Ratusan Marinir AS Dikerahkan ke Los Angeles di Tengah Protes Migrasi

Kuatbaca.com - Ratusan anggota Marinir Amerika Serikat telah tiba di wilayah Los Angeles pada Rabu, 11 Juni 2025. Kedatangan mereka adalah bagian dari perintah Presiden Donald Trump terkait penanganan situasi protes yang muncul akibat kebijakan imigrasi yang kontroversial. Sekitar 700 marinir menggelar diri di daerah Seal Beach, yang terletak sekitar 30 mil selatan Los Angeles, sambil menunggu arahan lebih lanjut.
Kehadiran pasukan militer ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat serta pejabat pemerintah, terutama mengingat kerangka waktu yang bertepatan dengan aksi unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi yang diluncurkan oleh pemerintah federal.
1. Latar Belakang Aksi Protes dan Ketegangan di Los Angeles
Kota Los Angeles telah menjadi pusat ketegangan dalam beberapa hari terakhir, menyusul peluncuran serangkaian penggerebekan imigrasi oleh pemerintah federal pada Jumat, 6 Juni 2025. Sejak itu, lima hari berturut-turut terjadi protes publik yang berujung pada bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, bahkan mempertimbangkan penerapan jam malam di beberapa wilayah pusat kota guna meredam eskalasi kerusuhan. Sementara itu, penambahan pasukan Marinir dan pengaktifan 4 ribu pasukan Garda Nasional dilakukan untuk mendukung penegakan ketertiban di tengah situasi yang semakin memanas.
2. Kritik Tajam dari Gubernur California Gavin Newsom
Gubernur California Gavin Newsom secara tegas mengecam langkah Presiden Trump mengerahkan pasukan Marinir ke Los Angeles. Dalam pernyataannya di media sosial, Newsom menyebut tindakan tersebut sebagai “keputusan gila” dan “tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika”.
Menurut Newsom, Marinir yang selama ini dikenal berjasa dalam menjaga demokrasi dan keamanan negara di luar negeri seharusnya tidak digunakan untuk menghadapi warga negara sendiri di tanah air. Ia menilai kebijakan ini lebih mengarah pada langkah otoriter yang dapat memperburuk kondisi sosial politik di negara tersebut.
3. Dampak Kebijakan Trump terhadap Situasi Sosial dan Politik
Kebijakan imigrasi Presiden Trump yang keras dan penggerebekan besar-besaran telah memicu protes besar-besaran di berbagai kota di Amerika Serikat, khususnya Los Angeles. Aksi tersebut tidak hanya menimbulkan kerusuhan fisik, tetapi juga memicu ketegangan antara pemerintah federal dan pemerintah daerah yang sebagian besar dipimpin oleh Partai Demokrat.
Pengerahan pasukan militer ke dalam wilayah sipil ini dianggap kontroversial karena berpotensi memperburuk situasi dan memperdalam perpecahan politik. Para pengamat dan sejumlah politisi menilai bahwa pendekatan militeristik terhadap masalah imigrasi justru dapat mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah.
4. Peran Marinir dan Tantangan Kedepan
Marinir AS dikenal sebagai pasukan profesional yang memiliki sejarah panjang dalam operasi pertahanan dan bantuan kemanusiaan di luar negeri. Namun, penggunaannya dalam konteks penegakan hukum dalam negeri menghadapi tantangan besar, terutama soal persepsi publik dan implikasi demokrasi.
Seorang pejabat militer menyatakan, “Marinir kami siap membantu dalam situasi yang menuntut keamanan, tetapi kami juga harus berhati-hati agar kehadiran kami tidak memicu ketegangan lebih lanjut di masyarakat.” Pemerintah federal kini dituntut untuk menyeimbangkan antara penegakan hukum dan menjaga hak-hak sipil warga negara agar situasi tidak semakin memburuk.