Tragedi di Sekolah: Siswa SMP Pasuruan Tewas Tersetrum Mikrofon

16 June 2025 14:02 WIB
siswa-smp-3-pasuruan-tewas-tersetrum-1750048640069_169.jpeg

Kuatbaca.com - Kejadian tragis menimpa seorang siswa kelas 2 di SMP Negeri 3 Pasuruan, Jawa Timur. Siswa berinisial MF, yang masih berusia belasan tahun, dilaporkan meninggal dunia akibat tersetrum saat mengikuti kegiatan sekolah. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin pagi, 16 Juni 2025, sekitar pukul 08.00 WIB di area lapangan sekolah yang berlokasi di Jalan Kartini, Kelurahan Bangilan, Kecamatan Purworejo.

Menurut informasi dari pihak sekolah dan kepolisian, insiden terjadi setelah kegiatan olahraga. Saat suasana masih berlangsung aktif, MF diketahui mendekati mikrofon yang terhubung dengan sistem pengeras suara. Tanpa disangka, alat tersebut ternyata memiliki aliran listrik yang tidak stabil dan menyebabkan almarhum tersetrum secara tiba-tiba di depan teman-teman dan guru.

1. Kronologi Singkat Insiden yang Menyayat Hati

Insiden bermula dari agenda rutin olahraga yang digelar di lapangan sekolah. Saat acara usai, sistem pengeras suara digunakan oleh panitia sekolah untuk menyampaikan pengumuman. MF yang kala itu berada di dekat perangkat, diduga memegang mikrofon atau bagian kabel yang ternyata dialiri listrik. Seketika tubuhnya tersentak, dan ia langsung roboh di lokasi kejadian.

Petugas sekolah yang melihat kejadian segera membawa MF ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun sayang, nyawa MF tidak tertolong. Dokter puskesmas menyatakan korban telah meninggal dunia saat tiba, diduga akibat kejutan listrik yang cukup besar mengenai tubuhnya.

2. Peralatan Elektronik Diduga Tidak Aman

Dugaan sementara menyebut bahwa peralatan sound system atau pengeras suara yang digunakan dalam acara tersebut tidak memenuhi standar keselamatan listrik. Mikrofon dan kabel yang digunakan di luar ruangan tampaknya belum melalui proses pengecekan kelayakan atau pemasangan grounding yang baik. Ini menjadi perhatian serius mengingat semua aktivitas sekolah harus mengutamakan keselamatan siswa.

Pihak sekolah bersama tim kepolisian saat ini tengah mendalami asal arus listrik yang menyebabkan siswa tersetrum. Pengecekan terhadap instalasi dan kelengkapan sistem kelistrikan pun langsung dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali. Selain itu, barang bukti seperti mikrofon, kabel, dan amplifier telah diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

3. Duka Mendalam bagi Keluarga dan Lingkungan Sekolah

Kepergian MF yang masih duduk di bangku kelas dua SMP tentu membawa kesedihan yang mendalam bagi keluarga, guru, dan teman-teman sekolahnya. MF dikenal sebagai siswa yang aktif, rajin, dan tidak memiliki catatan perilaku negatif. Kabar kematiannya mendadak menyebar di kalangan masyarakat Pasuruan, memunculkan simpati dan empati dari berbagai pihak.

Di rumah duka, suasana haru dan isak tangis mewarnai pemulasaraan jenazah. Sejumlah guru dan teman sekolah juga datang memberikan penghormatan terakhir. Pihak keluarga berharap agar kejadian ini diusut tuntas, dan menjadi pelajaran penting bagi institusi pendidikan agar lebih memperhatikan aspek keamanan fasilitas sekolah.

4. Evaluasi Keselamatan di Sekolah Wajib Diperketat

Tragedi seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi jika standar keamanan dan pengecekan fasilitas dilakukan secara rutin dan ketat. Setiap sekolah, terutama yang rutin mengadakan kegiatan luar ruangan dengan perangkat elektronik, wajib memiliki prosedur keselamatan kerja termasuk kelayakan alat-alat yang digunakan. Keselamatan peserta didik harus menjadi prioritas utama setiap institusi pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan instansi terkait diharapkan segera mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan panduan keselamatan untuk semua sekolah di Indonesia, termasuk pengecekan instalasi listrik secara berkala. Selain itu, pelatihan untuk tenaga kependidikan mengenai bahaya kelistrikan dan prosedur pertolongan pertama juga sangat diperlukan.

Fenomena Terkini






Trending