Silaturahmi Hangat Kapolri ke Eyang Meri Hoegeng yang Genap 100 Tahun

23 June 2025 13:34 WIB
kapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-silaturahmi-ke-kediaman-eyang-meri-hoegeng-yang-berulang-tahun-100-tahun-hari-ini-dokpol-1750653090186_169.jpeg

Kuatbaca.com - Momen penuh kehangatan tersaji saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyempatkan waktu bersilaturahmi ke kediaman Eyang Meri Hoegeng, istri mendiang Kapolri legendaris, Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Kunjungan itu bertepatan dengan peringatan ulang tahun Eyang Meri yang ke-100, sebuah usia yang tak hanya istimewa bagi keluarga, namun juga menjadi momen refleksi sejarah bagi institusi Polri.

Silaturahmi tersebut berlangsung pada Senin, 23 Juni 2025, dan disambut langsung oleh keluarga besar Hoegeng. Dalam foto yang beredar, tampak suasana pertemuan berlangsung penuh haru dan kekeluargaan. Jenderal Sigit bahkan terlihat memberikan penghormatan dengan mencium tangan Eyang Meri sebagai bentuk adab dan penghormatan kepada istri sosok panutan Polri.

Kedatangan Jenderal Sigit ke rumah Eyang Meri menjadi penanda bahwa nilai-nilai keteladanan Hoegeng masih terus hidup dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Sosok Hoegeng yang dikenal jujur, bersahaja, dan berani, dianggap sebagai ikon integritas yang tak lekang oleh waktu.

Cucu Jenderal Hoegeng, Rama Hoegeng, mewakili keluarga mengaku sangat terharu dan berterima kasih atas perhatian yang ditunjukkan oleh Kapolri dan jajarannya. Ia menilai, kehadiran Kapolri merupakan bentuk penghormatan tidak hanya kepada Eyang Meri, tetapi juga kepada nilai-nilai yang pernah dijaga almarhum Jenderal Hoegeng.

1. Doa dan Syukur Mengalir di Hari Bersejarah

Dalam pernyataannya, Rama menyebut hari ulang tahun Eyang Meri sebagai pencapaian luar biasa yang layak dirayakan oleh seluruh keluarga besar. “Alhamdulillah hari ini Eyang kami genap berusia 100 tahun. Ini tidak lepas dari doa semua pihak yang hadir dan terus memberikan cinta,” ungkap Rama.

Ia juga menyoroti sebuah peristiwa penting yang terjadi hari itu: untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Kapolri melakukan ziarah ke makam Jenderal Hoegeng. Rama menyebut momen ini sebagai bentuk apresiasi nyata terhadap sosok Hoegeng yang telah mengabdikan hidupnya untuk kepolisian dan bangsa.

Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit juga melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, tempat Jenderal Hoegeng dimakamkan. Kegiatan ini masih dalam rangkaian peringatan HUT Bhayangkara ke-79, sebagai refleksi atas jasa-jasa para tokoh teladan bangsa.

Bagi keluarga besar Hoegeng, perhatian dari institusi Polri merupakan bentuk penghargaan yang sangat berkesan, khususnya bagi Eyang Meri yang telah setia mendampingi almarhum dalam suka dan duka.

2. Eyang Meri: Terima Kasih dari Hati yang Terdalam

Di usia satu abadnya, Eyang Meri masih tampak sehat dan bahagia. Dalam kesempatan tersebut, ia pun menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih secara langsung kepada Jenderal Sigit dan seluruh pihak yang hadir.

“Saya tidak tahu kepada siapa saya harus mengucapkan terima kasih satu per satu. Tapi saya hanya bisa berdoa agar semuanya sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Terima kasih, terima kasih,” tutur Eyang Meri dengan penuh ketulusan.

Ucapan tersebut menunjukkan betapa hangat dan bersahajanya sosok pendamping Jenderal Hoegeng, yang selama hidupnya pun dikenal tak suka pencitraan, namun penuh keteguhan dan ketulusan dalam menjalani perannya sebagai ibu negara kepolisian.

Tidak hanya keluarga besar Hoegeng, para tamu yang hadir pun terlihat begitu menghormati sosok Eyang Meri yang tetap menjadi panutan dan sumber inspirasi di tengah usia senjanya.

3. Hoegeng dan Warisan Keteladanan yang Tak Tergantikan

Jenderal Hoegeng Iman Santoso dikenal luas sebagai figur polisi yang menjunjung tinggi nilai kejujuran, anti-korupsi, dan kesederhanaan. Bahkan dalam banyak kesempatan, masyarakat Indonesia masih menyebutnya sebagai “Polisi paling jujur yang pernah dimiliki bangsa ini.”

Warisan nilai-nilai itulah yang membuat peringatan ulang tahun Eyang Meri juga menjadi momen reflektif, bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk lembaga kepolisian secara keseluruhan. Terlebih saat ini, ketika kepercayaan publik terhadap lembaga negara menjadi isu yang sangat penting, figur seperti Hoegeng tetap menjadi rujukan moral.

Dengan kehadiran Kapolri di momen ini, publik berharap bahwa institusi Polri terus menjaga semangat Hoegeng—menjadi penjaga hukum yang adil, tegas, dan bersih dari kepentingan pribadi.

Momen ulang tahun Eyang Meri bukan sekadar perayaan keluarga, namun menjadi peristiwa simbolik yang menyatukan nilai sejarah, budaya, dan moral bangsa.

Fenomena Terkini






Trending