Presiden Trump Kerahkan Marinir ke Los Angeles, Gubernur California Murka

10 June 2025 12:24 WIB
masih-ngotot-donald-trump-kobarkan-perang-dagang-lagi-1748678182135_169.jpeg

Kuatbaca.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil langkah kontroversial dengan mengerahkan ratusan pasukan Marinir ke kota Los Angeles, California, menyusul gelombang demonstrasi yang berujung kerusuhan. Keputusan ini memicu reaksi keras dari Gubernur California, Gavin Newsom, yang mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai keputusan yang tidak tepat dan berlebihan.

Gubernur Newsom menegaskan bahwa Marinir AS selama ini dikenal sebagai pasukan yang mengabdi dengan kehormatan di berbagai medan perang untuk melindungi demokrasi. Namun, menurutnya, penggunaan Marinir untuk menghadapi warga negara sendiri di dalam negeri merupakan langkah yang tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika Serikat.

1. Alasan Pemerintah Federal Kerahkan Marinir di Tengah Demonstrasi

Pihak Kementerian Pertahanan AS menyatakan bahwa pengerahan Marinir dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman terhadap petugas penegak hukum federal serta gedung-gedung milik pemerintah. Sekitar 700 Marinir dikirim ke Los Angeles untuk membantu mengendalikan situasi yang dinilai sudah memicu kekacauan.

Menteri Pertahanan menegaskan bahwa pemerintah federal memiliki kewajiban untuk melindungi aparat keamanan federal, meskipun sikap gubernur California berbeda. Keputusan ini muncul sebagai kelanjutan dari pengiriman 2.000 pasukan Garda Nasional sebelumnya, yang bertugas meredam kerusuhan akibat demonstrasi yang berfokus pada kebijakan imigrasi Trump.

2. Latar Belakang Demonstrasi dan Kerusuhan di Los Angeles

Demonstrasi di Los Angeles dipicu oleh operasi penggerebekan besar-besaran oleh agen imigrasi federal AS yang menargetkan puluhan migran ilegal dan diduga anggota geng kriminal. Aksi tersebut memicu kemarahan warga dan menimbulkan gelombang protes yang berujung kerusuhan, seperti pembakaran kendaraan, penjarahan toko, dan bentrokan dengan aparat keamanan setempat.

Kerusuhan ini berlangsung selama beberapa hari, memperburuk kondisi keamanan di kota terbesar kedua di Amerika Serikat tersebut. Garda Nasional yang biasanya dikerahkan dalam situasi bencana alam, kali ini digunakan untuk mengatasi kerusuhan sipil, sesuatu yang jarang terjadi dan terakhir kali dialami pada masa kerusuhan pasca-pembunuhan George Floyd pada 2020.

3. Reaksi Negatif Pemerintah Daerah dan Protes Terhadap Pengerahan Pasukan Militer

Keputusan Presiden Trump mengirim pasukan militer ke wilayah sipil memicu ketegangan antara pemerintah federal dan daerah. Gubernur Newsom secara tegas menentang langkah tersebut dan menilai bahwa penggunaan kekuatan militer di tengah warga sipil merupakan tindakan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi.

Beberapa kalangan menilai pengerahan Marinir dan Garda Nasional sebagai bentuk respons berlebihan yang dapat memperkeruh suasana dan meningkatkan potensi konflik antara aparat dan masyarakat. Pemerintah daerah pun meminta agar pendekatan yang lebih dialogis dan humanis digunakan dalam menangani protes.

4. Dampak dan Prospek Keamanan di Los Angeles Pasca Pengerahan Marinir

Dengan tambahan pasukan Marinir dan Garda Nasional yang telah dikirim, pemerintah berharap dapat memulihkan ketertiban dan keamanan di Los Angeles. Namun, tantangan besar tetap ada mengingat akar masalah yang mendalam, yakni kebijakan imigrasi yang kontroversial dan ketegangan sosial yang meningkat.

Sementara itu, masyarakat sipil dan sejumlah organisasi hak asasi manusia terus mengawasi perkembangan situasi dengan cermat, berharap agar penyelesaian konflik dapat dilakukan secara damai tanpa menimbulkan korban lebih banyak. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya keseimbangan antara keamanan dan hak-hak warga negara dalam demokrasi.

donald trump
california
los angeles

internasional

Fenomena Terkini






Trending