Transformasi Inspiratif: Papham Berhasil Turunkan 38 Kg Tanpa Diet Menyiksa

Kuatbaca.com - Perjalanan hidup sehat tak harus penuh penderitaan. Hal ini dibuktikan oleh komedian Papham, yang dikenal lewat tayangan lawak Extravaganza. Dalam setahun terakhir, penampilan Papham mengalami transformasi drastis. Tubuh yang dulunya berisi kini tampak jauh lebih ramping dan sehat. Tanpa metode ekstrem, ia berhasil menurunkan berat badan hingga 38 kilogram.
1. Konsistensi Jadi Kunci Utama
Saat hadir di acara Rumpi TransTV, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025), Papham mengungkapkan bahwa keberhasilannya tak lepas dari konsistensi dalam menjalani program diet. Ia tidak menargetkan hasil instan, tetapi lebih fokus pada proses dan keberlanjutan. “Yang penting bisa konsisten,” ujarnya dengan senyum lega.
Menurutnya, banyak orang gagal dalam menjalani diet karena terlalu menekan diri atau menetapkan standar yang terlalu tinggi sejak awal. “Awal-awal tuh pasti semangat, tapi setelah beberapa minggu mulai terasa berat. Nah, itu yang harus dilawan,” tambahnya. Untuk itu, ia memilih pendekatan yang fleksibel dan tidak menyiksa.
2. Diet Fleksibel Tanpa Pantangan Ketat
Uniknya, Papham tidak menerapkan diet yang terlalu ketat. Sebagai figur publik yang juga masih aktif melakukan review makanan, ia tetap menikmati berbagai jenis makanan tanpa terlalu banyak pantangan. “Aku masih bisa makan apa aja, yang penting tahu porsinya dan gak berlebihan,” ungkapnya santai.
Makanan yang dikonsumsi pun tidak jauh dari makanan sehari-hari. Ia menyukai ikan dan buah-buahan sebagai menu utama, sementara sayur hijau justru dihindari karena alasan fobia. “Aku fobia sayuran hijau, tapi wortel masih oke. Jadi aku banyak makan buah dan ikan, kadang rebus-rebusan. Gorengan juga masih boleh, asal gak sering,” jelasnya.
3. Olahraga dan Pola Makan Teratur
Selain menjaga pola makan, olahraga menjadi bagian penting dari rutinitas Papham. Ia tidak menjalani latihan berat seperti angkat beban atau lari maraton, tetapi cukup rutin melakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori dan menjaga stamina. Ia juga disiplin dalam membagi waktu makan agar metabolisme tubuh tetap stabil.
Papham mengakui bahwa fase awal penurunan berat badan adalah yang paling menyenangkan. “Waktu turun 30 kilo pertama tuh senangnya luar biasa. Tapi habis itu sempat stuck, berat badannya gak turun-turun. Itu sempat bikin down juga, tapi ya dijaga semangatnya,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa dalam proses diet, yang terpenting adalah menjaga motivasi dan tidak mudah menyerah.
4. Didukung Lingkungan dan Alasan Emosional
Keberhasilan Papham juga tidak lepas dari dukungan orang-orang terdekat. Ia merasa beruntung memiliki lingkungan yang mendukung gaya hidup barunya. Dukungan ini sangat membantu ketika ia mulai merasa lelah atau kehilangan semangat. “Orang sekitar aku support banget, dan itu ngaruh banget buat aku tetap konsisten,” ujarnya.
Selain itu, ada alasan emosional yang menjadi motivasi kuat bagi Papham. Ia mulai serius menjalani hidup sehat setelah kehilangan kakak sepupunya yang sangat dekat. Kejadian tersebut menjadi titik balik dalam cara pandangnya terhadap kesehatan. “Sejak saat itu aku sadar, hidup sehat itu penting banget,” katanya penuh makna.
Diet Sehat Tak Harus Tersiksa
Perjalanan diet Papham menjadi inspirasi bagi siapa pun yang ingin menurunkan berat badan tanpa harus merasa tersiksa. Dengan pendekatan yang fleksibel, tanpa pantangan ekstrem, serta dukungan dari lingkungan sekitar, ia membuktikan bahwa transformasi tubuh bisa dicapai dengan cara yang menyenangkan.
Kisahnya mempertegas bahwa yang terpenting dalam diet bukan hanya angka di timbangan, tetapi juga konsistensi, kesadaran diri, dan tujuan jangka panjang. Jadi, jika kamu sedang menjalani perjalanan serupa, ingatlah: hasil besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara rutin, tanpa tekanan berlebihan.