Kuatbaca.com-Tim SAR gabungan berhasil menyelesaikan operasi pencarian seorang remaja yang hilang terseret ombak di Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Setelah dua hari pencarian intensif, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 2 Juli 2025, ketika korban dilaporkan hilang tenggelam di Pantai Puri Retno, salah satu area wisata populer di Anyer.
Korban adalah Abdul Azis, seorang remaja berusia 18 tahun yang berasal dari Kampung Ketapang, Desa Binuang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang. Kejadian ini mengingatkan kembali betapa pentingnya kewaspadaan dan keselamatan di kawasan pantai, terutama ketika ombak sedang cukup tinggi atau cuaca tidak bersahabat.
Operasi pencarian dimulai sejak pagi hari pada tanggal yang sama korban dilaporkan hilang. Tim SAR yang terdiri dari berbagai instansi pemerintah dan relawan setempat bekerja maksimal untuk menemukan Abdul Azis. Mereka melakukan penyisiran mulai dari lokasi kejadian hingga radius beberapa mil laut di sekitar pantai.
Setelah berupaya keras selama dua hari, pada Kamis, 3 Juli 2025 pukul 14.36 WIB, korban berhasil ditemukan sekitar 0,5 nautical mile dari titik awal kejadian. Koordinat lokasi penemuan tepat di 06°13'0''S 105°48'20''E, menunjukkan bahwa korban terbawa arus cukup jauh dari tempat awal ia terseret ombak.
Jenazah Abdul Azis langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggung Rawi, Cilegon menggunakan ambulans. Proses evakuasi berjalan lancar dengan pengawalan ketat dari tim SAR dan petugas medis untuk memastikan jenazah sampai ke rumah sakit dengan aman.
Setelah tiba di RSUD, jenazah diserahkan kepada keluarga korban untuk proses pemakaman dan perawatan lebih lanjut. Penyerahan ini menjadi momen pilu bagi keluarga dan kerabat yang menunggu dengan penuh harap selama pencarian berlangsung.
Setelah penemuan korban, operasi SAR resmi ditutup pada pukul 15.30 WIB pada hari yang sama. Tim melaksanakan debriefing untuk mengevaluasi keseluruhan proses pencarian dan memastikan tidak ada yang terlewat. Penutupan operasi menandai berakhirnya usaha maksimal tim dalam menghadapi tragedi ini.
Masyarakat sekitar Pantai Anyer dan kalangan wisatawan turut merasakan duka atas kejadian ini. Beberapa pengunjung dan warga lokal mengungkapkan keprihatinan dan mengingatkan pentingnya memperketat pengawasan serta sosialisasi keselamatan di area pantai yang ramai dikunjungi.
Pihak berwenang juga diharapkan untuk lebih meningkatkan kesiapan dan fasilitas SAR, termasuk pengadaan alat keselamatan dan pelatihan rutin bagi petugas di lokasi-lokasi wisata bahari. Hal ini guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Tragedi hilangnya Abdul Azis akibat terseret ombak menjadi pengingat serius bagi semua pihak tentang pentingnya kewaspadaan saat berada di kawasan pantai, terutama bagi para remaja dan wisatawan yang kurang berpengalaman. Ombak dan arus laut bisa berubah dengan cepat, sehingga selalu dibutuhkan perhatian ekstra dan mematuhi aturan keselamatan.
Pengelola kawasan wisata seperti Pantai Anyer disarankan untuk memasang rambu-rambu peringatan yang jelas dan menyediakan informasi terkait kondisi ombak harian. Selain itu, penyuluhan keselamatan bagi pengunjung, terutama anak muda, perlu digalakkan secara berkala.
Keluarga dan komunitas juga berperan penting dalam mengingatkan para remaja agar tidak bermain di zona berbahaya dan selalu berada dalam pengawasan saat berada di pantai. Keselamatan harus menjadi prioritas utama agar momen berlibur tetap menyenangkan dan bebas dari insiden tragis.
Dengan upaya bersama, diharapkan kejadian hilangnya remaja karena terseret ombak dapat diminimalisir dan kawasan wisata pantai bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua pengunjung.