Viral! Pria Terdiam di Tengah Sungai Bogor, Warga Lakukan Evakuasi

19 June 2025 22:30 WIB
pria-duduk-di-tangah-sungai-di-bogor-1750340619105_169.jpeg

Kuatbaca.com - Sebuah video menghebohkan warganet memperlihatkan seorang pria duduk terdiam di tengah aliran sungai di kawasan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam video yang beredar luas di media sosial, pria tersebut tampak mengenakan pakaian lengkap dan duduk di tengah aliran sungai dengan posisi memeluk lutut, seolah tanpa reaksi apa pun terhadap lingkungan sekitarnya.

Kejadian ini sontak memancing perhatian warga sekitar yang kemudian berusaha mengevakuasi pria misterius tersebut. Dalam rekaman video, terlihat beberapa warga menghampirinya dan mencoba membujuk pria tersebut agar berpindah dari aliran sungai yang berisiko.

"Pindah yuk, pindah, berdiri. Mau diantar?" terdengar suara salah seorang warga yang merekam kejadian itu. Namun, pria berambut panjang itu hanya merespons dengan diam, tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah beberapa saat, pria tersebut akhirnya dipindahkan dari sungai dan tampak dalam posisi jongkok, lalu berbaring di tanah. Meskipun warga terus mengajukan pertanyaan, pria itu hanya menggelengkan kepala, memperlihatkan sikap tertutup dan tampaknya berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil.

1. Kronologi Kejadian di Sungai Leuwisadeng

Kejadian tersebut dikonfirmasi oleh pihak kepolisian setempat. Kasi Humas Polres Bogor, Ipda Yulista, membenarkan bahwa insiden itu terjadi dan telah ditangani oleh pihak berwenang. Menurut Yulista, peristiwa tersebut berlangsung pada Senin, 16 Juni 2025, di wilayah Leuwisadeng, Kabupaten Bogor.

“Memang benar kejadiannya, laki-laki tersebut sudah diserahkan ke Satpol PP,” ujar Ipda Yulista saat dikonfirmasi wartawan pada Kamis (19/6). Setelah ditemukan oleh warga, pria tersebut langsung dievakuasi dan diserahkan kepada Satpol PP Kecamatan Leuwiliang untuk penanganan lebih lanjut.

Hingga kini, pihak kepolisian belum dapat memastikan apa motif atau kondisi psikologis yang melatarbelakangi tindakan pria tersebut. “Dia diketemukan oleh warga kemudian diserahkan ke Satpol PP Leuwiliang,” lanjut Yulista.

Situasi ini menjadi perhatian karena adanya dugaan kondisi gangguan mental atau tekanan psikologis yang dialami oleh pria tersebut, meskipun belum ada keterangan resmi mengenai identitas maupun latar belakangnya.

2. Respon Warga dan Penanganan Sementara

Respons cepat dari warga yang melihat kejadian ini patut diapresiasi. Dalam video tersebut, tampak warga tidak hanya memantau dari jauh, tetapi juga berusaha mengevakuasi dan memastikan pria itu tidak terluka atau terseret arus sungai.

Langkah proaktif ini sangat penting mengingat aliran sungai bisa sangat berbahaya, terlebih bila seseorang dalam kondisi lemah atau tidak sadarkan diri. Beruntung, tidak terjadi insiden fatal dalam peristiwa tersebut dan pria tersebut berhasil dipindahkan dengan selamat.

Pihak Satpol PP Leuwiliang kini bertanggung jawab untuk menangani pria tersebut, termasuk melakukan identifikasi lebih lanjut serta memberikan pendekatan sosial atau psikologis yang dibutuhkan. Jika memang pria tersebut mengalami gangguan kejiwaan atau depresi berat, diperlukan keterlibatan dari dinas sosial atau lembaga psikologi terkait.

Situasi seperti ini juga menjadi pengingat pentingnya dukungan kesehatan mental di tengah masyarakat. Terkadang, tekanan hidup atau kondisi kejiwaan dapat membuat seseorang melakukan hal-hal yang tidak lazim di ruang publik.

3. Fenomena Sosial yang Perlu Perhatian

Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus-kasus serupa yang berkaitan dengan kesehatan mental di Indonesia, khususnya di wilayah urban dan semi-urban seperti Bogor. Beberapa waktu lalu, juga viral kejadian mahasiswa yang ditemukan gantung diri karena dugaan depresi di wilayah Tangerang.

Kondisi ini menjadi peringatan bagi semua pihak, termasuk keluarga, komunitas, dan pemerintah, agar lebih peka terhadap perubahan perilaku seseorang yang mungkin menjadi indikasi awal dari krisis kejiwaan.

Langkah-langkah pencegahan seperti penyuluhan kesehatan mental, layanan konseling gratis, dan akses yang mudah ke psikolog seharusnya diperluas hingga ke tingkat desa dan kecamatan.

Keterlibatan aktif masyarakat dalam mendeteksi gejala depresi atau gangguan mental juga sangat diperlukan. Tindakan cepat warga yang mengevakuasi pria ini bisa jadi menyelamatkan nyawanya.

4. Perlunya Pendekatan Holistik terhadap Isu Mental

Penanganan terhadap kasus pria di sungai ini idealnya tidak berhenti pada aspek administratif. Satpol PP dan aparat seharusnya menggandeng psikolog klinis atau lembaga rehabilitasi sosial untuk melakukan pemeriksaan psikologis terhadap pria tersebut.

Lebih lanjut, perlu juga dilakukan penelusuran latar belakang keluarga atau riwayat medis pria itu guna memahami secara menyeluruh kondisi yang dialaminya. Apakah ini bentuk keputusasaan, kehilangan arah, atau murni gangguan jiwa.

Pemerintah daerah Kabupaten Bogor juga diharapkan mengambil pelajaran dari peristiwa ini dengan memperkuat sistem deteksi dan penanganan dini terhadap masalah psikososial di masyarakat.

Kejadian seperti ini bukan semata persoalan viral di media sosial, tapi merupakan refleksi masalah yang lebih dalam dan sistemik: kesehatan mental masih sering terabaikan di tengah hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.

Fenomena Terkini






Trending