YouTuber Amerika Ditangkap karena Masuki Pulau Terlarang Suku Sentinel, Ini Fakta-Fakta Lengkapnya

Kuatbaca.com-Aksi nekat seorang YouTuber asal Amerika Serikat berujung penangkapan oleh otoritas India. Pria tersebut mencoba memasuki salah satu pulau paling terlarang di dunia, yakni Pulau Sentinel Utara—rumah bagi Suku Sentinel yang dikenal sangat tertutup terhadap dunia luar. Dengan niat membuat konten video, ia bahkan sempat meninggalkan minuman soda dan kelapa sebagai "persembahan".
Kasus ini kembali membuka diskusi global tentang batas etika dalam membuat konten, perlindungan masyarakat adat, dan risiko kesehatan yang menyertai upaya kontak dengan komunitas terisolasi.
1. Aksi Nekat Demi Konten: Masuki Pulau Terlarang dan Tinggalkan Hadiah
YouTuber bernama Mykhailo Viktorovych Polyakov, pria berusia 24 tahun asal Arizona, mencoba membuat video dokumenter ekstrem dengan menyusup ke Pulau Sentinel Utara. Ia tiba pada akhir Maret 2025 dan sempat mendarat di daratan pulau tersebut untuk merekam situasi menggunakan kamera GoPro.
Tak hanya itu, ia juga meninggalkan minuman soda jenis diet dan sebuah kelapa di tepi pantai sebagai bentuk “persembahan” atau mungkin simbol niat damai kepada suku setempat. Sayangnya, tindakan ini bukan hanya ceroboh, tetapi juga melanggar hukum dan berpotensi membahayakan komunitas adat yang sangat rentan terhadap penyakit dari luar.
2. Pelanggaran Hukum dan Ancaman Hukuman Berat
Aksi Polyakov dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap undang-undang perlindungan suku asli yang telah diterapkan pemerintah India sejak 1956. Wilayah sekitar Pulau Sentinel Utara sudah lama dinyatakan sebagai zona larangan, di mana tidak ada satu pun warga, baik lokal maupun asing, diizinkan mendekat dalam radius 3 mil laut (sekitar 5 km).
Pria tersebut diketahui telah menyusun rencananya secara matang, termasuk mempelajari kondisi laut, rute pendekatan dari pantai terdekat, hingga waktu pasang surut. Namun, setelah kembali ke Port Blair, ia ditangkap dan kini menghadapi proses hukum dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun serta denda yang cukup besar. Semua alat rekam yang digunakan, termasuk kamera GoPro, telah disita sebagai barang bukti.
3. Siapa Suku Sentinel? Suku yang Menolak Modernitas
Suku Sentinel adalah salah satu komunitas paling misterius dan terisolasi di dunia. Mereka tinggal di Pulau Sentinel Utara yang terletak di Kepulauan Andaman dan Nicobar, India. Populasi suku ini diperkirakan sangat kecil, dan mereka hidup dengan cara tradisional seperti berburu, memancing, serta mengumpulkan hasil alam.
Suku ini dikenal sangat menolak kontak dengan dunia luar. Bahkan dalam beberapa insiden masa lalu, mereka dilaporkan menyerang orang asing yang mencoba mendekat menggunakan senjata tradisional seperti tombak dan panah. Karena itu, pemerintah India sangat tegas dalam menjaga batasan wilayah mereka demi melindungi baik keselamatan suku maupun pengunjung.
Dikhawatirkan, kontak dengan dunia luar bisa membawa penyakit modern yang berbahaya dan bahkan mematikan bagi komunitas ini, mengingat mereka tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap virus atau bakteri dari luar.
4. Bukan Kasus Pertama: Risiko Kontak dengan Suku Terpencil
Insiden seperti ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, beberapa orang juga pernah mencoba mendekati Pulau Sentinel Utara, dan sebagian di antaranya berakhir tragis. Misalnya, pada 2018, seorang misionaris asal Amerika juga tewas setelah mencoba mendekat dan berinteraksi dengan suku tersebut.
Meskipun pulau ini terletak jauh dari pusat kota dan dikelilingi hutan lebat serta laut yang dalam, akses menuju sana masih bisa diupayakan oleh orang-orang yang nekat. Karena itu, patroli rutin dilakukan oleh pihak keamanan India untuk mencegah penyusup yang bisa mengancam kelangsungan hidup suku tersebut.
Selain menjaga kesehatan suku, larangan ini juga bertujuan untuk mencegah eksploitasi budaya dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap komunitas yang telah hidup dalam isolasi selama ribuan tahun.
Kisah penangkapan YouTuber ini menjadi pengingat penting bagi para pembuat konten agar tidak mengorbankan keselamatan dan etika demi popularitas atau sensasi. Dunia modern seharusnya belajar untuk menghargai pilihan komunitas seperti Suku Sentinel yang memilih hidup terpisah dari arus globalisasi. Perlindungan terhadap mereka bukan hanya tanggung jawab hukum, tapi juga moral umat manusia.