Pernyataan CEO VTB Mengenai Pemanfaatan Dolar AS Sebagai Alat Taktik
KuatBaca.com - Dalam dunia perbankan dan keuangan global, mata uang memainkan peran yang vital. Namun, belakangan ini, mata uang dolar Amerika Serikat (AS) diklaim sebagai "senjata" oleh pihak-pihak tertentu, termasuk oleh Andrey Kostin, CEO Bank VTB Rusia. Pernyataannya ini menyoroti bagaimana mata uang tersebut dapat digunakan dalam taktik geopolitik.
1. Mata Uang Menjadi Instrumen Keuangan Murni dan Bebas
Andrey Kostin mengungkapkan keprihatinannya terhadap penggunaan dolar AS sebagai alat taktik oleh negara-negara Barat.
Menurutnya, mata uang harus menjadi instrumen keuangan yang murni dan bebas dari pengaruh politik atau strategi geopolitik. Kostin berpendapat bahwa mata uang harus digunakan semata-mata untuk tujuan ekonomi dan transaksi keuangan, bukan sebagai alat untuk mencapai agenda politik tertentu.
Mengambil inspirasi dari film ikonik "The Godfather Part III", Kostin menyampaikan analogi bahwa "Keuangan adalah senjata, politik adalah mengetahui kapan harus menarik pelatuknya".
Menurutnya, fenomena ini telah terlihat ketika politisi Barat menggunakan taktik keuangan sebagai cara untuk melawan Rusia dan negara-negara lain.
2. Tren Global Menunjukan Perubahan
Dalam satu dekade terakhir, tren global menunjukkan perubahan dalam preferensi mata uang transaksi lintas negara. Dulu, dolar AS menjadi pilihan utama dalam transaksi internasional.
Namun, menurut Kostin, adanya ancaman dari AS terhadap Rusia dan negara-negara lainnya dengan menggunakan dolar sebagai alat taktik, membuat banyak pihak mulai mempertimbangkan alternatif lain.
Ancaman seperti "Jika Anda tidak melakukan ini atau itu, kami akan memutus hubungan Anda dengan dolar" seolah menjadi titik balik dalam dinamika perekonomian global.
Kostin menekankan bahwa sudah saatnya negara-negara di belahan dunia Selatan untuk membangun sistem keuangan mereka sendiri yang berdasarkan pada mata uang nasional mereka masing-masing.
Menurutnya, era saat ini menawarkan kesempatan emas untuk meninggalkan sistem kolonial yang telah ada sejak akhir Perang Dunia II, di mana menurutnya, AS masih mempertahankan dominasi mereka di sektor keuangan.
Dengan semakin banyaknya negara yang merasa ditekan oleh taktik AS, Kostin memprediksi bahwa akan ada perubahan besar dalam tatanan keuangan global. Bagi negara-negara yang ingin merdeka dari dominasi ekonomi AS, solusinya mungkin berada pada pengembangan sistem keuangan nasional mereka sendiri, terlepas dari ketergantungan pada dolar AS.
Dalam konteks global yang dinamis ini, peran dolar AS dan bagaimana mata uang ini digunakan dalam taktik geopolitik menjadi titik perhatian. Pernyataan dari CEO Bank VTB, Andrey Kostin, menegaskan urgensi untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam cara penggunaan mata uang dalam relasi antar negara.(*)