Bio Farma Siapkan Vaksin TBC Generasi Baru, Dorong Kemandirian dan Daya Saing Industri Farmasi Nasional

Kuatbaca.com - Sebagai negara dengan beban tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia setelah India, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sektor kesehatan masyarakat. Dalam menjawab kondisi ini, PT Bio Farma (Persero) mengambil langkah konkret melalui pengembangan vaksin TBC generasi terbaru (new-TB vaccine) yang saat ini sedang dipersiapkan untuk memasuki tahap uji klinis fase tiga pada tahun 2025.
Perusahaan pelat merah ini menegaskan komitmennya untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mengangkat daya saing industri farmasi nasional ke kancah global. “Komitmen kami adalah menghadirkan solusi inovatif dari hulu ke hilir, tak hanya untuk kebutuhan dalam negeri, tapi juga untuk meningkatkan daya saing industri farmasi nasional,” ungkap Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto.
1. Kolaborasi Global untuk Inovasi Vaksin TBC Modern
Pengembangan vaksin TBC generasi baru ini dilakukan melalui kolaborasi riset yang melibatkan berbagai institusi dalam dan luar negeri. Kolaborasi ini dinilai penting untuk menghasilkan formulasi vaksin yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan mutasi bakteri TBC dan kasus resistensi obat yang terus meningkat.
Selain vaksin baru, Bio Farma juga memastikan pasokan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin), yang selama ini menjadi alat utama dalam mencegah TBC pada anak-anak, tetap aman dan tersedia secara luas. Hal ini memperkuat posisi Bio Farma sebagai pilar utama dalam sistem ketahanan vaksin nasional.
2. Pengurangan Ketergantungan Impor dan Peningkatan Ketahanan Kesehatan
Bio Farma memandang bahwa kemandirian dalam produksi vaksin dan alat diagnostik adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada produk impor. Bambang Heriyanto menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan investasi jangka panjang yang vital bagi sistem kesehatan nasional.
“Dengan kemandirian dalam pengembangan vaksin dan alat diagnostik, kita bisa mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Ini investasi jangka panjang yang sangat penting,” ujarnya.
Langkah ini juga mendorong industri farmasi nasional untuk menjadi lebih kompetitif, sejalan dengan arahan pemerintah dalam mendorong kemandirian sektor kesehatan pasca-pandemi.
3. Dukungan Terhadap Program Imunisasi Nasional dan Eliminasi TBC 2030
Dalam rangka memperluas cakupan perlindungan terhadap TBC, Bio Farma menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program imunisasi nasional. Vaksinasi yang merata di seluruh Indonesia diharapkan dapat mencegah komplikasi berat akibat TBC, seperti meningitis TBC dan TBC tulang yang dapat mengancam nyawa.
Langkah-langkah ini juga sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Eliminasi TBC 2030 dan Sustainable Development Goals (SDGs), yang menargetkan pengendalian penuh terhadap penyakit menular dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
4. Visi Bio Farma Bangun Indonesia Sehat dan Unggul
Keterlibatan aktif Bio Farma dalam pengembangan vaksin TBC modern menunjukkan kontribusi besar perusahaan dalam mendukung visi pemerintah mewujudkan manusia Indonesia yang unggul, sehat, dan berdaya saing global. Dengan menjadi pionir dalam pengembangan vaksin inovatif, Bio Farma turut membangun sistem kesehatan nasional yang lebih tangguh dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Melalui penguatan riset, kolaborasi lintas negara, dan komitmen terhadap kemandirian produksi, Bio Farma tidak hanya berperan sebagai produsen vaksin, tetapi juga sebagai katalis perubahan menuju transformasi kesehatan Indonesia yang berkelanjutan.