Wamenkop Ferry Yakin 6.500 Kopdes Merah Putih di Aceh Tuntas Usai Musdesus

22 May 2025 20:12 WIB
wamenkop-ferry-juliantono-meyakini-percepatan-pembentukan-koperasi-desakelurahan-kopdeskel-merah-putih-di-aceh-berjalan-lancar-1747916248688_169.jpeg

1. Pemerintah Genjot Pembentukan Kopdes Merah Putih di Aceh

Kuatbaca.com - Pemerintah terus mendorong percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih sebagai bagian dari upaya pemerataan ekonomi nasional berbasis desa. Salah satu provinsi yang kini menunjukkan progres cepat adalah Aceh, dengan target pembentukan hingga 6.500 unit Kopdes Merah Putih yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM (Wamenkop UKM) Ferry Juliantono dalam acara sosialisasi di Balee Meuseuraya, Aceh, yang juga dihadiri oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) dan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya. Ribuan tokoh desa, camat, hingga wali kota dari seluruh Aceh turut hadir untuk mendukung pelaksanaan program ini.

Ferry menegaskan bahwa percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih di Aceh berjalan baik, khususnya berkat pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang sedang dilakukan secara serentak di seluruh kabupaten/kota. Musdesus ini merupakan syarat penting untuk pengesahan dan legalisasi Kopdes di tingkat desa.

Optimisme tinggi disampaikan oleh Ferry bahwa seluruh target pembentukan koperasi di desa akan rampung pada akhir Mei 2025, sejalan dengan arahan Presiden dan komitmen pemerintah daerah Aceh untuk mendukung penguatan ekonomi desa secara menyeluruh.

2. Koperasi Desa Diharapkan Jadi Solusi Anak Muda Tinggalkan Kota

Dalam dialog interaktif bersama para kepala desa, Ferry menyampaikan kegelisahannya akan tren urbanisasi yang tinggi di kalangan anak muda. Menurutnya, banyak pemuda desa saat ini berbondong-bondong merantau ke kota untuk mencari pekerjaan karena kurangnya peluang ekonomi di kampung halaman.

Dengan kehadiran Kopdes Merah Putih, pemerintah berharap akan muncul peluang-peluang usaha baru yang berbasis potensi lokal. Koperasi ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk mengembangkan pertanian, perikanan, kerajinan, hingga perdagangan berbasis komunitas.

Selain membuka lapangan kerja, koperasi desa juga diyakini dapat memperkuat ketahanan ekonomi desa dari fluktuasi pasar dan tekanan ekonomi global. Konsep gotong royong yang menjadi dasar koperasi sangat cocok dengan kultur masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan.

Ferry menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan komitmen kolektif dari seluruh perangkat desa, pemerintah daerah, hingga kementerian terkait agar koperasi tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi benar-benar berjalan aktif dan produktif.

3. Satgas Pembentukan Kopdes Intensif Kawal Proses Musdesus

Sebagai Ketua Pelaksana Harian Satgas Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, Ferry Juliantono menyatakan bahwa timnya terus melakukan pemantauan langsung ke lapangan. Mereka memastikan setiap tahapan musdesus berjalan sesuai pedoman, mulai dari penyusunan struktur koperasi hingga validasi dokumen pendirian.

Kementerian Koperasi dan UKM juga menyediakan pendampingan teknis agar para pengurus koperasi desa memahami prinsip tata kelola yang baik (good governance), mulai dari administrasi keuangan, pencatatan usaha, hingga pelaporan berkala.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan akses pembiayaan koperasi melalui LPDB-KUMKM, serta menggandeng lembaga keuangan lainnya untuk memberikan dukungan modal usaha bagi koperasi desa yang telah beroperasi.

Komitmen untuk menyelesaikan target pembentukan 6.500 koperasi di Aceh ini menunjukkan bahwa pemerintah menaruh perhatian serius pada kebangkitan ekonomi desa sebagai fondasi kemandirian nasional.

4. Aceh Diproyeksi Jadi Model Nasional Koperasi Desa

Aceh menjadi provinsi yang diunggulkan sebagai proyek percontohan nasional (pilot project) dalam implementasi koperasi desa. Keberhasilan Aceh dalam membentuk ribuan Kopdes Merah Putih dapat dijadikan inspirasi bagi provinsi lain yang tengah berproses di tahap awal pembentukan koperasi serupa.

Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung penuh kebijakan ini, termasuk melalui harmonisasi kebijakan di tingkat provinsi dan penyediaan anggaran untuk pelatihan sumber daya manusia koperasi desa.

Pemerintah Aceh menargetkan tidak hanya pembentukan koperasi secara formal, tetapi juga peningkatan kualitas usaha koperasi yang mampu bersaing dan mendukung ketahanan ekonomi masyarakat pasca pandemi dan resesi global.

Dengan kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan desa, diharapkan dalam waktu dekat koperasi desa bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat, sekaligus menciptakan desa mandiri yang mampu mengurangi ketergantungan terhadap kota besar.

Percepatan pembentukan 6.500 Kopdes Merah Putih di Aceh menunjukkan keseriusan pemerintah dalam membangun kekuatan ekonomi dari desa. Wamenkop Ferry Juliantono bersama Gubernur Aceh optimistis bahwa lewat musdesus yang berjalan serentak, koperasi desa dapat segera terbentuk dan menjadi solusi atas tantangan urbanisasi, ketimpangan ekonomi, serta pengangguran desa. Aceh pun siap menjadi contoh nasional dalam penguatan koperasi berbasis masyarakat lokal.

Fenomena Terkini






Trending