Tragedi Kebakaran Apartemen di Ho Chi Minh, Vietnam: 8 Tewas Termasuk Dua Anak-Anak

1. Kebakaran Maut Landa Apartemen Lima Lantai di Pusat Kota
Kuatbaca.com - Sebuah blok apartemen di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, dilalap si jago merah pada Minggu malam (6/7/2025), menyebabkan delapan orang tewas, termasuk dua anak-anak. Kebakaran terjadi di lantai dasar gedung berlantai lima yang berada di kawasan padat dan strategis pusat bisnis kota terbesar di Vietnam itu.
2. Korban Tewas Akibat Menghirup Asap Tebal
Menurut keterangan resmi otoritas setempat yang dikutip dari AFP, semua korban meninggal akibat menghirup asap yang sangat pekat, bukan karena luka bakar langsung. Hal ini menandakan bahwa asap menyebar cepat dan menyebabkan banyak penghuni kesulitan bernapas bahkan sebelum mereka sempat menyelamatkan diri keluar dari bangunan.
3. Suara Ledakan dan Teriakan Minta Tolong Gegerkan Warga
Laporan media lokal menyebutkan bahwa warga sempat berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran ringan sebelum tim pemadam kebakaran tiba. Beberapa saksi mendengar ledakan dari dalam gedung, disusul teriakan minta tolong dari para penghuni. Salah satu tetangga mengatakan kepada media pemerintah Thanh Nien bahwa beberapa warga terpaksa melompat dari lantai atas demi menyelamatkan diri.
4. Investigasi Penyebab Kebakaran Masih Berlangsung
Hingga saat ini, pihak berwenang belum mengungkap penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan apakah kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, kelalaian manusia, atau bahkan unsur kesengajaan. Pemerintah Vietnam berjanji akan menindak tegas jika ditemukan unsur pidana, termasuk kelalaian manajemen gedung.
5. Kebakaran di Vietnam Sering Berujung Tragis
Vietnam dalam beberapa tahun terakhir kerap dilanda kebakaran tragis, terutama di gedung-gedung bertingkat yang padat penghuni. Kebanyakan bangunan tidak dilengkapi sistem pemadam kebakaran otomatis atau tangga darurat yang memadai. Kombinasi antara padatnya penghuni, standar keamanan rendah, dan kepadatan kawasan menjadikan banyak hunian di kota besar seperti Ho Chi Minh dan Hanoi sangat rentan terhadap bencana serupa.
6. Tragedi Ini Mengingatkan pada Kebakaran 2023 di Hanoi
Kebakaran kali ini mengingatkan pada insiden besar sebelumnya yang terjadi di Hanoi pada 2023, di mana 56 orang tewas dalam kebakaran apartemen. Tragedi itu menjadi yang paling mematikan dalam dua dekade terakhir di Vietnam. Delapan orang telah dijatuhi hukuman penjara atas kasus tersebut, sebagai bagian dari upaya penegakan hukum atas kelalaian fatal.
7. Polisi Vietnam Tingkatkan Penindakan Pasca Serangkaian Kebakaran
Dalam beberapa waktu terakhir, pemerintah Vietnam meningkatkan tindakan hukum terhadap pelaku atau pemilik bangunan yang dianggap lalai terhadap standar keselamatan. Salah satunya adalah kasus kebakaran bar karaoke di Hanoi yang menewaskan 11 orang. Tersangka pembakar ditangkap pada Desember lalu, dan menjadi bukti keseriusan otoritas Vietnam dalam menindak pelanggaran keselamatan publik.
8. Sistem Keselamatan Gedung Jadi Sorotan
Tragedi demi tragedi kebakaran ini menimbulkan desakan dari publik dan aktivis agar pemerintah memperketat pengawasan terhadap sistem keselamatan bangunan. Banyak apartemen di kota besar di Vietnam diketahui tidak memiliki jalur evakuasi standar, alarm asap, atau sistem sprinkler otomatis. Hal ini menjadi catatan penting untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih banyak di masa depan.
9. Duka Mendalam dan Imbauan Kewaspadaan Bagi Warga
Masyarakat Vietnam saat ini tengah berduka atas peristiwa memilukan tersebut. Pemerintah setempat mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran, terutama di gedung hunian padat. Langkah-langkah seperti pengecekan rutin instalasi listrik, pelatihan evakuasi, dan penyediaan alat pemadam ringan diminta untuk segera diterapkan secara luas.
10. Tragedi Berulang, Solusi Sistemik Diperlukan
Kebakaran apartemen di Ho Chi Minh ini kembali menjadi alarm keras bagi sistem tata kelola keselamatan hunian di Vietnam. Dengan delapan korban jiwa, termasuk dua anak-anak, peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi kebakaran di negara tersebut. Diperlukan langkah reformasi sistemik, baik dari sisi regulasi, penegakan hukum, hingga edukasi publik agar tidak ada lagi nyawa yang hilang sia-sia akibat kelalaian yang seharusnya bisa dicegah.