Kuatbaca.com - Kontroversi terbaru melibatkan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), salah satu ikon konservasi di Indonesia. Hal ini muncul pasca insiden kebakaran yang dipicu oleh aktivitas prewedding di Padang Savana Bromo. Kuasa hukum dari pihak yang dituduh sebagai penyebab kebakaran ini mengklaim bahwa petugas TNBTS telah melakukan kelalaian dalam menjalankan tugasnya dan hanya berfokus pada penarikan karcis.
Didit Sulastyo, Kepala Seksi TNBTS Wilayah 1, saat diwawancarai terkait hal ini, menegaskan pendiriannya dengan yakin: "Biarkan proses hukum yang berjalan." Didit berkomitmen untuk memastikan integritas dan kepatuhan TNBTS terhadap peraturan yang ada.
TNBTS bukan sembarang kawasan.
Didit mengingatkan bahwa kawasan ini telah ditetapkan sebagai taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan. Selain status taman nasional, TNBTS juga dilindungi oleh berbagai peraturan undang-undang yang berkaitan dengan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Ini menunjukkan pentingnya kawasan ini bagi keberlanjutan alam Indonesia.
Sebagai tambahan, Didit juga menjelaskan sanksi yang diberikan bagi pihak yang melakukan pelanggaran di kawasan konservasi, menurut peraturan yang berlaku. Ini mencakup sejumlah undang-undang yang telah lama ada untuk melindungi area konservasi seperti TNBTS.
Polemik ini mencuat lebih jauh ketika Mustadji, kuasa hukum dari pihak yang dituduh, mengumumkan rencananya untuk melaporkan petugas TNBTS dengan tuduhan kelalaian.
Pernyataan tersebut tentu mengundang banyak perhatian, mengingat reputasi TNBTS sebagai salah satu taman nasional terbaik di Indonesia.
Di sisi lain, perlu dipahami bahwa konservasi alam bukanlah hal yang sederhana. Bekerja di taman nasional seperti TNBTS memerlukan dedikasi, keahlian, dan juga pemahaman mendalam tentang ekosistem. Maka dari itu, perlu ada pemahaman bersama antara publik, pihak swasta, dan pemerintah untuk menjaga kawasan konservasi agar tetap lestari.
Menjelang pertemuan hukum yang akan datang, semua mata tertuju pada TNBTS. Namun, apa yang paling penting dalam kontroversi ini bukanlah siapa yang menang atau kalah di pengadilan, melainkan bagaimana semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga dan memelihara keindahan serta kelestarian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk generasi mendatang.
(*)