Memahami Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis

Kuatbaca - Gagal ginjal merupakan kondisi serius yang dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu gagal ginjal akut dan kronis. Kedua jenis gagal ginjal ini memiliki perbedaan signifikan dalam hal penyebab, gejala, dan penanganannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci perbedaan antara kedua jenis gagal ginjal tersebut.
1. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut adalah kondisi di mana ginjal tiba-tiba kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah dari darah dan memproduksi urine. Kondisi ini seringkali terjadi secara tiba-tiba dan dapat berkembang dengan cepat hanya dalam beberapa hari. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi parah, infeksi berat, atau efek samping dari obat-obatan yang beracun bagi ginjal.
Tanda-tanda gagal ginjal akut dapat meliputi disorientasi, penurunan volume urine, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, mual, retensi cairan tubuh, irama jantung tidak teratur, kejang, dan bahkan koma dalam kasus yang parah. Akumulasi racun uremik dalam tubuh adalah penyebab sebagian besar gejala ini.
Gagal ginjal akut sering terjadi pada orang yang sudah dirawat di rumah sakit, terutama pada pasien yang mengalami penyakit kritis dan memerlukan perawatan intensif. Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting dalam kasus gagal ginjal akut, karena jika tidak diobati, kondisi ini dapat berakibat fatal.
2. Gagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis, juga dikenal sebagai penyakit ginjal kronis, adalah kondisi di mana fungsi ginjal mengalami penurunan secara progresif dan ireversibel selama lebih dari 12 minggu. Gejala gagal ginjal kronis mungkin awalnya ringan atau bahkan tidak terlihat, tetapi akan menjadi lebih signifikan ketika kapasitas fungsi ginjal turun di bawah 60 persen.
Tanda-tanda gagal ginjal kronis meliputi kram otot, penurunan ketangkasan mental, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, hipertensi yang sulit dikendalikan, perubahan pola buang air kecil, mual, muntah, kehilangan selera makan, gangguan tidur, dan kulit kering.
Gejala gagal ginjal kronis seringkali tidak spesifik dan dapat disebabkan oleh penyakit lain, yang dapat menghambat diagnosis yang tepat. Kondisi ini memiliki komplikasi, seperti anemia dan gangguan metabolisme mineral dan tulang, yang dapat memperberat kesehatan pasien.
Sayangnya, gagal ginjal kronis umumnya tidak dapat disembuhkan. Ketika fungsi ginjal turun di bawah 15 persen, penderita membutuhkan transplantasi ginjal atau harus menjalani dialisis untuk menjaga kehidupan.
Gagal ginjal akut dan kronis adalah dua bentuk kondisi yang berbeda, baik dalam hal penyebab maupun gejala. Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan penanganan segera, sementara gagal ginjal kronis adalah kondisi progresif yang berkembang selama periode yang lebih lama. Memahami perbedaan antara kedua jenis gagal ginjal ini sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan profesional medis untuk evaluasi dan perawatan yang sesuai.