Amerika Kirim 4 Pesawat Pengebom ke Diego Garcia, Ketegangan Timur Tengah Meningkat

1. Empat Pengebom B-52H AS Ditempatkan di Pangkalan Strategis Diego Garcia
Kuatbaca.com - Situasi di kawasan Timur Tengah kian memanas seiring konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel. Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel dilaporkan telah menempatkan empat pesawat pengebom B-52H Stratofortress di pangkalan militer strategis Diego Garcia, sebuah pulau terpencil di Samudra Hindia yang disewakan Inggris kepada AS.
Keberadaan pesawat-pesawat pengebom tersebut terungkap dari citra satelit yang dirilis Planet Labs, dan dikonfirmasi pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 09.22 GMT. Gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa pesawat-pesawat berkemampuan nuklir ini berada di sisi selatan landasan Diego Garcia, menandai peningkatan kesiapsiagaan militer AS di tengah eskalasi kawasan.
Menurut laporan AFP, keempat pesawat pengebom ini mulai tiba sejak pertengahan Mei, bertepatan dengan meningkatnya tensi militer antara Teheran dan Tel Aviv. Langkah ini diyakini sebagai bentuk pengerahan militer pencegah dan sinyal keras kepada Iran.
2. B-52 Stratofortress: Simbol Kekuatan Strategis AS
Pesawat pengebom B-52H Stratofortress dikenal sebagai salah satu senjata strategis paling mematikan dalam inventaris Angkatan Udara AS. Pesawat ini memiliki kemampuan membawa senjata nuklir, bom konvensional, dan amunisi berpemandu presisi, serta mampu menjangkau ribuan kilometer tanpa perlu mengisi bahan bakar berulang kali.
Kehadiran B-52 di Diego Garcia menunjukkan bahwa AS siap untuk melakukan serangan jarak jauh ke target mana pun di kawasan Timur Tengah jika situasi konflik memburuk. Selain pesawat pengebom, citra satelit juga memperlihatkan kehadiran pesawat angkut berat C-17 Globemaster III, yang biasa digunakan untuk pengiriman pasukan dan logistik.
Tak hanya itu, terdeteksi pula enam jet udara yang diyakini sebagai KC-135 Stratotanker, pesawat khusus pengisi bahan bakar di udara. Kehadiran armada lengkap ini memperkuat dugaan bahwa Diego Garcia sedang dijadikan pangkalan komando ofensif utama untuk menghadapi potensi konfrontasi militer lebih luas.
3. Pentagon: AS Tambah Kekuatan di Timur Tengah
Dalam pernyataan resminya, Pentagon menyebut pihaknya mengirimkan "kemampuan tambahan" ke kawasan Timur Tengah guna merespons ancaman yang meningkat. Meski tidak merinci secara teknis jumlah atau jenis alutsista yang digeser, berbagai sumber menyebut bahwa pengerahan ini adalah bagian dari strategi kesiapsiagaan terhadap Iran.
Langkah lain yang memperkuat eskalasi militer AS adalah pergerakan kapal induk USS Nimitz, yang membatalkan kunjungannya ke Vietnam dan kini menuju Samudra Hindia. Ini mempertegas bahwa Washington tengah mengatur ulang postur militernya di kawasan guna mengantisipasi kemungkinan skenario perang terbuka.
Selain itu, sekitar 30 pesawat pengisi bahan bakar lainnya telah dikirim ke pangkalan-pangkalan AS di Eropa, menambah fleksibilitas dan jangkauan operasional jika terjadi konflik lintas kawasan.
4. Diego Garcia, Titik Strategis Kunci AS di Samudra Hindia
Pangkalan militer Diego Garcia selama ini dikenal sebagai salah satu titik strategis militer utama AS di kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah. Selama invasi ke Afghanistan dan Irak, pulau ini menjadi pusat peluncuran misi udara dan tempat transit logistik utama.
Letaknya yang terpencil, namun berada di jalur strategis antara Afrika Timur dan Asia Selatan, menjadikannya lokasi ideal untuk operasi militer jarak jauh, terutama ketika konflik di Timur Tengah meluas dan pangkalan di kawasan lain mungkin terancam.
Keputusan AS menempatkan pesawat-pesawat strategis di Diego Garcia juga menjadi bentuk tekanan terhadap Iran, bahwa Washington siap untuk mengambil langkah militer ekstrem jika program nuklir Teheran melampaui batas yang ditoleransi komunitas internasional.