Calon Wali Kota dari Partai Presiden Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Kuatbaca.com - Tragedi berdarah kembali menghantui panggung politik Meksiko. Seorang calon wali kota dari partai penguasa, Yesenia Lara, tewas setelah ditembak dalam sebuah acara kampanye di negara bagian Veracruz, Meksiko timur. Peristiwa ini menjadi salah satu dari sekian banyak kasus kekerasan terhadap politisi lokal yang kerap terjadi di negara tersebut.
1. Kampanye Berujung Maut di Texistepec
Yesenia Lara merupakan calon wali kota dari Partai Morena, partai yang saat ini dipimpin oleh Presiden Claudia Sheinbaum. Lara mencalonkan diri untuk memimpin Texistepec, sebuah kota kecil di negara bagian Veracruz yang terkenal dengan konflik antara kelompok bersenjata dan pemerintah lokal.
Insiden penembakan terjadi saat kampanye yang digelar di tengah kerumunan pendukung. Acara kampanye tersebut melibatkan arak-arakan sepeda motor dan pendukung yang mengibarkan bendera partai Morena. Namun, suasana meriah berubah mencekam ketika suara tembakan terdengar dan massa mulai berlarian menyelamatkan diri.
2. Empat Orang Tewas, Tiga Lainnya Luka-Luka
Menurut laporan otoritas setempat, dalam insiden penembakan tersebut, empat orang dilaporkan tewas, termasuk Yesenia Lara. Selain itu, tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Beberapa gambar dan video dari tempat kejadian yang beredar di media sosial menunjukkan mayat-mayat tergeletak di jalan, serta warga yang panik berusaha mencari perlindungan.
3. Gubernur Veracruz Kutuk Aksi Brutal
Gubernur negara bagian Veracruz, Rocio Nahle, mengecam keras penembakan ini dan menyebutnya sebagai aksi pengecut. Dalam pernyataan yang diunggah di akun X (dulu Twitter), Rocio berjanji akan mengejar dan menangkap pelaku yang bertanggung jawab atas pembantaian tersebut.
“Kami akan menemukan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan pengecut terhadap calon Morena dan pendukungnya di Texistepec,” tulisnya. Ia menambahkan, “Tak ada jabatan atau posisi yang sebanding dengan nyawa manusia.”
4. Kekerasan Politik Jadi Tren Berbahaya di Meksiko
Serangan terhadap politisi bukan hal asing di Meksiko, terutama menjelang pemilihan umum. Kekerasan semacam ini biasanya dipicu oleh konflik kepentingan antara politisi lokal dan kelompok kriminal yang terlibat dalam perdagangan narkotika dan korupsi.
Beberapa politisi yang dianggap mengganggu jalur bisnis ilegal sering kali menjadi sasaran pembunuhan. Tekanan terhadap pejabat publik lokal semakin tinggi, khususnya mereka yang berani melawan pengaruh kartel narkoba dan praktik korupsi di daerah.
5. Dua Hari Sebelumnya, Politisi Lain Juga Tewas Ditembak
Tragedi yang menimpa Yesenia Lara bukanlah satu-satunya insiden berdarah di minggu ini. Dua hari sebelumnya, Cecilia Ruvalcaba, seorang anggota dewan dari negara bagian Jalisco, juga ditembak mati di sebuah rumah sakit. Fakta ini menambah panjang daftar politisi yang menjadi korban kekerasan politik di Meksiko.
6. Sejak 2006, Kekerasan Telah Menewaskan Ratusan Ribu Jiwa
Menurut laporan lembaga internasional, sekitar 480.000 orang telah terbunuh di Meksiko sejak tahun 2006 akibat kekerasan yang berkaitan dengan perdagangan narkoba, korupsi, dan perang antar kartel. Angka ini mencerminkan betapa kronisnya masalah keamanan dan lemahnya penegakan hukum di sejumlah wilayah di negara tersebut.
7. Demokrasi Meksiko di Persimpangan Jalan
Pembunuhan Yesenia Lara sekali lagi menegaskan bahwa demokrasi di Meksiko masih dibayangi oleh kekerasan dan ketakutan. Keamanan politisi lokal harus menjadi prioritas utama pemerintah agar proses demokrasi tidak terus-menerus dicederai oleh peluru dan darah.
Dengan meningkatnya intensitas kampanye menjelang pemilihan, masyarakat internasional juga menaruh perhatian terhadap kondisi demokrasi di Meksiko. Diperlukan langkah konkret dari otoritas untuk menjamin keamanan kandidat, petugas pemilu, dan pemilih, demi masa depan politik yang lebih aman dan adil.