Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Saling Serang Ibu Kota dengan Drone dan Rudal

1. Kyiv dan Moskow Jadi Sasaran Serangan Udara Tengah Malam
Kuatbaca.com - Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memuncak setelah kedua negara saling melancarkan serangan udara ke ibu kota masing-masing. Serangan tersebut terjadi pada malam hari, menyebabkan kerusakan infrastruktur sipil, korban jiwa, dan penutupan bandara di Moskow.
2. Dua Warga Tewas dan Tujuh Terluka di Kyiv, Termasuk Anak-anak
Di ibu kota Ukraina, Kyiv, otoritas darurat melaporkan bahwa dua orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka, termasuk empat anak-anak, setelah serangan drone menghantam beberapa distrik kota. Puing-puing drone yang ditembak jatuh memicu kebakaran di apartemen dan gedung di distrik Shevchenkivskyi dan Dniprovskyi, dua kawasan padat penduduk.
3. Rentetan Rudal Rusia Disusul Serangan Drone Ukraina ke Moskow
Beberapa jam setelah Rusia menembakkan rudal ke Kyiv, Ukraina membalas dengan mengirimkan drone ke wilayah Moskow. Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, melaporkan bahwa 14 drone Ukraina berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia sejak pukul 22.00 malam waktu setempat. Tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa di Moskow akibat serangan tersebut.
4. Bandara-Bandara di Moskow Ditutup Sementara karena Ancaman Serangan
Sebagai langkah antisipasi, empat bandara utama Moskow termasuk Domodedovo dan Sheremetyevo ditutup sementara untuk memastikan keselamatan penerbangan. Penutupan ini berlangsung selama tiga malam berturut-turut karena meningkatnya intensitas serangan drone dari Ukraina.
5. Parade Militer Rusia Terancam oleh Serangan Ukraina
Serangan drone Ukraina terjadi menjelang parade militer besar-besaran Rusia pada 9 Mei, yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II. Acara tersebut dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden China Xi Jinping dan sejumlah pemimpin negara sahabat Rusia. Situasi keamanan di Moskow kini menjadi sorotan dunia internasional.
6. Putin Usulkan Gencatan Senjata 8–10 Mei, Zelensky Menolak
Presiden Vladimir Putin menyerukan gencatan senjata terbatas pada 8–10 Mei sebagai bentuk penghormatan terhadap peringatan sejarah tersebut. Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak inisiatif itu, menyebutnya tidak memiliki makna nyata di tengah agresi yang masih berlangsung. Zelensky justru menawarkan gencatan senjata selama 30 hari tanpa syarat, sejalan dengan usulan Amerika Serikat pada Maret lalu.
7. Serangan Balasan Jadi Strategi Ukraina Ganggu Stabilitas Moskow
Serangan drone ke Moskow dalam tiga malam terakhir dipandang sebagai strategi Ukraina untuk mengganggu citra kestabilan Rusia, khususnya menjelang parade militer yang menjadi momen penting secara simbolik dan politik bagi Presiden Putin. Ukraina berupaya mengirimkan pesan bahwa tidak ada kota yang benar-benar aman selama invasi berlanjut.
8. Respons Dunia: Ketakutan Akan Eskalasi Lebih Besar
Serangan timbal balik antara dua negara pemilik kekuatan militer besar ini memicu kekhawatiran global akan eskalasi yang lebih luas. Beberapa negara menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata berkelanjutan, sementara pemerintah Amerika dan sekutu NATO terus memantau perkembangan di medan konflik.
9. Masyarakat Sipil Jadi Korban di Kedua Negara
Baik di Kyiv maupun Moskow, serangan udara mulai menyasar wilayah-wilayah padat penduduk, meningkatkan risiko korban sipil dan memperparah krisis kemanusiaan. Rumah, apartemen, dan fasilitas umum tidak lagi aman dari ancaman drone dan rudal, memperlihatkan sisi paling brutal dari perang modern.
10. Jalan Damai Masih Tertutup, Dunia Internasional Terus Desak Negosiasi
Meski telah banyak proposal perdamaian diajukan, termasuk dari Turki dan Amerika Serikat, belum ada kemajuan signifikan dalam membuka jalan diplomasi yang konkret. Dengan parade militer yang makin dekat dan ancaman serangan balasan yang terus meningkat, dunia menanti apakah kedua pihak akhirnya bersedia membuka ruang dialog atau justru melanjutkan spiral kekerasan yang merusak peradaban.