Rekor Baru Jumlah Gelandangan di Amerika Serikat: Penyebab dan Dampaknya

29 December 2024 07:26 WIB
potret-los-angeles-yang-dipenuhi-gelandangan-6_169.jpeg

Kuatbaca.com - Pada awal tahun 2024, Amerika Serikat mencatatkan rekor baru yang sangat mengkhawatirkan terkait jumlah gelandangan. Data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan dalam jumlah orang yang kehilangan tempat tinggal, dengan kondisi ekonomi yang semakin menekan dan menyebabkan ketimpangan sosial yang lebih dalam. Kenaikan ini tidak hanya mencerminkan dampak dari inflasi dan biaya perumahan yang melonjak, tetapi juga memperlihatkan berbagai masalah struktural lainnya yang memperburuk keadaan para warga negara yang sudah rentan.

Lonjakan Jumlah Gelandangan di AS

Diperkirakan pada Januari 2024, sekitar 771.480 orang di Amerika Serikat mengalami tunawisma dalam satu malam, yang menunjukkan peningkatan 18 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini berarti, dalam setiap 10.000 orang di AS, 23 di antaranya diperkirakan menjadi gelandangan. Angka ini menjadi tanda betapa besarnya masalah tunawisma di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini. Data tersebut diungkapkan oleh Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan (HUD) melalui laporan tahunan yang mencatatkan rekor jumlah gelandangan yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Penyebab Utama Lonjakan Gelandangan

Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap lonjakan jumlah gelandangan adalah meningkatnya biaya perumahan. Rata-rata sewa pada Januari 2024 tercatat 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, yaitu pada Januari 2021. Kenaikan harga perumahan yang begitu cepat tidak diimbangi dengan peningkatan gaji yang signifikan, sehingga semakin banyak keluarga yang terpaksa kehilangan tempat tinggal. National Low Income Housing Coalition juga mencatatkan adanya kesenjangan besar antara biaya hidup yang terus naik dengan pendapatan yang stagnan, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan menengah dan rendah.

Selain itu, masalah struktural seperti dampak dari rasisme sistemik juga disebut sebagai penyebab lain yang mempengaruhi angka tunawisma, terutama di kalangan komunitas minoritas. Bencana alam yang terjadi di beberapa bagian AS dan berakhirnya program bantuan pencegahan tunawisma yang diperkenalkan selama pandemi COVID-19 juga semakin memperburuk situasi.

Dampak Ekonomi dan Sosial dari Tunawisma yang Meningkat

Lonjakan jumlah tunawisma ini tentunya memiliki dampak ekonomi dan sosial yang sangat besar, tidak hanya bagi individu yang terdampak langsung, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Gaji yang stagnan membuat banyak warga AS kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, termasuk tempat tinggal yang layak. Sementara itu, bagi anak-anak, situasi ini semakin memburuk. Berdasarkan data yang sama, sekitar 150.000 anak-anak di bawah usia 18 tahun terpaksa menjadi gelandangan pada tahun 2024, yang merupakan peningkatan 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak ini, yang seharusnya mendapatkan pendidikan dan perlindungan yang layak, kini terpaksa hidup dalam kondisi yang sangat tidak menentu.

Kelompok Minoritas dan Tunawisma

Selain itu, masalah tunawisma juga lebih banyak dialami oleh kelompok tertentu, khususnya mereka yang mengidentifikasi diri sebagai orang kulit hitam atau Afrika-Amerika. Meski orang kulit hitam hanya mencakup 12 persen dari total populasi Amerika Serikat, mereka menyumbang 32 persen dari jumlah orang yang menjadi tunawisma. Ketimpangan rasial ini menggambarkan adanya ketidakadilan dalam akses terhadap layanan dasar, termasuk tempat tinggal yang layak, yang semakin mengorbankan komunitas-komunitas minoritas di negara tersebut.

Pentingnya Upaya Pencegahan dan Solusi Berkelanjutan

Meskipun data ini mencatatkan kondisi yang semakin buruk, kepala HUD, Adrianne Todman, menekankan bahwa penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk fokus pada upaya berbasis bukti untuk mencegah dan mengakhiri tunawisma. Penyelesaian jangka panjang tidak hanya bergantung pada pemberian bantuan sementara, tetapi pada perubahan kebijakan yang dapat mengatasi akar masalahnya, seperti kesenjangan sosial dan ekonomi, serta memastikan akses yang lebih adil terhadap tempat tinggal yang terjangkau.

Peran Kebijakan dan Keterlibatan Masyarakat

Pencegahan tunawisma memerlukan kebijakan yang lebih efektif dalam hal penyediaan perumahan terjangkau, serta penguatan jaring pengaman sosial bagi keluarga-keluarga berpenghasilan rendah. Pemerintah juga perlu memperhatikan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh tunawisma, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan fisik para pengidapnya. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta akan menjadi kunci dalam menciptakan solusi jangka panjang yang dapat membantu mencegah semakin banyak orang yang jatuh ke dalam jurang tunawisma. (*)

internasional

Fenomena Terkini






Trending