Viral Perusakan Stadion GBLA Usai Laga Persib, Satu Pelaku Ditangkap Polisi

27 May 2025 17:40 WIB
suasana-stadion-gbla-1748086569877_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kerusakan fasilitas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) usai laga Persib Bandung melawan Persis Solo memicu kehebohan publik, terutama setelah video dan foto-fotonya viral di media sosial. Dalam kejadian yang terjadi Sabtu malam (24/5/2025), sejumlah oknum suporter nekat mencabut rumput lapangan hingga menggunting jala gawang stadion.

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan telah mengamankan satu orang terduga pelaku perusakan.

1. Polisi Tangkap Satu Pelaku, Perburuan Lain Masih Berlangsung

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono membenarkan bahwa satu orang telah ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Meski demikian, proses penelusuran terhadap pelaku lain masih terus berjalan.

“Sudah diamankan satu orang. Masih diperiksa,” ujarnya singkat pada Senin (26/5/2025), seperti dilansir detikJabar.

Pihak kepolisian juga tengah memeriksa rekaman CCTV dan bukti visual lainnya yang tersebar luas di media sosial untuk mengidentifikasi oknum lain yang terlibat.

2. Tindakan Brutal Usai Laga Persib: Dari Rumput Dicabut hingga Jala Dirusak

Insiden ini terjadi setelah laga terakhir Persib Bandung di Liga 1. Sejumlah oknum bobotoh (pendukung Persib) dilaporkan melakukan tindakan anarkistis di dalam stadion. Aksi mereka meliputi:

  • Mencabut rumput stadion
  • Menggunting jala gawang
  • Merusak properti stadion lainnya

Tindakan tersebut sontak mengundang reaksi keras dari warganet dan berbagai pihak karena dianggap mencoreng citra pendukung sepak bola, merusak fasilitas negara, dan mengganggu kenyamanan publik.

3. Dedi Mulyadi: Penegakan Hukum Harus Tegas dan Transparan

Menanggapi insiden ini, anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan telah menghubungi Kapolrestabes Bandung untuk segera menangani dan mengusut tuntas kasus ini. Ia menegaskan bahwa pelaku harus bertanggung jawab, baik secara hukum maupun moral.

"Kalau datanya jelas, apalagi sesuai KTP, pelaku akan mudah diidentifikasi. Tapi kalau tidak ada, tetap harus dicari," tegas Dedi, Senin (25/5/2025), di Gedung DPRD Jabar.

Dedi juga mendorong pihak kepolisian untuk menyisir media sosial dan menggunakan teknologi digital untuk mengungkap siapa saja yang terlibat dalam perusakan fasilitas stadion.

4. Reaksi Netizen dan Evaluasi Suporter Sepak Bola

Media sosial dipenuhi kritik tajam dari publik yang menyayangkan aksi destruktif para oknum bobotoh. Banyak yang menyerukan perlunya evaluasi sistem pengamanan stadion dan edukasi suporter, agar kejadian serupa tak terulang.

Tidak sedikit pula yang menuntut Persib Bandung turut bertanggung jawab secara moral atas ulah pendukungnya, termasuk membangun kembali komitmen untuk menjaga sportivitas dan ketertiban dalam setiap pertandingan.

Insiden perusakan Stadion GBLA menjadi tamparan keras bagi dunia sepak bola nasional, terutama dalam pengelolaan suporter. Penangkapan satu pelaku hanyalah langkah awal. Penegakan hukum yang tegas, edukasi suporter, dan kolaborasi antara klub, pemerintah, dan aparat keamanan menjadi kunci untuk mencegah tindakan serupa terjadi lagi. Sepak bola seharusnya menjadi ajang persatuan, bukan perusakan.

Fenomena Terkini






Trending