Sacchi Sebut Inter Milan Kebingungan Saat Final Liga Champions, Kalah Telak dari PSG

2 June 2025 18:46 WIB
inter-milan-1748838068385_169.jpeg

Kuatbaca.com-Pelatih legendaris asal Italia, Arrigo Sacchi, memberikan komentar tajam terkait kekalahan telak yang dialami Inter Milan pada laga final Liga Champions 2024/2025. Menurut Sacchi, para pemain Inter tampak kebingungan dan kehilangan arah di lapangan saat menghadapi Paris Saint-Germain (PSG).


1. Kekalahan Terbesar di Sejarah Final Liga Champions

Inter Milan harus mengakui keunggulan PSG dengan skor mencolok 0-5 pada final yang digelar di Allianz Arena, Munich, Minggu dini hari WIB (1/6/2025). Kekalahan ini menjadi rekor baru dalam sejarah final European Cup/Liga Champions, karena belum pernah ada tim yang kalah dengan selisih lima gol di laga puncak.

Sacchi menilai kekalahan ini bukan semata-mata karena performa individu pemain, melainkan masalah organisasi dan koordinasi tim yang buruk.


2. Sacchi Soroti Kurangnya Harmoni dan Organisasi di Lapangan

Dalam tulisannya di media Italia Gazzetta dello Sport, Sacchi menjelaskan bahwa sepakbola seharusnya dimainkan sebagai sebuah kesatuan organisasi dan pergerakan harmonis. Keindahan sepakbola tercipta dari kecepatan, dribel, operan, dan kombinasi satu-dua yang terencana dengan baik.

“Inter tampak tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengatasi tekanan dari PSG. Mereka tidak bisa meredam permainan lawan yang sangat terorganisir dan agresif,” kata Sacchi.

Sacchi pun memuji kualitas PSG yang bermain dengan visi jelas dan konsistensi tinggi. Menurutnya, perbedaan mencolok ini yang menjadi penyebab dominasi PSG di final.


3. Kelebihan Kondisi Fisik Jadi Pembeda Signifikan

Sacchi juga menyoroti kondisi fisik pemain sebagai faktor utama kekalahan Inter. Ia mengungkapkan para pemain PSG bergerak dengan kecepatan maksimal, berlari seperti mesin yang tidak kenal lelah.

“PSG berlari seolah-olah dengan kecepatan 100 mil per jam, sementara Inter lebih seperti jogging santai. Ini membuat Inter tidak pernah benar-benar mengancam gawang Donnarumma kecuali dari situasi bola mati,” ujar Sacchi.

Gaya bermain PSG yang cepat dan agresif memaksa Inter untuk terus mengejar bola dan kehilangan penguasaan permainan. Hal ini sekaligus menunjukkan bagaimana sebuah tim harus mengatur strategi menghadapi pertandingan di level tertinggi Eropa.


4. PSG Tunjukkan Kelas Dunia, Inter Harus Evaluasi Diri

Menurut Sacchi, PSG memanfaatkan kecepatan dan kecerdasan taktik untuk mendominasi pertandingan. Sementara Inter, sebaliknya, tampak tidak siap mental dan fisik untuk menghadapi tekanan hebat di final.

Kemenangan PSG menjadi bukti mereka adalah tim yang tahu persis apa yang harus dilakukan dalam pertandingan besar. Sedangkan Inter harus melakukan evaluasi mendalam agar bisa kembali bersaing di level tertinggi kompetisi Eropa.

Dengan komentar pedas Sacchi ini, Inter Milan diharapkan bisa mengambil pelajaran berharga dan memperbaiki performa mereka demi meraih sukses di masa depan.

Fenomena Terkini






Trending