Rekor Konklaf Pemilihan Paus Terlama dan Tercepat dalam Sejarah Gereja Katolik

8 May 2025 14:36 WIB
melihat-kapel-sistina-tempat-konklaf-pemilihan-paus-baru-1746590127948_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pemilihan Paus atau yang dikenal sebagai Konklaf merupakan momen sakral dan sangat menentukan dalam sejarah Gereja Katolik. Proses ini tidak hanya sarat dengan spiritualitas, tetapi juga menjadi penanda transisi kekuasaan tertinggi dalam hierarki Vatikan. Meskipun setiap Konklaf memiliki dinamika tersendiri, ada dua yang paling menonjol dalam sejarah: satu karena sangat panjang, dan satu lagi karena berlangsung sangat singkat. Berikut ini ulasan lengkap mengenai konklaf terlama dan tercepat sepanjang sejarah Gereja Katolik.

1. Apa Itu Konklaf dan Mengapa Sangat Penting?

Konklaf merupakan proses tertutup yang melibatkan para Kardinal Gereja Katolik dalam memilih pemimpin baru umat Katolik sedunia, yaitu Paus. Proses ini digelar di Kapel Sistina, Vatikan, dengan suasana yang sangat privat dan penuh pengawasan. Para Kardinal yang memiliki hak suara akan dikunci di dalam hingga mereka berhasil mencapai suara mayoritas untuk memilih Paus baru. Karena proses ini sangat bergantung pada konsensus di antara para Kardinal, durasi Konklaf bisa sangat bervariasi.

2. Durasi Konklaf Bisa Bervariasi, Ini Alasannya

Waktu yang dibutuhkan dalam sebuah Konklaf tidak bisa diprediksi. Faktor utama yang menentukan lamanya Konklaf adalah kesepakatan atau konsensus di antara para Kardinal. Kadang-kadang, pilihan Paus bisa dicapai dalam hitungan jam karena ada satu figur yang dianggap paling layak dan disetujui secara luas. Namun, dalam situasi lain, perbedaan pandangan teologis, tekanan politik, hingga konflik regional dapat membuat proses pemilihan berjalan sangat lambat.

3. Konklaf Terlama dalam Sejarah: Hampir Tiga Tahun Lamanya

Konklaf terlama yang tercatat dalam sejarah Gereja Katolik berlangsung dari tahun 1268 hingga 1271—selama hampir tiga tahun. Kejadian ini terjadi setelah wafatnya Paus Klemens IV. Para Kardinal yang berkumpul di Viterbo, Italia, saat itu mengalami kebuntuan selama bertahun-tahun karena persaingan antara faksi-faksi yang kuat, termasuk pengaruh politik dari kekaisaran dan kerajaan-kerajaan Eropa.

Akhirnya, untuk mengakhiri kebuntuan ini, mereka memilih Teobaldo Visconti sebagai Paus, meskipun ia saat itu belum menjadi Kardinal. Visconti kemudian dikenal dengan nama Paus Gregorius X. Konklaf ini tidak hanya mencatat sejarah karena durasinya, tetapi juga karena memicu perubahan besar dalam tata cara pemilihan Paus di masa depan.

4. Munculnya Aturan Baru: Konklaf Harus Tertutup

Dampak dari Konklaf yang berlangsung terlalu lama membuat Paus Gregorius X merasa perlu untuk mengeluarkan sebuah dekrit bernama Ubi Periculum. Dekrit ini mengatur agar proses pemilihan Paus dilakukan dalam kondisi tertutup dan tanpa campur tangan dari dunia luar, termasuk pengaruh politik. Aturan ini sempat dicabut, tetapi kembali diberlakukan setelah Konklaf panjang lainnya pada 1292–1294. Sejak tahun 1831, durasi konklaf tidak pernah lagi melewati empat hari.

5. Konklaf Tercepat: Selesai dalam Hitungan Jam

Berbanding terbalik dengan konklaf terlama, rekor konklaf tercepat terjadi pada tahun 1503. Proses pemilihan Paus pada tahun itu selesai hanya dalam beberapa jam saja. Setelah Paus Pius III wafat hanya 26 hari setelah diangkat karena menderita infeksi parah, para Kardinal segera berkumpul dan mencapai konsensus dengan sangat cepat. Mereka memilih Giuliano della Rovere sebagai Paus berikutnya, yang kemudian dikenal sebagai Paus Julius II. Ia menjadi salah satu Paus paling terkenal dalam sejarah karena perannya dalam membangun Basilika Santo Petrus dan mendukung karya seni era Renaisans.

6. Konklaf Modern: Lebih Cepat dan Transparan

Seiring berjalannya waktu, proses Konklaf semakin diperketat dan disederhanakan. Teknologi modern tidak digunakan secara langsung dalam proses pemilihan, tetapi sistem pengawasan dan transparansi tetap dijaga agar hasilnya benar-benar berasal dari suara bulat para Kardinal. Sejak dekade terakhir, durasi Konklaf biasanya hanya berlangsung dalam hitungan satu hingga tiga hari.

7. Konklaf 2025: Siapa Paus Berikutnya?

Pada tahun 2025 ini, dunia kembali menyaksikan proses Konklaf untuk memilih Paus ke-267. Sebanyak 133 Kardinal sedang berkumpul dalam Kapel Sistina untuk memilih pemimpin spiritual umat Katolik yang baru. Hasil dari Konklaf ini masih dinantikan dengan penuh harap oleh umat Katolik di seluruh dunia. Apakah prosesnya akan berjalan cepat seperti tahun 1503, atau menghadapi tantangan panjang seperti pada abad ke-13? Waktu yang akan menjawab.

8. Konklaf Sebagai Simbol Kesatuan dan Doa

Lebih dari sekadar pemilihan pemimpin, Konklaf adalah momen refleksi dan doa bagi Gereja Katolik. Ini adalah simbol kesatuan, harapan, dan transisi yang sakral dalam iman Katolik. Durasi konklaf memang bisa menjadi catatan sejarah, tetapi yang paling penting adalah bagaimana hasilnya membawa arah baru bagi Gereja di tengah tantangan zaman modern.

internasional

Fenomena Terkini






Trending