Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp 134,9 Triliun untuk Dukung Program Prioritas Pemerintah Prabowo

Kuatbaca.com-Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus berupaya mempercepat realisasi belanja negara dengan membuka blokir anggaran kementerian dan lembaga (K/L). Sampai tanggal 24 Juni 2025, jumlah anggaran yang sudah berhasil dibuka blokirnya mencapai Rp 134,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pembukaan blokir ini dilakukan agar anggaran dapat segera dialokasikan untuk program prioritas pembangunan nasional yang telah ditetapkan oleh Presiden. Langkah ini diharapkan mempercepat pencapaian target pembangunan yang menjadi fokus utama pemerintah.
1. Detail Pembukaan Blokir Anggaran di Kementerian dan Lembaga
Dari total anggaran yang telah dibuka, sebanyak 23 kementerian dan lembaga sudah menerima alokasi dana sebesar Rp 48 triliun. Sementara itu, 76 K/L lainnya menyusul dengan dana sebesar Rp 86,9 triliun. Ini menandakan perubahan strategi pengelolaan anggaran yang kini lebih fleksibel dan terarah sesuai prioritas nasional.
Sri Mulyani menegaskan bahwa anggaran yang sebelumnya dikunci untuk kegiatan tertentu kini dibuka dan disesuaikan dengan kebutuhan program prioritas yang menjadi fokus pemerintah saat ini. Kebijakan ini bertujuan mengoptimalkan penggunaan anggaran agar lebih efektif dan efisien.
2. Instruksi Presiden soal Efisiensi Belanja APBN 2025
Langkah membuka blokir anggaran sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang menargetkan penghematan belanja APBN sebesar Rp 306,69 triliun. Penghematan ini berasal dari anggaran belanja K/L sebesar Rp 256,1 triliun dan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 50,59 triliun.
Instruksi Presiden mewajibkan menteri dan pimpinan lembaga melakukan identifikasi rencana efisiensi belanja, termasuk belanja operasional perkantoran, pemeliharaan, perjalanan dinas, bantuan pemerintah, pembangunan infrastruktur, serta pengadaan alat dan mesin. Namun, belanja pegawai dan bantuan sosial dikecualikan dari efisiensi ini.
3. Harapan Pemerintah dalam Optimalisasi Anggaran
Dengan pembukaan blokir anggaran yang sudah mencapai angka signifikan, pemerintah berharap program-program prioritas, seperti pembangunan infrastruktur dan ketahanan pangan, dapat berjalan lebih lancar dan tepat waktu. Optimalisasi anggaran ini menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas belanja negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sri Mulyani menegaskan bahwa proses efisiensi dan pembukaan blokir anggaran akan terus dilakukan sesuai dengan dinamika kebutuhan pembangunan dan arahan Presiden Prabowo. Dengan begitu, pengelolaan keuangan negara diharapkan semakin transparan dan berorientasi pada hasil yang berdampak positif bagi masyarakat luas.