak meski pemerintahan telah berganti. Sementara AS sebelumnya dikenal sebagai donor terbesar dalam perang global melawan AIDS, perubahan kebijakan ini disebut bisa menghapus capaian besar yang telah dibangun selama lebih dari dua dekade terakhir.

2. Prediksi Kematian Tambahan Capai 6,3 Juta Jiwa

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk penanganan HIV/AIDS (UNAIDS) memperingatkan bahwa jika kekurangan dana ini tidak segera diatasi, dunia akan menghadapi tambahan lebih dari 6 juta kematian akibat AIDS dalam empat tahun ke depan. Angka tersebut merupakan prediksi konservatif dan bisa memburuk seiring berjalannya waktu.

Pada tahun 2023 saja, terdapat sekitar 600.000 kasus kematian akibat AIDS secara global. Tanpa dukungan finansial yang memadai, tren kematian akibat penyakit ini diperkirakan akan kembali meningkat tajam, mengembalikan kondisi ke titik darurat seperti era 1990-an, di mana AIDS menjadi salah satu penyebab kematian utama secara global.

3. Infeksi Baru Diperkirakan Tembus 8,7 Juta Kasus

Tak hanya kematian yang meningkat, UNAIDS juga memproyeksikan akan terjadi 8,7 juta kasus infeksi baru dalam waktu empat tahun ke depan jika kekurangan dana tidak segera ditutup oleh donor lain. Saat ini belum ada negara atau lembaga donor internasional yang menyatakan kesiapan untuk menggantikan peran Amerika Serikat.

Populasi paling terdampak tidak hanya berada di Afrika, tetapi juga meluas ke wilayah lain seperti Eropa Timur dan Amerika Latin. Keterbatasan akses terhadap terapi antiretroviral (ARV), layanan tes HIV, dan program pencegahan seperti edukasi seksual menjadi pemicu melonjaknya infeksi baru.

4. Risiko Kembalinya Pandemi AIDS ke Skala Global

Kepala UNAIDS memperingatkan bahwa dunia berada di ambang "kemunduran besar" dalam upaya pengendalian AIDS. Jika tidak segera ditangani, pandemi AIDS dapat kembali mencapai puncaknya seperti dua dekade lalu, menelan jutaan nyawa dan menimbulkan beban sosial serta ekonomi yang masif, terutama bagi negara-negara berpenghasilan rendah.

Kekurangan dana membuat banyak program penting harus dihentikan atau dikurangi. Ini termasuk distribusi kondom gratis, layanan konseling, pengujian HIV sukarela, dan pengobatan gratis bagi pasien HIV/AIDS.

5. Seruan Internasional untuk AS dan Komunitas Global

Meskipun pemangkasan anggaran adalah hak kedaulatan sebuah negara, keputusan ini telah menuai kritik luas dari komunitas internasional, organisasi kemanusiaan, dan aktivis kesehatan global. Mereka mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk mengevaluasi kembali keputusan ini, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap jutaan nyawa.

Sebagian kalangan menilai bahwa penghentian pendanaan secara mendadak, tanpa proses transisi atau strategi pengganti, merupakan tindakan yang berisiko tinggi dan mengancam stabilitas kesehatan global. Banyak negara berkembang tidak memiliki kapasitas fiskal untuk menggantikan pendanaan yang selama ini disuplai oleh AS.

6. Harapan Akan Keterlibatan Global dan Alternatif Pendanaan

Dalam situasi genting ini, komunitas internasional didorong untuk meningkatkan solidaritas dan mencari sumber pendanaan alternatif. Negara-negara maju, organisasi filantropi, dan sektor swasta diharapkan bisa turun tangan guna mencegah kemunduran besar dalam perjuangan global melawan HIV/AIDS.

Penting untuk dipahami bahwa perang melawan AIDS belum berakhir. Pemangkasan dana adalah pukulan telak, tetapi bukan akhir dari segalanya. Masih ada waktu untuk menyelamatkan jutaan nyawa, asalkan dunia bergerak bersama.

kesehatan

Fenomena Terkini






Trending