Tragis! BMW Tabrak Mahasiswa di Sleman hingga Tewas, Begini Kondisi Mobil dan Fakta Terbarunya

27 May 2025 19:02 WIB
sedan-bmw-320i-penabrak-motor-vario-di-jalan-palagan-ngaglik-diamankan-di-polsek-ngaglik-sleman-senin-2652025-1748260543250_169.jpeg

1. Kecelakaan Maut Libatkan BMW dan Mahasiswa UGM di Jalan Palagan

Kuatbaca.com - Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, pada Sabtu (24/5/2025), melibatkan sedan BMW dan sepeda motor Honda Vario. Insiden ini merenggut nyawa seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Argo Ericko Achfandi.

Pengemudi sedan BMW 320i berpelat B-1442-NAC diketahui adalah Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (CPP), mahasiswa Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena korban adalah pelajar aktif dan kecelakaan terjadi di area lalu lintas yang cukup padat.

Menurut keterangan pihak kepolisian dan rekaman CCTV yang diamankan, peristiwa bermula saat korban hendak berputar arah ke selatan. Dari arah belakang, mobil BMW yang dikemudikan CPP melaju dan menghantam sepeda motor korban hingga terpental, lalu menghantam mobil Honda CRV yang sedang parkir.

2. Kondisi Mobil BMW Ringsek Parah di Bagian Depan

Pasca kecelakaan, kondisi mobil BMW 320i mengalami kerusakan cukup parah. Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan bagian depan mobil tersebut ringsek. Headlamp kanan pecah, grille depan rusak, kap mesin penyok, dan kaca depan remuk akibat benturan keras.

Kerusakan ini memperkuat dugaan bahwa kendaraan melaju dalam kecepatan tinggi saat insiden terjadi. Namun demikian, hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan status tersangka pada pengemudi BMW tersebut. Polisi masih menunggu hasil analisis kecepatan kendaraan berdasarkan rekaman CCTV dan bukti di lapangan seperti jejak pengereman.

AKP Mulyanto selaku Kasat Lantas Polresta Sleman mengatakan bahwa hasil analisis digital forensik rekaman CCTV sangat penting untuk mengetahui dinamika pergerakan kendaraan sebelum dan sesudah tabrakan. Ia menambahkan, pengemudi belum ditahan dan masih dalam status wajib lapor.

3. Tidak Ada Bekas Rem dan Pajak Kendaraan Tertunggak

Dalam keterangan lanjutan, polisi mengungkap fakta mengejutkan: tidak ditemukan bekas pengereman di lokasi kejadian. Ini mengindikasikan bahwa pengemudi tidak sempat menginjak rem sebelum menghantam kendaraan korban, yang memperkuat dugaan kelalaian atau kurangnya kewaspadaan saat berkendara.

Selain itu, dari hasil penelusuran melalui Samsat Banten, diketahui bahwa mobil BMW yang terlibat kecelakaan tersebut telat membayar pajak. Kendaraan berwarna putih metalik lansiran 2018 itu seharusnya membayar pajak tahunan pada 19 Mei 2025, namun sudah terlambat tujuh hari dari jadwal.

Rincian tunggakan pajak BMW tersebut meliputi:

  • Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pokok: Rp 6.710.000
  • Opsen PKB Pokok: Rp 4.429.000
  • SWDKLLJ Pokok: Rp 143.000
  • Denda SWDKLLJ: Rp 35.000
  • Total: Rp 11.317.000

Tunggakan ini mungkin bukan penyebab kecelakaan, tetapi menjadi bagian dari catatan buruk pengelolaan kendaraan.

4. Publik Menuntut Proses Hukum Transparan dan Adil

Kematian mahasiswa Argo Ericko Achfandi mengundang simpati dan kemarahan publik. Banyak pihak menuntut agar aparat kepolisian bertindak tegas dan profesional dalam menangani kasus ini. Tagar keadilan untuk korban bahkan mulai bermunculan di media sosial.

Pihak keluarga korban dan rekan-rekan mahasiswa menuntut kejelasan atas proses hukum yang berlangsung. Mereka berharap penyelidikan dilakukan secara terbuka, tanpa intervensi, mengingat pengemudi mobil juga merupakan mahasiswa dari universitas yang sama.

Jika terbukti ada unsur kelalaian atau pelanggaran lalu lintas berat, masyarakat berharap aparat penegak hukum segera menetapkan tersangka dan menindak sesuai aturan yang berlaku. Ini penting untuk menegakkan keadilan sekaligus menjadi pembelajaran bagi seluruh pengguna jalan.

Kasus Kecelakaan BMW Sleman Jadi Alarm Keselamatan Berkendara

Kecelakaan fatal yang menewaskan seorang mahasiswa UGM ini menjadi pengingat keras akan pentingnya tanggung jawab dalam berkendara. Selain menyoroti aspek teknis seperti kecepatan dan rem, kasus ini juga menyingkap aspek administratif seperti pajak kendaraan yang telat dibayar.

Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, publik menanti transparansi dan keadilan bagi korban dan keluarganya. Tragedi ini seharusnya menjadi momentum untuk memperketat aturan dan edukasi keselamatan berkendara, terutama di kalangan muda dan mahasiswa.

Fenomena Terkini






Trending