Ketegangan Meningkat, Jepang Protes Manuver Agresif Jet Tempur China di Samudra Pasifik

12 June 2025 13:26 WIB
84a2e3e3-e184-4ec4-8ce5-729bd2f8bc47_169.jpeg

Kuatbaca.com - Hubungan antara Jepang dan China kembali memanas setelah terjadi insiden berbahaya di udara. Dua jet tempur J-15 milik China dilaporkan melakukan manuver dekat pesawat patroli maritim Jepang di wilayah udara internasional Samudra Pasifik. Insiden ini terjadi pada akhir pekan lalu dan memicu protes keras dari pihak Jepang yang menilai tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap keselamatan penerbangan dan stabilitas kawasan.

1. Manuver Agresif Jet Tempur J-15 Picu Kekhawatiran

Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan bahwa pada Sabtu dan Minggu (akhir pekan lalu), pesawat tempur J-15 dari kapal induk Shandong milik China mendekati pesawat patroli P-3C Jepang yang sedang menjalankan misi pengawasan rutin. Pada hari Sabtu, interaksi berlangsung selama 40 menit, sementara hari Minggu mencapai 80 menit.

Yang paling mengejutkan, pesawat China dilaporkan sempat terbang pada jarak hanya 45 meter dari pesawat Jepang, dengan salah satu manuvernya melintasi tepat di depan pesawat patroli dalam jarak 900 meter. Jepang menganggap tindakan tersebut sangat berisiko dan melanggar norma keselamatan penerbangan internasional.

2. Jepang Ajukan Protes Diplomatik ke Beijing

Sebagai respons terhadap insiden ini, pemerintah Jepang langsung mengajukan protes diplomatik resmi kepada China. Dalam pernyataan resminya, Kementerian Pertahanan Jepang menyampaikan keprihatinan serius dan meminta agar insiden seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang.

Tokyo menilai pendekatan dekat oleh pesawat militer China dapat memicu tabrakan yang tidak disengaja, yang pada akhirnya bisa memicu konflik lebih luas. Pemerintah Jepang juga merilis gambar-gambar jarak dekat yang menunjukkan posisi pesawat China saat insiden terjadi, sebagai bukti bahwa manuver tersebut membahayakan keselamatan udara.

3. Latihan Gabungan Dua Kapal Induk China di Samudra Pasifik

Insiden ini terjadi di tengah operasi besar-besaran Angkatan Laut China yang mengerahkan dua kapal induknya, Shandong dan Liaoning, secara bersamaan di wilayah Pasifik untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan bahwa lima kapal militer China, termasuk dua kapal induk tersebut, memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.

Latihan militer ini dilakukan di dekat pulau Okinotori, sekitar 1.700 km selatan Tokyo. Dalam latihan itu, pesawat tempur dan helikopter China melakukan simulasi lepas landas dan pendaratan dari kapal induk Shandong. Langkah ini ditafsirkan oleh Jepang sebagai upaya ekspansi militer Beijing di luar batas wilayah tradisionalnya.

4. China Klaim Kegiatan Sesuai Hukum Internasional

Menanggapi protes Jepang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, membantah tuduhan provokatif dan menyatakan bahwa aktivitas kapal induk dan jet tempur China sepenuhnya legal serta sesuai dengan hukum internasional. Ia juga menegaskan bahwa kebijakan pertahanan nasional China bersifat defensif, bukan ofensif.

Beijing mendesak Tokyo untuk melihat kegiatan militer China secara objektif dan rasional, tanpa menyulut ketegangan yang bisa memperburuk hubungan bilateral maupun situasi keamanan di Asia Timur.

Stabilitas Kawasan Diuji di Tengah Unjuk Kekuatan Militer

Insiden antara jet tempur China dan pesawat patroli Jepang ini menjadi peringatan bahwa ketegangan militer di Asia Timur masih sangat rapuh. Latihan militer besar-besaran oleh China, khususnya penggunaan ganda kapal induk, menandai peningkatan kapasitas militer yang bisa mengubah dinamika regional.

Jepang, yang mengandalkan kawasan Pasifik sebagai jalur strategis keamanan dan ekonomi, tentu tidak tinggal diam menghadapi potensi ancaman. Perlu ada mekanisme komunikasi dan deeskalasi antara kedua negara untuk mencegah insiden seperti ini berkembang menjadi konflik terbuka. Dalam dunia yang semakin kompleks dan multipolar, transparansi dan kehati-hatian menjadi kunci utama dalam menjaga perdamaian kawasan.

internasional

Fenomena Terkini






Trending