Ringtarkam Part 3 Siap Digelar di Ponorogo: Ajang Bergengsi Para Petinju Mahasiswa

13 May 2025 23:50 WIB
tinju-kepalan-tinju-ilustrasi-tinju_169.jpeg

Kuatbaca.com-Olahraga tinju di Indonesia memang tengah menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Minimnya ajang kompetitif dan regenerasi petinju muda membuat olahraga ini seolah kehilangan tajinya. Namun, angin segar datang dari dunia kampus. Turnamen tinju antar mahasiswa bertajuk Ringtarkam Part 3 siap digelar pada 24-26 Juli 2025 di Ponorogo, Jawa Timur, sebagai bentuk komitmen membangkitkan semangat tinju dari lingkungan akademis.

Ajang ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi panggung bagi para petinju muda untuk tampil, berkembang, dan dikenal lebih luas. Diselenggarakan oleh Gbrand Sport dan didukung Airatix, Ringtarkam hadir sebagai inovasi baru dalam dunia olahraga kampus Indonesia.


1. Ringtarkam: Inisiatif Anak Muda untuk Kebangkitan Tinju

Ringtarkam lahir dari semangat anak muda untuk mengangkat kembali pamor tinju Indonesia, terutama dari kalangan generasi muda. Muhammad Gibran Cahyaning Pengeran, sosok di balik Gbrand Sport, menjadi motor penggerak event ini. Dengan semangat yang tak kalah besar dari para petinju profesional, Gibran membawa tinju ke ranah kampus, menjadikannya sebagai ajang prestisius di tengah dunia akademik.

Turnamen ini mengusung semangat inklusif dan kompetitif. Petinju-petinju kampus dari berbagai universitas diberi ruang untuk menunjukkan kemampuan mereka di ring. Dengan format pertandingan yang ketat dan penuh semangat sportivitas, Ringtarkam juga menjadi medium edukatif dalam mengembangkan mental juara dan karakter disiplin di kalangan mahasiswa.


2. Format Kompetisi yang Meningkatkan Kualitas dan Hiburan

Tidak seperti kompetisi tinju biasa, Ringtarkam dikemas dengan nuansa modern dan energi anak muda. Ringtarkam Part 3 bahkan direncanakan akan disiarkan langsung di televisi nasional, menambah eksposur dan memperluas jangkauan penonton. Yang lebih istimewa, para peserta akan memperebutkan sabuk bergengsi dari beberapa institusi termasuk WBC, Bupati Ponorogo, Ring Tarkam, serta Komisi Tinju Indonesia (KTI).

Ajang ini bukan hanya untuk mahasiswa. Dalam edisi sebelumnya, Ringtarkam juga menghadirkan laga profesional dan pertarungan antar influencer. Kombinasi pertandingan dari berbagai level ini menciptakan atmosfer kompetisi yang seru, sekaligus menghibur ribuan penonton yang hadir langsung maupun yang menyaksikan secara daring.


3. Ringtarkam Sebelumnya Sukses Gaet Ribuan Penonton

Ringtarkam telah dua kali sukses diselenggarakan. Pada edisi perdana di Surabaya, sebanyak 52 petinju dari 22 kampus ikut bertanding dalam 26 laga selama 12 jam nonstop. Event ini juga menghadirkan laga internasional antara petinju Indonesia dan Thailand, menunjukkan bahwa kualitas pertandingan tidak main-main.

Sementara itu, edisi kedua digelar meriah di Alun-Alun Ponorogo dalam rangka Hari Jadi Kabupaten ke-528, dan berhasil menarik perhatian lebih dari 13 ribu penonton. Ini membuktikan bahwa Ringtarkam tidak hanya menarik bagi pecinta olahraga, tetapi juga menjadi tontonan hiburan masyarakat yang berkualitas.


4. Misi Besar: Mencetak Bintang Tinju dari Bangku Kuliah

Ringtarkam bukan hanya tentang laga tinju semata, tetapi memiliki misi jangka panjang untuk mencari dan membina talenta baru dari lingkungan kampus. Banyak petinju muda yang sebenarnya memiliki potensi besar, namun belum memiliki wadah untuk berkembang. Lewat ajang seperti ini, mereka mendapatkan panggung untuk unjuk kemampuan sekaligus membuka peluang lebih luas menuju jenjang profesional.

Dengan terus berkembangnya Ringtarkam, diharapkan akan lahir generasi baru petinju Indonesia yang tidak hanya hebat di atas ring, tetapi juga cerdas secara akademik. Integrasi dunia olahraga dan pendidikan ini menjadi formula ideal untuk mencetak atlet masa depan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, baik di level nasional maupun internasional.

Fenomena Terkini






Trending