Kerusuhan Los Angeles Memanas, Trump Kirim 700 Marinir dan 4.000 Garda Nasional

10 June 2025 12:28 WIB
personel-kepolisian-los-angeles-mengerahkan-gas-air-mata-untuk-membubarkan-para-demonstran-1749444216174_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kerusuhan yang melanda Los Angeles, kota terbesar kedua di Amerika Serikat, semakin memanas. Sebagai respons atas situasi yang semakin tak terkendali, Presiden Donald Trump mengerahkan 700 personel Marinir aktif dan menambah pasukan Garda Nasional menjadi total 4.000 tentara yang disiagakan di wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk membantu mengendalikan aksi protes yang berujung kerusuhan dan kekerasan di tengah operasi penangkapan oleh agen imigrasi federal.

Situasi ini dipicu oleh operasi penangkapan puluhan orang yang diduga sebagai imigran ilegal dan anggota geng kriminal. Penangkapan tersebut memicu unjuk rasa besar yang kemudian berubah menjadi kerusuhan dengan aksi pembakaran kendaraan dan penjarahan toko-toko di beberapa titik kota.

1. Kronologi Pengiriman Pasukan dan Aksi Demonstrasi yang Memanas

Pada Sabtu, 7 Juni 2025, Trump terlebih dahulu memerintahkan pengiriman 2.000 tentara Garda Nasional untuk membantu kepolisian setempat mengendalikan situasi. Namun kerusuhan yang terus berlanjut membuat pemerintah mengerahkan tambahan pasukan secara bertahap. Pada Minggu (8/6), sekitar 300 tentara Garda Nasional dikerahkan untuk melindungi gedung-gedung federal dan para petugas.

Ketika kerusuhan tak kunjung mereda, pada Senin malam (9/6), Trump memutuskan untuk menambah pasukan Garda Nasional sebanyak 2.000 orang lagi sekaligus mengirim 700 personel Marinir aktif dari Camp Pendleton. Penempatan Marinir aktif ke dalam situasi kerusuhan sipil adalah langkah yang jarang dilakukan dan menunjukkan tingkat keparahan kondisi di Los Angeles.

2. Peran Marinir dan Garda Nasional dalam Mengendalikan Situasi

Pasukan Marinir yang dikirim merupakan tentara aktif yang biasanya ditempatkan di pangkalan militer, bukan dalam operasi sipil. Keputusan untuk mengerahkan mereka ke kota Los Angeles bertujuan memastikan jumlah pasukan yang memadai guna melindungi agen federal dan fasilitas pemerintah dari ancaman kerusuhan.

Total pasukan militer yang kini berjaga di Los Angeles mencapai sekitar 4.700 personel, terdiri dari 4.000 tentara Garda Nasional dan 700 Marinir. Langkah ini dinilai sebagai respons tegas pemerintah federal atas kondisi keamanan yang semakin memburuk akibat kerusuhan.

3. Kecaman Gubernur California Gavin Newsom terhadap Pengerahan Pasukan

Gubernur California, Gavin Newsom, mengecam keras keputusan Trump mengerahkan Marinir aktif ke wilayah sipil. Newsom menyebut tindakan tersebut sebagai langkah yang “gila” dan menyerukan agar Presiden AS tidak menggunakan kekuatan militer secara berlebihan di dalam negeri.

Ia bahkan melabeli Trump sebagai “presiden diktator” yang berusaha menciptakan kekacauan di Los Angeles dengan mengerahkan ribuan tentara. Newsom menuduh langkah Trump justru memperburuk situasi dan memprovokasi ketegangan yang ada.

4. Dampak Sosial dan Politik dari Krisis Keamanan di Los Angeles

Kerusuhan ini bukan hanya menjadi masalah keamanan semata, tetapi juga menimbulkan dampak sosial dan politik yang luas. Ketegangan antara aparat federal dan warga, terutama komunitas imigran, memicu perdebatan sengit soal kebijakan imigrasi dan penggunaan kekuatan militer dalam menghadapi protes sipil.

Pengerahan pasukan militer aktif dalam skala besar ke dalam kota sipil juga menimbulkan kekhawatiran mengenai hak asasi manusia dan batasan penggunaan kekuatan negara dalam menangani demonstrasi. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pemerintahan di Amerika Serikat untuk menyeimbangkan antara penegakan hukum dan perlindungan hak warga negara.

internasional

Fenomena Terkini






Trending