Toyota Gandeng Huawei dan Xiaomi, Percepat Inovasi Mobil Listrik Cerdas di China

Kuatbaca.com - Toyota tidak tinggal diam dalam menghadapi gelombang revolusi mobilitas listrik. Melalui kerja sama strategis bersama raksasa teknologi China seperti Huawei dan Xiaomi, Toyota memperluas jangkauan inovasi mereka, khususnya dalam sektor elektrifikasi, kecerdasan buatan (AI), dan konektivitas kendaraan. Kolaborasi ini dijalankan melalui perusahaan patungan GAC Toyota, yang didirikan bersama Guangzhou Automobile Group Co., Ltd.
1. Fokus pada Elektrifikasi dan Kendaraan Energi Baru
GAC Toyota kini memperkenalkan dua platform kendaraan energi baru (NEV) yang dirancang untuk segmen kendaraan kompak hingga menengah. Salah satu produk utama dari platform ini adalah Toyota bZ3X, kendaraan listrik yang dibangun untuk menunjang efisiensi, performa, dan fitur canggih. Selain itu, Toyota juga menyiapkan platform multi-energi kedua yang fleksibel untuk kendaraan BEV, PHEV, dan Range Extender EV, cocok untuk mobil berukuran hingga 5.300 mm.
Model pertama dari platform ini adalah Toyota bZ7, sedan kelas menengah hingga besar, yang akan dibekali teknologi LiDAR untuk mendukung sistem berkendara semi-otonom. Toyota menargetkan peluncuran model ini pada Maret 2026. Kedua platform ini memperkuat posisi Toyota dalam transformasi industri otomotif global menuju kendaraan yang lebih cerdas dan ramah lingkungan.
2. Sinergi dengan Xiaomi untuk Ekosistem AIoT dalam Kendaraan
Kerja sama dengan Xiaomi menjadi bagian penting dari strategi Toyota untuk menciptakan ekosistem AI dan IoT (AIoT) yang terintegrasi dari rumah hingga kendaraan. Melalui proyek bersama ini, perangkat pintar Xiaomi seperti tablet, speaker pintar, dan sistem rumah cerdas akan terhubung langsung dengan kendaraan seperti Toyota bZ7, menciptakan pengalaman pengguna lintas platform yang lebih seamless.
Langkah ini menciptakan mobil yang bukan hanya alat transportasi, tetapi juga perpanjangan dari rumah pintar. Kehadiran teknologi Xiaomi dalam sistem kendaraan akan membuat pengemudi dan penumpang bisa mengontrol fitur-fitur rumah pintar langsung dari dalam mobil, seperti lampu, AC, atau perangkat multimedia.
3. HarmonyOS dan Asisten AI Canggih dari Huawei
Tidak kalah menarik, kolaborasi dengan Huawei memungkinkan Toyota mengintegrasikan HarmonyOS 5.0, sistem operasi buatan Huawei, ke dalam kendaraan bZ7. Sistem ini akan hadir bersama chip Kirin dan layar infotainment besar berukuran 15,6 inci, membawa pengalaman antarmuka yang cepat, intuitif, dan kaya fitur ke dalam kabin mobil Toyota.
Lebih jauh lagi, Toyota bersama Huawei dan Tencent juga mengembangkan asisten suara AI generasi baru yang bisa mengenali pengguna secara individual dan melakukan otomatisasi berdasarkan kebiasaan pengguna. Teknologi ini akan terus dikembangkan hingga tahun 2028, saat asisten AI sudah mampu memprediksi kebutuhan pengguna tanpa harus menunggu perintah langsung.
4. ADAS Tingkat Lanjut Bersama Momenta
Di sisi keselamatan dan otomatisasi, Toyota juga menjalin kemitraan dengan Momenta, perusahaan teknologi yang fokus pada pengembangan sistem bantuan pengemudi (ADAS). Model bZ3X akan menjadi kendaraan pertama Toyota yang menggunakan Momenta 6.0, sistem pengemudian cerdas yang membawa lebih dari 50 fitur baru.
Fitur-fitur tersebut mencakup pengenalan lingkungan yang kompleks, respons terhadap perintah suara dan gestur tangan, hingga perilaku kendaraan yang mampu memprediksi kondisi lalu lintas berdasarkan data AI yang dikumpulkan secara terus-menerus. Dengan dukungan ini, Toyota menargetkan kendaraan listrik mereka bisa mendekati level otonomi penuh dalam waktu dekat.
5. Menuju Mobil Otonom dengan Deteksi Kelelahan Pengemudi
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, Toyota juga mempersiapkan integrasi kokpit pintar dengan sistem pemantauan pengemudi. Mobil-mobil masa depan akan dilengkapi dengan sensor yang bisa membaca postur tubuh, arah pandangan, dan tingkat kelelahan pengemudi, membantu kendaraan mengambil keputusan secara mandiri untuk keselamatan berkendara.
Rencana Toyota untuk tahun 2028 meliputi penggabungan sistem ini ke dalam lini kendaraan elektrifikasi mereka, terutama pada model bZ series. Sistem ini diharapkan bisa menjadi standar baru keselamatan otomotif dan menandai pergeseran ke arah mobilitas otonom yang lebih human-centric.