Kekhawatiran Soal Trump dan Piala Dunia 2026? Ini Respons dan Strategi Pemerintah AS

Kuatbaca.com - Piala Dunia FIFA 2026 akan menjadi sejarah baru bagi sepak bola dunia, karena untuk pertama kalinya ajang bergengsi ini digelar di tiga negara sekaligus: Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Namun, kekhawatiran muncul menyusul terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, mengingat rekam jejak retorika kerasnya terhadap kedua negara tetangga itu selama masa kepemimpinannya sebelumnya.
1. Hubungan AS–Kanada–Meksiko Jadi Sorotan Jelang Piala Dunia
Trump dikenal memiliki sikap keras terhadap Meksiko dan Kanada, termasuk dalam isu perdagangan, imigrasi, hingga pernyataan kontroversial yang sempat menyulut ketegangan diplomatik. Misalnya, usulan menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51, atau ancaman tarif dagang terhadap produk dari Meksiko.
Namun, saat menjamu Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Trump menegaskan bahwa tidak ada ketegangan antara AS dan negara-negara tuan rumah lainnya. Ia menyebut hubungan diplomatik mereka berjalan baik dan "total" dalam konteks penyelenggaraan turnamen ini.
2. Trump Jamin Pemerintah AS Siap Sukseskan Piala Dunia
Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan melakukan apa pun demi kesuksesan Piala Dunia 2026. Ia bahkan menjamin dukungan dana federal untuk sektor keamanan di kota-kota tuan rumah. Trump juga mengungkapkan harapan agar turnamen kali ini menjadi yang "paling sukses dalam sejarah FIFA".
Ia berjanji kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino, bahwa penyelenggaraan Piala Dunia 2026 akan lebih baik dibanding turnamen-turnamen sebelumnya. “Anda akan mengatakan betapa buruknya pekerjaan Anda dulu, karena ini akan jauh lebih baik,” ujarnya dengan nada percaya diri.
3. Imigrasi Jadi Fokus, Tapi Tak Ganggu Turis dan Fans Sepak Bola
Isu imigrasi memang tetap menjadi perhatian utama pemerintahan Trump. Wakil Presiden JD Vance menegaskan bahwa Amerika Serikat terbuka bagi pengunjung dari seluruh dunia selama Piala Dunia, namun menekankan bahwa mereka harus kembali ke negara asal setelah turnamen selesai.
Pernyataan ini didukung oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, yang akan mengawasi aspek imigrasi, termasuk deportasi jika terjadi pelanggaran masa tinggal. Pesannya jelas: “Datang, nikmati sepak bola, tapi jangan lebih waktu.”
4. Gugus Tugas Khusus Piala Dunia Dibentuk, Andrew Giuliani Jadi Ketua
Trump mengumumkan pembentukan Gugus Tugas Kepresidenan untuk Piala Dunia 2026, dengan Andrew Giuliani (putra Rudy Giuliani) sebagai direktur eksekutifnya. Figur-figur kunci dalam pemerintahan seperti JD Vance dan Marco Rubio juga tergabung dalam gugus tugas ini. Kehadiran mereka memperkuat kesan bahwa pemerintah AS serius menyiapkan infrastruktur dan koordinasi lintas lembaga untuk mendukung turnamen.
5. Dorong Wisata Domestik, Trump Kampanyekan Perjalanan Darat
Menteri Transportasi Sean Duffy menyarankan agar pengunjung internasional memanfaatkan momentum Piala Dunia untuk berwisata keliling Amerika. Selain menyaksikan pertandingan, mereka juga diajak menjelajahi AS dalam rangka perayaan 250 tahun kemerdekaan AS pada 2026. Ini bagian dari strategi pemerintah untuk menggabungkan olahraga dan promosi pariwisata.
6. Tantangan: Menjaga Antusiasme Tanpa Mengintimidasi
Meski Trump berupaya menenangkan kekhawatiran, pernyataan seperti “harus pulang” atau ancaman deportasi bisa dianggap intimidatif bagi sebagian calon pengunjung. Beberapa pihak khawatir bahwa retorika keras ini dapat menurunkan minat wisatawan dari negara-negara tertentu, apalagi dari kawasan yang sempat mengalami pembatasan visa di masa lalu.
7. Kanada dan Meksiko: Mitra atau Bayang-Bayang Dominasi AS?
Kendati Trump menyebut hubungan dengan Kanada dan Meksiko baik, ia juga sempat menyatakan bahwa kedua negara harus “membayar lebih”. Pernyataan ini memunculkan pertanyaan apakah AS akan mendominasi penyelenggaraan dan membebani negara mitra dengan kewajiban tambahan. Hal ini menjadi sorotan penting dalam memastikan kemitraan tiga negara tetap setara dan harmonis.
8. Peluang dan Harapan: AS Jadi Tuan Rumah yang Terbuka
Jika dikelola dengan benar, Piala Dunia 2026 bisa menjadi kesempatan strategis bagi AS untuk menunjukkan wajah ramahnya kepada dunia. Trump dan timnya perlu menjaga keseimbangan antara kepentingan domestik dan nilai-nilai globalisme yang menjadi roh Piala Dunia.
9. FIFA dan Pemantauan Internasional
FIFA diyakini akan terus memantau dinamika politik di tiga negara tuan rumah, termasuk kebijakan migrasi, keamanan, dan logistik. Sebagai lembaga independen, FIFA punya peran penting untuk mengawal agar turnamen ini berlangsung inklusif dan meriah, tanpa gangguan geopolitik.
10. Piala Dunia 2026 Aman, Asal Komitmen Konsisten
Meskipun ada kekhawatiran terkait retorika dan kebijakan imigrasi Trump, hingga saat ini tidak ada indikasi bahwa Piala Dunia 2026 akan terganggu. Sebaliknya, komitmen pemerintah AS dalam menyediakan dana, keamanan, dan koordinasi lintas lembaga justru memberi sinyal positif. Yang perlu dijaga adalah nuansa kerjasama dan keterbukaan antarnegara, agar euforia sepak bola tetap menjadi perayaan global, bukan panggung politik.