Waspada! Ini Risiko Serius di Balik Kebiasaan Pakai Headset Terlalu Lama

4 July 2025 20:16 WIB
ilustrasi-wanita-mendengarkan-musik.jpeg

Kuatbaca - Dalam era digital seperti sekarang, mendengarkan musik, menonton video, hingga melakukan panggilan jarak jauh sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Headset atau earphone pun menjadi "teman setia" bagi banyak orang, baik saat bekerja, bepergian, maupun bersantai.

Namun, di balik kenyamanan dan efisiensinya, penggunaan headset secara berlebihan ternyata menyimpan risiko yang serius bagi kesehatan pendengaran. Tidak sedikit yang masih menganggap sepele, padahal dampaknya bisa permanen. Kebiasaan yang terlihat tidak berbahaya ini, jika tidak dikontrol, bisa membawa kerusakan yang tak bisa diperbaiki.

Telinga, Organ yang Lebih Rentan dari yang Kita Kira

Telinga kita bukan hanya sekadar alat untuk mendengar. Di dalamnya terdapat sistem yang sangat kompleks dan sensitif, termasuk ribuan sel rambut halus yang berfungsi menangkap gelombang suara dan meneruskannya ke otak. Sel-sel ini tidak bisa diperbarui jika rusak, sehingga paparan suara yang terlalu keras atau terlalu lama bisa menyebabkan gangguan permanen.

Bayangkan, setiap detik suara keras masuk ke telinga, seperti pisau halus yang perlahan-lahan mengikis jaringan penting di dalamnya. Mungkin pada awalnya kita merasa baik-baik saja, tapi dalam jangka panjang, dampaknya bisa muncul tanpa tanda-tanda jelas di awal. Tiba-tiba, suara menjadi sayup, atau ada dengungan yang tak kunjung hilang — inilah gejala awal kerusakan pendengaran.

Berapa Keras Suara yang Bisa Merusak Pendengaran?

Setiap suara memiliki tingkat intensitas yang diukur dalam satuan desibel (dB). Suara dengan volume 60-70 dB masih tergolong aman — setara dengan percakapan normal. Tapi jika kita mendengarkan musik melalui headset dengan volume mendekati maksimum, angka tersebut bisa melonjak ke kisaran 100-110 dB, bahkan lebih.

Sebagai gambaran, suara mesin pemotong rumput berada di angka sekitar 85 dB. Menurut para pakar kesehatan, paparan suara sebesar itu selama lebih dari dua jam sudah cukup untuk menimbulkan risiko kerusakan. Sekarang bayangkan betapa besar bahayanya jika kita mendengarkan lagu dengan volume tinggi selama berjam-jam setiap hari.

Durasi Juga Sama Pentingnya

Tak hanya soal seberapa keras suaranya, lamanya kita menggunakan headset juga sangat menentukan. Bahkan dengan volume sedang, jika dipakai terus-menerus selama berjam-jam tanpa jeda, telinga tetap bisa mengalami kelelahan. Ini seperti otot yang dipaksa bekerja tanpa istirahat — lama-kelamaan akan rusak juga.

Idealnya, kita disarankan untuk mengikuti aturan 60/60: mendengarkan dengan volume maksimal 60% dari kapasitas perangkat, dan tidak lebih dari 60 menit dalam satu sesi. Setelah itu, beri waktu istirahat bagi telinga untuk "bernapas" kembali.

Tips Aman Gunakan Headset Sehari-hari

Agar tetap bisa menikmati manfaat headset tanpa mengorbankan kesehatan pendengaran, ada beberapa hal penting yang bisa diterapkan:

Kendalikan volume. Hindari kebiasaan mendengarkan dengan volume penuh, terutama di tempat ramai.

Gunakan headset berkualitas. Pilih perangkat yang memiliki fitur peredam suara (noise cancelling) agar tidak perlu meningkatkan volume terlalu tinggi.

Berikan jeda. Istirahatkan telinga setiap satu jam sekali, minimal selama 5-10 menit.

Gunakan pelindung telinga saat di konser atau tempat bising. Jika sering menghadiri acara musik atau stadion, sumbat telinga bisa menjadi penyelamat.

Perhatikan gejala awal. Jika mulai sering mendengar dengungan, suara terasa tidak jelas, atau telinga terasa penuh, segera konsultasikan ke dokter.

Pendengaran adalah salah satu anugerah terpenting dalam hidup. Dengan telinga yang sehat, kita bisa menikmati musik favorit, bercakap dengan orang tersayang, dan merespons dunia di sekitar kita. Maka, penting untuk tidak meremehkan peringatan ini.

Memakai headset memang menyenangkan, tetapi kebebasan mendengarkan musik seharusnya tidak dibayar dengan kehilangan suara-suara indah selamanya. Jaga volume, batasi durasi, dan berikan telinga waktu untuk beristirahat — karena begitu rusak, tidak ada jalan kembali.

Fenomena Terkini






Trending