Serangan Israel ke Stasiun TV Iran: Siaran Langsung Terhenti, Tiga Orang Tewas

Kuatbaca.com - Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat hingga memasuki hari kelima konflik. Salah satu insiden paling dramatis terjadi ketika serangan udara Israel menghantam kantor pusat televisi pemerintah Iran, IRINN, saat sedang menayangkan siaran langsung. Insiden ini menewaskan tiga orang dan menjadi salah satu serangan paling simbolik dalam eskalasi konflik dua negara.
1. Serangan Terjadi Saat Siaran Langsung Berlangsung
Momen serangan terjadi pada malam hari saat IRINN sedang melakukan siaran langsung seperti biasa. Di tengah pembacaan berita, tiba-tiba terdengar ledakan keras yang menyebabkan kepanikan di dalam studio. Asap langsung mengepul di layar, dan para awak siaran terlihat panik meninggalkan posisi mereka. Ledakan tersebut juga mengakibatkan gangguan total pada siaran televisi nasional Iran tersebut.
Kejadian ini langsung menjadi perhatian dunia karena menyerang pusat penyiaran nasional yang memiliki peran penting dalam komunikasi pemerintahan Iran. Rekaman dari insiden ini menunjukkan betapa mendadaknya serangan dan betapa cepatnya situasi berubah dari normal menjadi chaos dalam hitungan detik.
2. Tiga Orang Dilaporkan Tewas, Beberapa Lainnya Luka-Luka
Pasca serangan, pihak berwenang Iran mengonfirmasi bahwa tiga karyawan IRIB—badan penyiaran nasional Iran—tewas akibat serangan tersebut. Salah satu korban yang diketahui bernama Masoume Azimi, disebut sebagai salah satu pegawai yang sedang berada di dalam gedung saat ledakan terjadi. Sejumlah orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka, meskipun belum ada rincian pasti mengenai jumlah dan tingkat keparahan korban luka.
Hingga kini, jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit setempat, dan otoritas penyiaran Iran menyampaikan belasungkawa atas kehilangan rekan kerja mereka. Gedung IRINN sendiri mengalami kerusakan parah, terutama pada bagian studio siaran dan pusat komunikasi internal.
3. Israel Klaim Serangan Targetkan Pusat Komunikasi Militer
Pemerintah Israel melalui pernyataan resminya menyatakan bahwa serangan tersebut bukan ditujukan ke media sipil, melainkan ke fasilitas komunikasi yang disebut digunakan oleh militer Iran. Mereka menyebut bahwa gedung stasiun televisi itu juga difungsikan sebagai pusat koordinasi komunikasi Angkatan Bersenjata Iran.
Israel menegaskan bahwa serangan dilakukan berdasarkan intelijen akurat dari Direktorat Intelijen Militer, dan bahwa tujuan utamanya adalah untuk melumpuhkan infrastruktur yang berpotensi digunakan dalam operasi militer melawan Tel Aviv dan wilayah sekitarnya.
4. Evakuasi Warga Sipil Sebelum Serangan Diluncurkan
Sebelum melancarkan serangan, pihak Israel mengklaim telah mengeluarkan perintah evakuasi untuk penduduk sipil di sekitar lokasi target. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut bahwa langkah ini diambil untuk meminimalkan korban jiwa di luar target militer.
Namun, dari sisi Iran, pernyataan tersebut dianggap sebagai dalih atas serangan terhadap media nasional. Sebagai respons, pemerintah Iran dilaporkan telah mengeluarkan peringatan evakuasi terhadap sejumlah saluran televisi milik Israel, termasuk N12 dan N14, yang dinilai sebagai langkah balasan terhadap apa yang mereka sebut sebagai “agresi terhadap kedaulatan Iran.”
5. Iran Siapkan Balasan Besar-Besaran
Menyusul insiden tersebut, Iran menyatakan bahwa mereka tengah menyiapkan balasan dalam skala besar terhadap Israel. Media pemerintah menyebut Iran kini berada dalam tahap akhir persiapan untuk meluncurkan “serangan rudal terbesar dan terdahsyat” yang pernah dilakukan terhadap wilayah Israel.
Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik terbuka berskala besar di kawasan Timur Tengah. Pengamat internasional menyebut serangan terhadap fasilitas media merupakan langkah eskalatif yang bisa memicu reaksi keras dari pihak lawan, terlebih jika menyangkut korban sipil dan simbol-simbol negara seperti stasiun televisi nasional.