Warga Vila Nusa Indah Bogor Desak Normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas Segera Dilakukan

5 May 2025 14:02 WIB
warga-korban-banjir-di-perumahan-vila-nusa-indah-bojongkulur-gunungputri-kabupaten-bogor-jawa-barat-mendesak-pemerintah-agar-s-1746423055218_169.webp

Kuatbaca.com-Warga yang tinggal di perumahan Vila Nusa Indah, Bojongkulur, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait potensi bencana banjir yang terus mengancam kawasan tersebut. Mereka mendesak pemerintah untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas yang selama ini menjadi penyebab utama banjir di wilayah tersebut. Tindakan normalisasi ini dinilai mendesak guna mencegah terulangnya bencana banjir yang dapat mengancam keselamatan dan harta benda warga.


1. Desakan Warga untuk Normalisasi Sungai

Pada hari Minggu (4/5), lebih dari 3.000 warga korban banjir menggelar orasi damai dengan tajuk "Kami Tidak Mau Tenggelam Lagi". Aksi ini berlangsung di kawasan Vila Nusa Indah dan menuntut pemerintah segera menormalisasi kedua sungai yang selama ini menjadi sumber utama banjir. Dalam orasinya, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, menyampaikan bahwa jika tidak ada upaya yang segera dilakukan, kawasan tersebut diperkirakan akan kembali terendam banjir besar pada tahun 2028.

Puarman menegaskan bahwa jika normalisasi sungai tidak dipercepat, wilayah tersebut akan menghadapi risiko yang lebih besar akibat meluapnya Sungai Cileungsi dan Cikeas yang sudah mengalami kerusakan parah pasca-banjir besar yang terjadi pada Maret 2025 lalu. Warga yang tinggal di kawasan tersebut berharap agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan cepat untuk mencegah bencana yang lebih parah di masa depan.


2. Normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas: Proses yang Terlalu Lama

Meskipun pemerintah telah merencanakan program normalisasi sungai, warga merasa bahwa tahapan yang direncanakan memerlukan waktu yang terlalu lama. Menurut rencana, pada tahun 2025-2026, Pemda akan memulai penyiapan lahan untuk proyek normalisasi, dilanjutkan dengan proses lelang pada tahun 2027, dan pekerjaan konstruksi baru akan dimulai pada tahun 2028. Proses yang panjang ini memunculkan kekhawatiran warga yang tak ingin menunggu lebih lama untuk mendapatkan perlindungan dari potensi bencana banjir.

Puarman juga menambahkan bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi banjir besar di wilayah tersebut bisa terjadi lebih sering, bahkan bisa menjadi tiga tahunan, berbeda dengan sebelumnya yang memiliki siklus lima tahunan. Hal ini tentu saja meningkatkan risiko bagi ribuan warga yang tinggal di sepanjang aliran kedua sungai tersebut.


3. Aksi Damai dan Pembacaan Surat Terbuka

Sebagai bagian dari aksi damai mereka, para warga melakukan long march dari lingkungan masing-masing menuju titik aksi, sambil membentangkan spanduk yang berisi tuntutan untuk mempercepat normalisasi sungai. Dalam kesempatan tersebut, koordinator aksi damai, Syamsudin, menyampaikan bahwa puncak dari aksi ini adalah pembacaan surat terbuka kepada Presiden Indonesia, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Bogor. Surat ini berisi permohonan agar normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas dapat dipercepat demi mencegah terjadinya bencana banjir yang lebih besar.

Usai pembacaan surat terbuka, warga langsung mengirimkan surat tersebut kepada pihak terkait sebagai bentuk tindakan nyata untuk mendesak pemerintah agar segera merespons kebutuhan mereka. Harapan mereka adalah agar pemerintah pusat maupun daerah dapat mengambil langkah tegas dan cepat dalam mengatasi masalah banjir yang semakin sering melanda kawasan tersebut.


4. Harapan Masyarakat dan Tanggapan Pemerintah

Warga Vila Nusa Indah sangat berharap agar pemerintah segera menindaklanjuti desakan mereka dengan mempercepat normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas. Mereka berharap agar pemerintah dapat melihat urgensi masalah ini dan memberikan solusi yang tepat agar kejadian banjir besar tidak terulang kembali. Masyarakat juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif dari pemerintah daerah dan pusat dalam mempercepat proses normalisasi, karena keamanan dan kesejahteraan warga sangat tergantung pada hal ini.

Di sisi lain, pemerintah Kabupaten Bogor bersama dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) Ciliwung-Cisadane berjanji untuk memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini dan berkomitmen untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut. Namun, masyarakat tetap berharap agar langkah-langkah tersebut dapat diambil sesegera mungkin untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Dengan semakin meningkatnya ancaman banjir yang disebabkan oleh kerusakan sungai, masyarakat di kawasan Vila Nusa Indah berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian yang lebih serius dan segera melakukan normalisasi untuk menghindari bencana besar yang dapat merusak kehidupan mereka.

Fenomena Terkini






Trending