Kuatbaca.com-Sejumlah kapolsek di jajaran Polres Bogor dirotasi. Serah terima jabatan (sertijab) dipimpin Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di lapangan Mako Polres Bogor.
"Mereka mendapat tugas untuk menjadi kasat, kabag, dan kapolsek, tentunya itu adalah kebijakan dari pimpinan," kata Rio kepada wartawan, Selasa (19/9/2023).
1. Berikut kapolsek beserta jajaran Polres Bogor yang dirotasi:
1. Kompol Supriyanto Kapolsek Cisarua menjadi Analisis Kebijakan Pertama Bidang SDM Polres Bogor
2. AKP Eddy Santosa Kapolsek Megamendung menjadi Kapolsek Cisarua
3. AKP Dedi Hermawan Kapolsek Jasinga menjadi Kapolsek Megamendung
4. AKP Jony Handoko Kapolsek Nanggung menjadi Kapolsek Jasinga
5. Iptu Ade Kamsa Ps Kanit Lantas Polsek Cisarua menjadi Kapolsek Nanggung
6. Kompol Ita Puspita Lena Kabag Logistik Polres Bogor menjadi Analisis Kebijakan Pertama Bidang SDM Polres Bogor
7. Kompol Ari Trisnawati Kapolsek Kemang menjadi Kabag Logistik Polres Bogor
8. AKP Muhammad Taufik Kasubbag Bekpal Baglog Polres Bogor menjadi Kapolsek Kemang
9. Kompol Zulkarnaen Kapolsek Cileungsi menjadi Kanit 2 Subdit Wisata Ditpamobvit Polda Jabar
10. AKP Yohannes Redhoi Sigiro Kasat Reskrim Polres Bogor menjadi Kapolsek Cileungsi
11. AKP Muhammad Ilham Kasat Narkoba Polres Bogor menjadi Kasat Reskrim Polres Bogor
12. AKP Deni Nur Cahyadi Kasat Reskrim Polres Garut menjadi Kasat Narkoba Polres Bogor
13. Iptu Agus Hidayat Kapolsek Tamansari menjadi Pama Polres Bogor
14. Iptu Jajang Kaurbinopsnal Satuan Binmas Polres Bogor menjadi Kapolsek Tamansari
Rio meminta setiap kapolsek di jajarannya agar selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, mendekati agenda pemilu 2024.
"Kedua, bagaimana nanti menyiapkan langkah-langkah konkret terhadap setiap kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Apalagi sebentar lagi agendanya adalah pilpres, pileg, dan mungkin akhir tahun depan akan ada pilkada," ujarnya.
"Saya sudah tekankan mereka agar bisa hadir di tengah-tengah masyarakat, masyarakat sulit, semua harus dibantu, turun ke lapangan, sehingga bisa meminimalisir konflik yang ada," sambungnya.
2. Potensi konflik di wilayah perlu diredam.
Potensi konflik bermula dari tatanan masyarakat yang terendah. Apabila anggotanya hadir di tengah-tengah masyarakat, menurutnya, hal itu bisa meredam potensi konflik.
"Potensi konflik itu bukan tiba-tiba menjadi besar, namun itu benih-benihnya ada dari RT/RW. Ketika polisi dekat dengan masyarakat, bersama TNI dan tokoh masyarakat, maka segala permasalahan bisa diselesaikan dengan baik," sebutnya.
Rio juga memerintahkan kapolsek di jajarannya agar selalu turun ke lapangan dan hadir untuk masyarakat. Dia meminta agar para kapolsek tidak selalu bekerja dari kantor.
"Itu selalu saya sampaikan setiap hari Senin ketika rapat anev, bahwa kapolsek dengan seluruh jajarannya anggota saya harus turun ke lapangan. Tidak ada lagi bekerja dari kantor. Kantor itu adalah staf, mereka harus turun hadir di tengah-tengah masyarakat selama 1x24 jam. Sehingga pemeliharaan kamtibmas dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.(*)