Waspadai Modus Penipuan Mobil Bekas Tarikan Leasing di Media Sosial, Jangan Sampai Jadi Korban!

Kuatbaca.com-Penawaran mobil bekas dengan harga super murah memang menggoda, apalagi jika diklaim sebagai hasil lelang tarikan leasing. Namun, di balik iklan yang terlihat meyakinkan di media sosial, ternyata tersimpan modus penipuan yang semakin marak terjadi. Media sosial seperti TikTok dan Facebook menjadi tempat favorit para pelaku menyebarkan jebakan ini.
Berbagai mobil populer seperti Honda HR-V atau Mazda 2 dipromosikan dengan embel-embel “lelang tarikan leasing”, lengkap dengan foto-foto unit dan harga yang sangat jauh di bawah pasaran. Meski terlihat sah dan profesional, calon pembeli wajib waspada, karena ini bisa jadi salah satu trik penipu untuk menguras uang Anda.
1. Mobil Mewah Harga Murah? Waspadai Tanda-tanda Penipuan
Banyak akun di media sosial yang menampilkan iklan mobil bekas dengan harga sangat murah. Salah satu contohnya, mobil seperti Honda HR-V tipe SE 1.5 tahun 2022 dipasarkan hanya Rp 57 juta. Padahal, jika ditelusuri lebih lanjut, harga pasaran mobil tersebut seharusnya masih berkisar di angka Rp 300 jutaan. Selisih harga yang terlalu jauh inilah yang seharusnya menjadi tanda bahaya pertama.
Penipu biasanya memanfaatkan foto asli dari pedagang mobil terpercaya yang diambil dari marketplace atau media sosial lain, lalu diunggah ulang ke akun palsu milik mereka. Agar lebih meyakinkan, mereka menambahkan narasi bahwa mobil tersebut adalah hasil lelang atau tarikan leasing, yang dijual dengan harga diskon besar-besaran. Padahal, itu hanyalah umpan untuk memancing korban.
2. Modus yang Sering Digunakan: Lelang dan DP Murah
Modus yang sering digunakan penipu adalah mengaku sebagai perantara lelang mobil tarikan leasing. Mereka mengklaim bahwa unit dijual dengan harga murah karena repossessed atau hasil sitaan dari leasing. Calon korban akan diyakinkan bahwa transaksi harus segera dilakukan karena unit cepat laku.
Setelah korban tertarik, pelaku akan meminta pembayaran uang muka (DP) atau biaya administrasi sebagai tanda jadi. Tanpa pikir panjang, banyak calon pembeli tergoda untuk langsung mentransfer sejumlah uang agar tidak kehabisan unit impian mereka. Sayangnya, setelah uang ditransfer, penipu akan menghilang begitu saja.
3. Akun Media Sosial Palsu Jadi Senjata Utama Penipuan
Para pelaku penipuan ini sering menggunakan akun palsu yang dibuat seolah-olah resmi. Mereka memakai nama akun yang terlihat profesional, lengkap dengan logo dan video yang dikemas rapi agar terlihat seperti showroom atau balai lelang sungguhan. Bahkan, beberapa dari mereka membuat video slideshow mobil
dengan narasi yang meyakinkan untuk memikat lebih banyak calon korban.
Tidak hanya itu, jumlah tayangan yang tinggi dan komentar-komentar positif palsu di unggahan video juga menjadi strategi mereka dalam membangun kepercayaan. Banyak pengguna media sosial akhirnya terjebak karena merasa yakin dengan tampilan yang profesional dan testimoni yang terlihat asli.
4. Tips Agar Tidak Terjebak Penipuan Mobil Murah di Medsos
Untuk menghindari menjadi korban penipuan, ada beberapa langkah penting yang harus diperhatikan saat melihat iklan mobil murah di media sosial:
- Cek harga pasar: Bandingkan harga mobil yang ditawarkan dengan harga pasaran. Jika terlalu murah, hampir pasti itu penipuan.
- Verifikasi sumber: Pastikan akun media sosial tersebut terpercaya dan bukan akun baru tanpa identitas yang jelas.
- Jangan terburu-buru transfer uang: Jangan pernah mengirim uang sebelum melakukan pengecekan fisik langsung terhadap mobil dan dokumennya.
- Gunakan jasa inspeksi independen: Bila ragu, ajak teknisi atau gunakan jasa inspeksi mobil bekas untuk memeriksa keaslian unit.
- Telusuri foto mobil: Lakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) untuk memastikan foto tidak diambil dari tempat lain.
Penipuan dengan kedok lelang mobil tarikan leasing semakin canggih dan banyak menjebak calon pembeli di media sosial. Harga murah memang menarik, tetapi waspadalah jika tawaran terasa terlalu indah untuk jadi kenyataan. Selalu pastikan transaksi dilakukan dengan hati-hati, telusuri keabsahan penjual, dan jangan mudah mentransfer uang sebelum memastikan semuanya benar.
Dengan kehati-hatian dan pengetahuan, Anda bisa terhindar dari modus penipuan yang kini makin merajalela di platform digital.