Konflik India-Pakistan Memanas, China Desak Kedua Negara Tahan Diri

1. Eskalasi Memuncak: India Serang Pakistan, Korban Jiwa Jatuh
Kuatbaca.com - Ketegangan di kawasan Asia Selatan kembali meningkat drastis setelah India melancarkan serangan rudal ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Serangan tersebut memicu saling balas tembakan artileri di sepanjang wilayah sengketa Kashmir, menewaskan sedikitnya delapan warga Pakistan dan tiga warga India, menurut otoritas kedua negara.
2. Pakistan Klaim Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India
Sebagai respons atas serangan tersebut, Angkatan Udara Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur milik India, termasuk tiga Rafale, satu MiG-29, dan satu SU-30. Klaim ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif dan dibenarkan oleh juru bicara militer, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry.
“Jet-jet tempur itu ditembak saat mencoba menyerang Pakistan dari wilayah udara India,” jelas sumber keamanan Pakistan.
3. China Prihatin dan Sesalkan Aksi Militer India
Merespons perkembangan konflik ini, China—yang berbatasan langsung dengan kedua negara dan dikenal sebagai sekutu dekat Pakistan menyatakan keprihatinannya. Melalui pernyataan resmi dari juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Beijing menyampaikan penyesalan mendalam atas tindakan militer India.
“China menyesalkan tindakan militer India pagi ini dan prihatin atas eskalasi terbaru antara dua tetangga kami,” kata jubir tersebut.
4. Imbauan China: Tahan Diri dan Prioritaskan Stabilitas Regional
Dalam pernyataan lanjutannya, China menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri dan menjaga perdamaian. Beijing meminta kedua negara menghindari langkah-langkah militer lebih lanjut yang dapat memperkeruh situasi dan merusak stabilitas kawasan Asia Selatan yang sudah sensitif secara geopolitik.
“Kami mengimbau India dan Pakistan untuk tetap tenang, menahan diri, dan memprioritaskan stabilitas kawasan,” imbuh jubir Kemenlu China.
5. Hubungan India-Pakistan Kembali di Titik Kritis
Konflik India-Pakistan, terutama terkait wilayah Kashmir yang disengketakan, merupakan salah satu konflik terlama dan paling berisiko di dunia. Kedua negara memiliki senjata nuklir, yang menjadikan eskalasi militer seperti ini sangat berbahaya dan bisa berdampak global.
Peringatan dari China menunjukkan kekhawatiran internasional bahwa konflik ini bisa meluas dan berimbas pada negara-negara tetangga dan jalur penerbangan internasional.
6. Penerbangan Internasional Mulai Terdampak
Ketegangan ini sudah berdampak pada industri penerbangan. Beberapa maskapai asal Taiwan dan Korea Selatan mulai mengalihkan rute penerbangan ke Eropa yang biasanya melintasi wilayah udara India dan Pakistan. Pembatalan serta penyesuaian rute dilakukan demi alasan keselamatan.
7. India Belum Menanggapi Klaim Pakistan
Hingga berita ini ditulis, pemerintah dan militer India belum memberikan pernyataan resmi terkait klaim Pakistan soal jet-jet tempur yang ditembak jatuh. Biasanya, India sangat berhati-hati dalam merespons eskalasi militer untuk menghindari kemarahan diplomatik global, terutama dari negara-negara mitra seperti AS dan Uni Eropa.
8. Upaya Damai Masih Diharapkan, Tapi Jalan Terjal
Meski sejumlah pihak seperti China dan Amerika Serikat mendesak penyelesaian damai, konflik laten dan sejarah panjang permusuhan membuat dialog antara India dan Pakistan tidak pernah mudah. Terlebih lagi, insiden bersenjata kali ini terjadi menjelang perayaan militer penting di Moskow, yang turut melibatkan Presiden Rusia dan Presiden China.
9. Ancaman Terorisme Masih Jadi Justifikasi Aksi India
India berkali-kali menyatakan bahwa tindakan militernya merupakan respons terhadap ancaman terorisme lintas batas dari wilayah Pakistan. Namun, retorika ini kerap ditolak oleh Islamabad, yang menuduh India memanfaatkan alasan tersebut untuk menjustifikasi agresi terhadap wilayah Kashmir.
10. Dunia Internasional Waspadai Potensi Perang Terbuka
Banyak negara kini memantau situasi dengan cermat. Konflik India-Pakistan bukan hanya soal sengketa teritorial, tetapi juga menjadi barometer keamanan Asia Selatan. Dengan keterlibatan negara kuat seperti China, dan potensi intervensi diplomatik oleh AS dan PBB, masa depan kawasan ini sangat bergantung pada langkah selanjutnya dari New Delhi dan Islamabad.