Memanas! Israel Gempur Pertahanan Udara di Ibu Kota Iran

1. Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Teheran, Targetkan Pertahanan Udara Iran
Kuatbaca.com - Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat menyusul aksi militer besar-besaran yang dilakukan Israel terhadap Iran. Pada Sabtu dini hari, Angkatan Udara Israel (IAF) dikabarkan menggempur sejumlah infrastruktur militer penting milik Iran di wilayah Teheran, termasuk sistem pertahanan udara dan fasilitas rudal.
Serangan ini disebut sebagai respons langsung atas rentetan rudal dan drone yang dikirim Iran ke wilayah Israel sehari sebelumnya. Eskalasi tersebut menjadi babak baru dari konflik mematikan antara kedua negara yang semakin mendekati skala perang terbuka.
Militer Israel secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka telah menargetkan puluhan titik strategis, termasuk instalasi rudal permukaan-ke-udara milik Iran. Tujuan utamanya adalah untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara dan membuka jalan bagi kemungkinan serangan lebih lanjut.
Pihak Israel juga mengungkap bahwa ini merupakan kali pertama mereka melancarkan serangan ke wilayah Iran sejauh lebih dari 1.500 kilometer dari dalam wilayah Israel sendiri. Ini menandai dimensi baru dari konflik yang sebelumnya lebih sering terjadi melalui serangan jarak dekat atau via proksi.
2. Dampak Langsung Serangan: Ledakan di Teheran dan Penutupan Wilayah Udara
Saksi mata dan laporan media lokal Iran menyebutkan bahwa serangkaian ledakan terdengar di wilayah ibu kota Teheran saat serangan berlangsung. Api besar dan kepulan asap dilaporkan terlihat di area Bandara Mehrabad, salah satu fasilitas udara utama di kota tersebut.
Iran langsung mengaktifkan sistem pertahanan udara untuk merespons serangan tersebut. Organisasi Penerbangan Sipil Iran bahkan merilis NOTAM (Notice to Airmen) yang menyatakan bahwa seluruh wilayah udara Iran ditutup sementara hingga Sabtu pukul 14.00 waktu setempat.
Situasi ini menyebabkan penerbangan sipil terganggu secara besar-besaran, termasuk penerbangan internasional yang melintasi kawasan udara Iran. Efek domino dari penutupan ini dapat berdampak luas pada jalur logistik udara global, terutama jalur penerbangan Asia-Eropa.
Sementara itu, otoritas Iran mengklaim telah berhasil menembak jatuh beberapa drone pengintai Israel, serta dua jet tempur milik IAF. Namun, klaim tersebut segera dibantah oleh juru bicara militer Israel yang menyebutnya sebagai propaganda dan tidak berdasar.
3. Jumlah Korban Terus Bertambah, Dunia Internasional Prihatin
Serangan Israel ke berbagai wilayah di Iran pada Jumat pagi hingga Sabtu dini hari telah menewaskan sedikitnya 78 orang, menurut data yang dirilis otoritas setempat. Korban kebanyakan berasal dari personel militer dan ilmuwan yang berada di fasilitas yang diserang.
Di sisi lain, serangan balasan Iran ke Israel pada Jumat malam dilaporkan menyebabkan dua orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Rumah sakit di kota Tel Aviv, Ramat Gan, dan Be’er Ya’akov kewalahan menangani pasien yang terkena dampak dari serangan rudal tersebut.
Kondisi ini mengundang keprihatinan dari berbagai negara dan organisasi internasional. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan kepada kedua negara untuk menghentikan aksi militer dan kembali ke meja diplomasi demi menghindari perang besar yang berisiko mengguncang stabilitas global.
Seruan serupa juga disampaikan oleh berbagai pemimpin dunia, mengingat eskalasi ini tidak hanya berdampak regional tetapi juga mengancam harga energi dunia, rantai pasok global, serta perdamaian di kawasan yang telah lama dilanda konflik.
4. Masa Depan Konflik: Antara Gencatan Senjata atau Perang Skala Penuh?
Dengan masing-masing pihak saling melakukan serangan langsung, konflik Israel-Iran kini berada di titik kritis. Belum pernah sebelumnya kedua negara melakukan serangan militer secara terbuka dengan skala sebesar ini.
Jika tidak ada langkah diplomatik yang diambil dalam waktu dekat, banyak pihak memprediksi bahwa konfrontasi ini bisa berujung pada konflik regional yang lebih luas. Apalagi jika negara-negara proksi atau sekutu kedua belah pihak ikut terseret dalam konflik bersenjata.
Israel sendiri disebut-sebut sudah menyiagakan seluruh sistem pertahanannya, termasuk Iron Dome dan pasukan cadangan, sementara Iran juga memperketat keamanan di instalasi militer dan nuklirnya. Dunia kini menanti langkah selanjutnya dari kedua negara.
Arah perkembangan konflik ini akan menentukan banyak hal: dari kestabilan kawasan Timur Tengah, harga minyak global, hingga kondisi ekonomi dan politik internasional dalam beberapa bulan ke depan.