Tradisi Penggantian Kiswah Ka'bah Tiap 1 Muharam: Sejarah, Prosesi, dan Makna Mendalam

27 June 2025 16:02 WIB
upacara-penggantian-kiswah-kabah-1750915240549_169.jpeg

Kuatbaca.com - Setiap awal Tahun Baru Islam, tepatnya pada tanggal 1 Muharam, umat Islam disuguhkan pemandangan sakral di Makkah: penggantian kiswah Ka'bah. Tradisi tahunan ini bukan sekadar mengganti kain penutup, tetapi juga memiliki nilai sejarah, spiritualitas, dan simbolisme yang sangat dalam bagi umat Muslim di seluruh dunia.

1. Apa Itu Kiswah Ka'bah dan Mengapa Penting?

Kiswah Ka'bah adalah kain hitam berhiaskan bordir emas dan perak yang menyelubungi bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Kata kiswah berasal dari bahasa Arab “كِسْوَةٌ” yang berarti pakaian atau penutup. Kain ini bukan kain biasa—ia dihiasi dengan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dibordir menggunakan benang emas dan perak berkualitas tinggi.

Nilai spiritual kiswah sangat besar. Ia menjadi simbol kehormatan terhadap rumah Allah, tempat paling suci dalam ajaran Islam. Karena itulah penggantiannya dilakukan dengan sangat hati-hati dan penuh rasa khidmat oleh tim khusus yang telah berpengalaman.

2. Sejarah Penggantian Kiswah Sejak Pra-Islam hingga Era Modern

Tradisi mengganti kiswah Ka'bah sudah dimulai bahkan sebelum datangnya Islam. Pada masa Rasulullah SAW, beliau turut melanjutkan tradisi ini dan mengganti kiswah menggunakan kain dari Yaman. Setelah beliau wafat, tradisi ini diteruskan oleh para khalifah dan penguasa Muslim dari masa ke masa.

Pada masa Kesultanan Utsmaniyah, kiswah dibuat dan dikirim dari Mesir setiap tahun. Namun sejak tahun 1927, Arab Saudi mulai memproduksi kiswah secara mandiri. Kini, seluruh proses pembuatan dilakukan oleh Kompleks Raja Abdul Aziz di Makkah, yang khusus didirikan untuk memastikan kualitas dan ketelitian pembuatan kiswah.

Sejak tahun 1962, kompleks ini memegang peranan penuh dalam produksi kiswah baru setiap tahunnya.

3. Prosesi Penggantian Kiswah di Setiap 1 Muharam

Prosesi penggantian kiswah dilakukan setiap 1 Muharam, menandai awal Tahun Baru Hijriah. Prosesnya dimulai setelah shalat Subuh. Tim teknisi ahli dari Kompleks Pembuatan Kiswah memulai dengan menggulung kain lama secara perlahan, lalu mengganti setiap sisi Ka'bah dengan kiswah baru yang terdiri dari empat bagian utama dan satu tirai pintu (Al-Kiswa).

Kegiatan ini dilakukan di bawah pengawasan Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dan berlangsung secara teratur, tanpa menimbulkan gangguan bagi jemaah yang sedang beribadah di Masjidil Haram. Momen ini biasanya disambut dengan rasa haru dan kekhusyukan oleh umat Muslim, baik yang menyaksikan langsung maupun dari seluruh penjuru dunia melalui siaran langsung.

4. Makna Spiritual dan Simbolisme Tahun Baru Islam

Penggantian kiswah Ka'bah bukan hanya upacara seremonial, tetapi merupakan penyucian simbolis rumah Allah. Prosesi ini juga menandai momentum refleksi spiritual dan pembaruan diri bagi umat Muslim yang memasuki tahun baru Hijriah. Dalam konteks ini, kain baru pada Ka'bah melambangkan pembaharuan hati dan semangat umat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain itu, tradisi ini juga menunjukkan betapa besar perhatian dan penghormatan umat Islam terhadap simbol-simbol kesucian. Melalui kiswah, umat diingatkan akan kesucian Ka'bah sebagai kiblat seluruh Muslim, dan betapa pentingnya menjaga keimanan serta memperkuat ikatan spiritual setiap tahunnya.

5. Kiswah dan Upaya Pemeliharaan Warisan Islam

Tidak hanya sebagai simbol religius, kiswah juga menjadi bagian dari warisan budaya Islam yang dijaga secara serius. Pembuatan kiswah membutuhkan keahlian tinggi, mulai dari pemintalan benang, bordir ayat suci, hingga perakitan secara manual. Proyek ini melibatkan ratusan tenaga ahli dan menelan biaya yang cukup besar. Bahkan, dalam satu tahun, nilai kiswah bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar.

Dengan begitu, tradisi ini sekaligus menjadi bukti konkret bagaimana warisan Islam terus dilestarikan dan dimuliakan oleh generasi kini.

Fenomena Terkini






Trending