Singapura Umumkan Kenaikan Pajak Barang dan Jasa: Tantangan dan Alasan di Balik Langkah Kontroversial

29 December 2023 18:04 WIB
b7820d40-35a7-4814-b695-906b291fe3fa_169.jpeg

Kuatbaca.com - Tahun 2024 membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Singapura, di mana pemerintah negara kota ini memutuskan untuk meningkatkan pajak barang dan jasa. Pada Senin, 1 Januari 2024, tarif pajak tersebut akan naik dari 8% menjadi 9%, menandai kenaikan pertama dalam 15 tahun terakhir.

1. Alasan di Balik Kenaikan Pajak: Pengumpulan Pendapatan dan Tantangan Masa Depan

Pemerintah Singapura mengambil langkah kontroversial ini dengan tujuan utama mengumpulkan pendapatan negara di tengah lonjakan belanja rumah tangga masyarakat. Meskipun inflasi inti di Singapura melambat menjadi 3,2% pada November, terjadi penurunan dibanding puncaknya pada Januari dan Februari yang mencapai 5,5%. Namun, bank sentral memperkirakan inflasi Singapura tahun 2024 akan berkisar antara 2,5-3,5%.

2. Perdebatan di Parlemen: Oposisi dan Penundaan Kenaikan Pajak

Keputusan untuk menaikkan pajak barang dan jasa tidak lepas dari perdebatan sengit di parlemen. Parlemen oposisi menyoroti lonjakan biaya hidup dan menyuarakan penundaan kenaikan pajak. Meskipun demikian, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong menanggapi bahwa penundaan tersebut hanya akan menambah masalah di masa depan.

"Menunda kenaikan GST (Goods and Services Tax) hanya akan menambah banyak masalah di masa depan, membuat kita memiliki sedikit sumber daya untuk memenuhi kebutuhan fiskal yang semakin meningkat," ungkapnya pada Agustus lalu.

3. Menanggapi Tantangan Masa Depan: Penduduk Lanjut Usia dan Kesehatan

Pemerintah Singapura memberikan justifikasi lebih lanjut terkait kenaikan pajak dengan merespons tantangan masa depan yang dihadapi negeri ini. Lonjakan populasi lanjut usia menjadi salah satu faktor utama. Diperkirakan, pada tahun 2030, seperempat populasi dunia berusia 65 tahun ke atas, menandakan pentingnya kesiapan untuk mengelola kebutuhan dan biaya kesehatan yang potensial meningkat.

4. Kritik dan Tindakan Pemda: Menyikapi Kenaikan Harga Hidup

Meskipun kenaikan pajak diumumkan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan pendapatan negara, beberapa pihak mengkritik langkah ini. Seiring dengan kenaikan biaya hidup, masyarakat Singapura menyuarakan kekhawatiran atas dampaknya terhadap kesejahteraan ekonomi mereka. Pemerintah mengambil langkah mitigasi dengan memberikan keringanan fiskal kepada rumah tangga, termasuk paket jaminan senilai lebih dari S$ 10 miliar (US$ 7,55 miliar), yang mencakup alokasi tunai kepada masyarakat.

5. Outlook Masa Depan: Tantangan dan Harapan

Sementara Singapura bersiap menghadapi kenaikan pajak yang kontroversial ini, masa depan tetap penuh tantangan. Masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya akan terus memantau dampak dari langkah ini terhadap ekonomi dan kehidupan sehari-hari.

Bagaimana kebijakan ini akan mengoptimalkan pendapatan negara dan sejauh mana dampaknya dapat diatasi oleh langkah-langkah mitigasi yang diberlakukan, menjadi fokus perhatian di tahun-tahun mendatang. (*)

pajak
singapura

internasional

Fenomena Terkini






Trending