Berita Internasional Terpopuler Hari Ini: Konflik Gaza, Korupsi di Korsel, dan Tensi Global

25 April 2025 19:26 WIB
serangan-israel-hantam-sekolah-pengungsian-di-gaza-1745411883606_169.jpeg

Kuatbaca - Hari ini, beberapa berita internasional mencuri perhatian publik. Dari ancaman militer Israel terhadap Gaza, hingga isu-isu politik di negara-negara besar seperti Korsel dan Amerika Serikat, semuanya membentuk dinamika politik dan keamanan yang semakin memanas di panggung dunia. Berikut ini adalah beberapa topik hangat yang menjadi sorotan pembaca internasional.

Israel Ancaman Serangan Lebih Besar di Gaza

Militer Israel kembali mengancam akan melanjutkan serangan lebih besar terhadap Jalur Gaza. Ancaman ini disampaikan setelah serangan udara Israel pada Kamis, 24 April 2025, menewaskan setidaknya 55 orang di berbagai wilayah Gaza. Serangan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian agresi militer Israel sejak 18 Maret lalu, setelah kolapsnya gencatan senjata yang sebelumnya diberlakukan selama dua bulan.

Menurut pernyataan militer Israel, mereka akan memperluas serangan jika para sandera yang masih ditahan oleh kelompok Hamas tidak segera dibebaskan. Ketegangan di Gaza sudah berlangsung cukup lama, dan dengan peringatan ini, Israel menegaskan akan terus mengambil langkah-langkah militer jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Ancaman ini semakin memicu ketegangan di kawasan Timur Tengah yang sudah lama bergolak.

Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Membantu Menantu

Sementara itu, di Korea Selatan, mantan Presiden Moon Jae-in menjadi sorotan setelah didakwa melakukan korupsi terkait dengan nepotisme. Moon diduga menerima suap sebesar 217 juta won (sekitar USD 150.000) karena memfasilitasi pekerjaan menantunya di maskapai penerbangan berbujet rendah, Thai Eastar Jet. Kasus ini memunculkan pertanyaan besar mengenai praktek-praktek nepotisme yang melibatkan pejabat tinggi di pemerintahan.

Moon diduga bekerja sama dengan pemerintahannya untuk mengatur posisi penting di maskapai tersebut, dan sebagai balasannya, maskapai tersebut membantu menantunya mendapatkan pekerjaan. Tentu saja, hal ini menambah kecurigaan tentang pengaruh politik dalam urusan pekerjaan dan bisnis, yang tentunya bisa merusak integritas institusi pemerintahan. Kasus ini menarik perhatian publik, terutama di tengah berbagai tuduhan terkait penyalahgunaan kekuasaan di kalangan pejabat tinggi.

Trump Tanggapi Serangan Rusia di Ukraina

Di Eropa, ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas. Serangan udara Rusia di ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Kamis lalu menewaskan 12 orang dan melukai hampir 90 lainnya. Serangan ini juga menghancurkan bangunan-bangunan penting di kota tersebut dan memicu kebakaran besar. Reaksi keras datang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang secara terbuka mengecam serangan tersebut dan menyerukan agar Presiden Rusia, Vladimir Putin, segera menghentikan serangannya terhadap Ukraina.

Trump menyebut serangan itu "tidak perlu" dan sangat "tidak tepat waktunya", mengingat saat ini ia sedang berupaya mendorong proses perdamaian. Ini menambah dinamika geopolitik yang sudah sangat kompleks, mengingat ketegangan antara kedua negara yang belum mereda. Serangan besar ini tercatat sebagai yang terbesar sepanjang tahun ini di Kyiv, dan tim penyelamat masih bekerja keras untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan.

Ketegangan juga terjadi di Lebanon, di mana pemerintah negara ini memperingatkan Iran untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Lebanon. Pemerintah Lebanon memanggil Duta Besar Iran di Beirut untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menuding Lebanon menyerah pada tuntutan Amerika Serikat untuk melucuti senjata Hizbullah, kelompok bersenjata yang memiliki pengaruh besar di Lebanon.

Peringatan ini semakin memperburuk hubungan antara Lebanon dan Iran, yang sebelumnya memiliki hubungan diplomatik yang cukup kuat. Ketegangan ini mencerminkan betapa rumitnya situasi politik di kawasan Timur Tengah, di mana negara-negara besar sering kali berusaha mempengaruhi keputusan-keputusan politik negara-negara kecil.

Berita lainnya datang dari Thailand, di mana Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dirawat di rumah sakit setelah mengalamai demam tinggi. Kejadian ini terjadi setelah ia kembali dari kunjungan resmi ke Kamboja. Selama kunjungannya, Paetongtarn bertemu dengan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, untuk membahas kerjasama lintas batas dalam berbagai masalah, termasuk penipuan daring dan polusi udara. Keduanya juga membahas isu-isu perdagangan dan penggunaan ASEAN sebagai platform untuk bernegosiasi dengan Presiden Amerika Serikat mengenai tarif perdagangan.

Meski demikian, kondisi kesehatan Paetongtarn yang mendadak menurun menjadi perhatian publik, mengingat peran pentingnya dalam pemerintahan Thailand saat ini. Pemerintah Thailand menyatakan bahwa PM sedang dalam proses pemulihan dan diharapkan dapat segera kembali melaksanakan tugas-tugasnya.

Hari ini, dunia menyaksikan berbagai ketegangan yang terus berlanjut, dari konflik militer Israel di Gaza hingga kasus-kasus korupsi yang melibatkan tokoh-tokoh besar di dunia politik. Kejadian-kejadian ini menggambarkan betapa rumitnya hubungan internasional dan dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh keputusan-keputusan politik yang diambil oleh pemimpin negara.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang terjadi di beberapa belahan dunia ini menambah kesadaran akan pentingnya diplomasi, perdamaian, dan kesepakatan internasional untuk menghindari eskalasi yang lebih besar. Meski begitu, jalan menuju perdamaian dan stabilitas global masih penuh dengan tantangan, dan hanya waktu yang bisa menjawab bagaimana dinamika ini akan berkembang.

internasional

Fenomena Terkini






Trending