RSUD Uwes Qorni Cilograng Diresmikan: Langkah Nyata Atasi Kesenjangan Layanan Kesehatan di Banten Selatan

Kuatbaca.com - Pemerintah Provinsi Banten resmi mengoperasikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Uwes Qorni Cilograng yang terletak di Kabupaten Lebak, tepatnya di wilayah selatan Provinsi Banten. Peresmian rumah sakit ini digelar pada Senin, 26 Mei 2025, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni, bersama sejumlah pejabat tinggi daerah seperti Ketua DPRD Provinsi Banten Fahmi Hakim, Bupati Lebak Hasbi Jayabaya, Plh Sekda Banten Deden Apriandhi, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji.
Kehadiran rumah sakit tersebut menjadi simbol kuat dari kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat akan akses kesehatan yang layak. Peresmian ini sekaligus menjadi tonggak sejarah dalam pembangunan infrastruktur layanan publik di daerah yang selama ini dianggap terpinggirkan dari pusat-pusat layanan kesehatan utama.
1. Jawaban atas Ketimpangan Akses Layanan Kesehatan di Wilayah Selatan
Pembangunan RSUD Cilograng dilatarbelakangi oleh ketimpangan akses pelayanan kesehatan di kawasan Banten bagian selatan. Wilayah ini selama bertahun-tahun menghadapi keterbatasan fasilitas medis, baik dari sisi jumlah tenaga kesehatan, rumah sakit, hingga layanan darurat yang tersedia.
Dalam sambutannya, Plh Sekda Provinsi Banten, Deden Apriandhi, menegaskan bahwa pendirian rumah sakit ini merupakan bagian dari strategi besar pemerataan layanan kesehatan. Ketimpangan yang selama ini dirasakan masyarakat menjadi dorongan utama pemerintah provinsi untuk mempercepat pembangunan RSUD ini, demi memastikan setiap warga, tanpa terkecuali, mendapatkan hak atas layanan kesehatan yang setara dan berkualitas.
2. RSUD Cilograng Siap Layani dengan Fasilitas Lengkap dan SDM Profesional
RSUD Uwes Qorni Cilograng berdiri di atas lahan seluas 20.580 meter persegi dan memiliki luas bangunan mencapai 8.638 meter persegi. Rumah sakit ini dirancang dengan kapasitas besar dan fasilitas lengkap untuk menjawab kebutuhan medis masyarakat sekitar.
Rumah sakit ini didukung oleh 24 dokter spesialis, 25 dokter umum, serta ratusan tenaga medis dan non-medis, termasuk 185 perawat dan 68 tenaga paramedis lainnya. Untuk mendukung pelayanan yang optimal, tersedia pula 13 instalasi, termasuk 17 poliklinik rawat jalan, instalasi rawat inap dengan total 126 tempat tidur dari berbagai kelas, hingga ruang VIP dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang memiliki kapasitas 10 tempat tidur dan dilengkapi dua unit ambulans.
3. Harapan Besar Gubernur Banten untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Gubernur Andra Soni menyampaikan bahwa pendirian RSUD Cilograng bukan hanya bentuk pemenuhan hak dasar warga akan layanan kesehatan, tetapi juga memiliki nilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Menurutnya, kehadiran fasilitas publik yang memadai akan membuka peluang investasi dan aktivitas ekonomi baru di daerah sekitar rumah sakit.
Ia juga menekankan pentingnya pelayanan yang manusiawi dari seluruh jajaran rumah sakit. “Saya meminta seluruh manajemen, mulai dari dokter, perawat, hingga staf rumah sakit, untuk melayani pasien dengan hati. Jangan pernah membedakan siapa pun yang datang, semua harus diperlakukan dengan penuh kasih dan profesionalisme,” ujar Andra dalam pidatonya saat peresmian.
4. Komitmen Pemerintah terhadap Layanan Kesehatan Berkeadilan
Dengan resmi beroperasinya RSUD Uwes Qorni Cilograng, Pemerintah Provinsi Banten menegaskan komitmennya dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap wilayah yang selama ini belum tersentuh layanan kesehatan yang optimal.
Ke depan, keberadaan rumah sakit ini diharapkan menjadi pusat rujukan kesehatan utama di Lebak bagian selatan dan mampu menekan angka rujukan ke rumah sakit di luar daerah. Pemerintah daerah juga akan terus melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan rumah sakit demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi layanan publik.