Tragedi KKN UNG di Sungai Bolango: 10 Mahasiswa Terseret Arus, 3 Meninggal Dunia

16 April 2025 15:24 WIB
tim-sar-saat-melakukan-pencarian-terhadap-mahasiswa-kkn-ung-yang-hanyut-di-sungai-1744775265099_169.jpeg

Kuatbaca.com - Tragedi memilukan menimpa para mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Sebanyak 10 mahasiswa terseret arus deras Sungai Bulawa di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa. Dari kejadian tersebut, tiga mahasiswi ditemukan meninggal dunia, sementara tujuh lainnya berhasil diselamatkan.

1. Kronologi Kejadian: Sungai Mendadak Meluap Saat Penyeberangan

Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa sore, 15 April 2025, sekitar pukul 16.00 WITA. Para mahasiswa diketahui baru saja menyelesaikan kegiatan pemetaan di kawasan pegunungan Desa Dunggilata, sebagai bagian dari aktivitas KKN. Saat mereka hendak menyeberangi Sungai Bulawa dalam perjalanan pulang, tiba-tiba terjadi luapan air bah yang sangat deras dan menyeret seluruh rombongan yang berjumlah 10 orang.

2. Upaya Evakuasi: Warga dan Tim SAR Bergerak Cepat

Mendengar kabar adanya mahasiswa yang terseret arus, warga setempat bersama tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo segera melakukan pencarian. Dalam waktu beberapa jam, seluruh korban berhasil ditemukan. Tujuh mahasiswa ditemukan dalam keadaan selamat, sementara tiga lainnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

3. Identitas Korban Meninggal Dunia

Tiga korban yang meninggal dunia merupakan mahasiswi UNG. Mereka adalah:

  • Sri Magfirah Mamonto
  • Alfateha Ahmadi
  • Regina Malaka

Ketiganya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tombulilato, Kabupaten Bone Bolango, untuk proses identifikasi dan pemeriksaan medis lebih lanjut. Pihak keluarga telah dihubungi untuk proses pemulangan jenazah ke daerah asal masing-masing.

4. Kepastian dari Pihak Keamanan dan Kampus

Kapolsek Bone Pantai, Iptu Hasan Tahir Halukoi, membenarkan bahwa seluruh korban telah berhasil ditemukan dan dievakuasi pada malam harinya. Ia juga menyatakan bahwa insiden ini murni kecelakaan alam akibat kondisi cuaca dan medan yang sulit diprediksi. Kampus Universitas Negeri Gorontalo juga telah mendapat informasi resmi mengenai kejadian ini dan tengah berkoordinasi dengan pihak keluarga serta aparat untuk tindak lanjut.

5. Kondisi Alam Gorontalo dan Potensi Bahaya

Wilayah pegunungan dan sungai di Kabupaten Bone Bolango memang dikenal memiliki potensi bahaya, terutama saat musim hujan. Sungai-sungai di wilayah ini bisa meluap secara tiba-tiba akibat hujan deras di hulu, meskipun di sekitar lokasi terlihat cerah. Hal ini membuat aktivitas di sekitar sungai perlu dilakukan dengan kewaspadaan ekstra dan pengawasan ketat, terlebih bagi warga luar yang belum mengenal karakter alam setempat.

6. Seruan Evaluasi Protokol Keamanan KKN

Tragedi ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak, terutama institusi pendidikan tinggi yang rutin mengirimkan mahasiswanya ke pelosok daerah melalui program KKN. Evaluasi menyeluruh terhadap protokol keamanan dan mitigasi risiko harus segera dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang. Kegiatan KKN semestinya bukan hanya sarana pengabdian masyarakat, tetapi juga harus menjamin keselamatan mahasiswa yang terlibat di dalamnya.

7. Duka Mendalam dan Doa untuk Korban

Kabar duka ini menyelimuti dunia pendidikan Indonesia. Banyak pihak, termasuk sivitas akademika UNG, masyarakat Gorontalo, dan warganet menyampaikan belasungkawa melalui berbagai platform. Doa terus mengalir untuk para korban, terutama tiga mahasiswi yang gugur dalam pengabdian. Mereka dikenang sebagai sosok-sosok muda yang berani, berdedikasi, dan sedang meniti jalan kontribusi bagi negeri.

Tragedi di Sungai Bolango ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya keselamatan dalam setiap aktivitas luar ruang, terutama di daerah yang memiliki risiko bencana alam. Semoga ke depannya, setiap kegiatan pengabdian mahasiswa dapat berlangsung dengan lebih aman dan terencana, tanpa harus mengorbankan nyawa generasi muda yang tengah menebar kebaikan.

Fenomena Terkini






Trending