TransJabodetabek Rute Lebak Bulus–Sawangan Siap Beroperasi 5 Juni, Tarif Terjangkau Rp 3.500

Kuatbaca.com-Kabar gembira bagi warga Depok dan Jakarta Selatan! Mulai 5 Juni 2025, rute baru TransJabodetabek Lebak Bulus–Sawangan resmi beroperasi, menambah konektivitas antarwilayah Jabodetabek yang selama ini diwarnai kepadatan lalu lintas. Rute ini menjadi salah satu upaya konkret untuk menghadirkan transportasi publik yang lebih terintegrasi dan efisien.
Keberadaan rute ini sangat dinantikan karena menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat yang selama ini hanya mengandalkan kendaraan pribadi atau angkutan umum kecil. Rute Lebak Bulus–Terminal Depok melalui Sawangan ini menggunakan armada bus besar dan sedang, memberikan kenyamanan lebih dalam perjalanan harian warga.
Dengan jam operasional mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB, layanan ini dirancang untuk mengakomodasi mobilitas warga dari pagi hingga malam hari, baik untuk keperluan kerja, sekolah, maupun aktivitas lainnya. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menekan penggunaan kendaraan pribadi demi mengurangi kemacetan.
Menurut informasi dari Dinas Perhubungan Kota Depok, layanan TransJabodetabek ini akan singgah di beberapa titik strategis, termasuk Cinangka, Parung Bingung, serta Jalan Ciputat Raya, sebelum berakhir di Terminal Lebak Bulus, yang juga terhubung dengan layanan MRT Jakarta.
1. Tarif Terjangkau dan Sistem Pembayaran Non-Tunai
Salah satu keunggulan layanan ini adalah tarif yang sangat bersahabat bagi semua kalangan. Penumpang cukup merogoh kocek Rp 3.500 sekali jalan—tarif standar layanan TransJakarta. Harga ini jelas jauh lebih hemat dibandingkan biaya harian menggunakan kendaraan pribadi.
Pembayaran tarif dilakukan menggunakan kartu uang elektronik yang telah bekerja sama dengan berbagai bank nasional. Dengan sistem non-tunai ini, proses naik-turun bus menjadi lebih cepat dan efisien. Penumpang cukup men-tap kartu di pintu masuk tanpa perlu antre membayar tunai.
Skema tarif ini juga dinilai mampu mendorong lebih banyak warga untuk beralih ke moda transportasi umum. Ketika tarif terjangkau dikombinasikan dengan kenyamanan dan ketepatan waktu, potensi perubahan perilaku mobilitas masyarakat menjadi lebih besar.
Selain itu, operator juga menjanjikan frekuensi kedatangan bus yang cukup rutin dan dapat diandalkan. Ini menjadi solusi penting
bagi para komuter yang selama ini kesulitan mendapatkan akses transportasi publik dari kawasan Sawangan dan sekitarnya.
2. Komitmen Pemerintah Perluas Jangkauan Transportasi Massal
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa pengembangan rute baru TransJabodetabek bukan sekadar wacana. Ia menyampaikan bahwa rute Depok–Lebak Bulus dan Bekasi–Kuningan akan diluncurkan beriringan dalam waktu dekat. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar untuk mengintegrasikan seluruh wilayah penyangga ibu kota ke dalam sistem transportasi publik Jakarta.
Kemacetan yang sering terjadi di kawasan perbatasan Jakarta dengan Depok, Bekasi, dan Bogor menjadi latar belakang inisiatif ini. Dengan tersedianya jalur transportasi umum yang nyaman dan terjangkau, masyarakat diharapkan rela meninggalkan kendaraan pribadi demi kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh layanan TransJabodetabek.
Pemerintah daerah dan pusat bekerja sama dalam mendanai serta memfasilitasi integrasi ini. Dinas Perhubungan, PT Transportasi Jakarta, dan sejumlah stakeholder lain telah menjalankan sosialisasi dan uji coba internal agar operasional resmi rute ini berjalan tanpa hambatan.
Pramono juga menegaskan pentingnya kehadiran rute baru ini untuk mengurangi emisi kendaraan, memperbaiki kualitas udara di ibu kota, serta menghemat waktu tempuh bagi para pekerja yang selama ini terjebak macet setiap hari.
3. Dampak Positif TransJabodetabek bagi Warga dan Lingkungan
Pengoperasian rute baru TransJabodetabek ini diharapkan membawa dampak positif, tidak hanya dalam aspek mobilitas, tetapi juga dalam keseimbangan kehidupan warga Jabodetabek. Dengan waktu tempuh yang lebih efisien dan kenyamanan lebih tinggi, beban fisik dan mental akibat macet bisa ditekan.
Selain itu, peningkatan penggunaan transportasi publik akan secara langsung mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan pribadi. Ini menjadi kontribusi penting dalam upaya pengendalian polusi udara dan pencapaian target lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Pemerintah juga menyebut bahwa kesuksesan rute ini akan dijadikan tolok ukur pembukaan jalur baru lainnya yang menghubungkan titik-titik strategis lain di kawasan Bodetabek. Jika respons masyarakat positif, integrasi lebih luas dengan jalur MRT dan LRT pun sangat mungkin diwujudkan.
Dengan semua keunggulan tersebut, rute Lebak Bulus–Sawangan diyakini akan menjadi andalan baru warga Jabodetabek dalam mobilitas harian. Kini, tinggal bagaimana masyarakat turut mendukung dengan mulai beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum yang lebih efisien dan ramah lingkungan.