Rencana Pembangunan Bandara Loleo di Maluku Utara: Peluang Baru Bagi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata
Kuatbaca.com - Rencana pembangunan bandara baru di Maluku Utara telah resmi diumumkan oleh Kementerian Perhubungan. Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara akan segera memiliki infrastruktur transportasi udara baru yang diberi nama Bandara Loleo. Menurut rencana, bandara ini akan terletak di Desa Aketobololo, yang berjarak sekitar 23 km dari Kota Sofifi, pusat pemerintahan Provinsi Maluku Utara.
Kementerian Perhubungan, dipimpin oleh Menhub Budi Karya Sumadi, telah memilih skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan bandara ini. Dalam skema ini, sektor swasta akan memegang peran kunci dalam pembangunan fisik bandara, sementara pemerintah daerah akan bertanggung jawab untuk pembebasan lahan. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan, serta memastikan kualitas infrastruktur yang dibangun.
Bandara Loleo direncanakan akan ditempatkan di atas lahan seluas 400 hektar. Dengan runway sepanjang 2.400 meter dan lebar 45 meter, bandara ini diharapkan mampu menampung berbagai jenis pesawat dan meningkatkan konektivitas udara di Maluku Utara. Selain itu, dengan lokasi yang strategis dekat dengan pusat pemerintahan, Bandara Loleo diharapkan dapat memfasilitasi berbagai aktivitas penerbangan penting, seperti penerbangan haji dan penerbangan komersil.
Salah satu hal yang menjadi perhatian utama dalam pembangunan Bandara Loleo adalah potensi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Maluku Utara.
Menhub Budi Karya Sumadi menekankan bahwa keberadaan bandara baru diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata yang telah menjadi keunggulan Maluku Utara. Selain itu, dengan kemudahan akses transportasi, investor di bidang penambangan dan berbagai sektor lainnya akan lebih tertarik untuk berinvestasi di daerah ini.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, juga menyampaikan optimisme yang sama. Baginya, pembangunan Bandara Loleo bukan hanya merepresentasikan infrastruktur transportasi baru, tetapi juga menandai langkah maju signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Maluku Utara. Dengan posisi Bandara Sultan Babullah di Pulau Ternate yang jauh dari pusat penduduk di Pulau Halmahera, Bandara Loleo akan menjadi solusi yang sangat dibutuhkan.
Mimpi Maluku Utara untuk memiliki bandara yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata kini semakin dekat dengan kenyataan. Bandara ini juga diharapkan dapat mendukung sektor perikanan, salah satu sektor unggulan di Maluku Utara, dengan memudahkan distribusi hasil laut ke berbagai daerah. Keseluruhan rencana ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan di seluruh negeri.
(*)