Rekrutmen KAI Gunakan Tali Pengukur Tinggi Badan, Ini Penjelasan Lengkap dari KAI Services

Kuatbaca.com - Sebuah video proses rekrutmen PT Reska Multi Usaha (RMU) atau KAI Services mendadak viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat calon pelamar diukur tinggi badannya menggunakan seutas tali. Mereka yang tinggi badannya melewati batas tali diperbolehkan lanjut seleksi, sedangkan yang tidak mencapainya langsung dinyatakan gugur.
Penggunaan metode ini menuai berbagai reaksi dari publik, mulai dari yang mendukung hingga mempertanyakan relevansi prosedur tersebut. Menanggapi hal itu, pihak KAI Services akhirnya buka suara untuk menjelaskan konteks sebenarnya dari praktik rekrutmen ini.
1. Tali Pengukur Tinggi Digunakan untuk Seleksi Prama dan Prami
Manajer Humas KAI Services, Nyoman Suardhita, menjelaskan bahwa proses pengukuran tinggi badan menggunakan tali bukanlah hal baru. Metode ini memang digunakan khusus untuk rekrutmen posisi Prama dan Prami sebutan untuk pramugara dan pramugari kereta api jarak jauh.
Menurut Nyoman, posisi ini berada di garda depan pelayanan penumpang. Oleh karena itu, aspek penampilan fisik termasuk tinggi badan menjadi syarat yang dianggap penting agar pelayanan dapat dilakukan secara proporsional dan optimal.
2. Alasan Fungsional: Bantu Ambil Barang di Kabin Atas
Lebih lanjut, Nyoman menambahkan bahwa tinggi badan juga berkaitan dengan kemudahan operasional di lapangan. Misalnya, prama dan prami sering diminta membantu penumpang untuk mengambil barang dari kompartemen atas. Jika tidak memiliki tinggi badan yang cukup, maka tugas-tugas seperti itu bisa menjadi kendala tersendiri bagi petugas.
“Kabin di kereta api jarak jauh letaknya cukup tinggi. Untuk membantu penumpang yang membawa barang berat atau memerlukan bantuan mengambil tas dari atas, tinggi badan yang cukup memang menjadi nilai tambah,” jelas Nyoman.
3. Prosedur Rekrutmen Disampaikan Terbuka dan Transparan
Menanggapi isu diskriminasi atau ketidakadilan, pihak KAI Services menegaskan bahwa seluruh syarat rekrutmen telah diumumkan secara terbuka melalui kanal resmi mereka, termasuk akun Instagram @rmu.id dan @rmu.karier.
Dalam pengumuman tersebut, kriteria tinggi badan biasanya telah dicantumkan secara rinci. Dengan demikian, calon pelamar seharusnya bisa mengetahui sejak awal apakah mereka memenuhi kriteria atau tidak, sebelum datang ke lokasi seleksi.
4. Proporsionalitas Jadi Prinsip Utama
KAI Services menegaskan bahwa proporsionalitas menjadi dasar utama dalam menetapkan kriteria tinggi badan. Bukan hanya soal penampilan, tetapi juga efektivitas saat menjalankan tugas pelayanan langsung kepada penumpang. Hal ini sejalan dengan standar pelayanan prima yang ingin dijaga oleh KAI Services sebagai bagian dari wajah pelayanan PT KAI.
5. Viral di Medsos, Reaksi Warganet Beragam
Video rekrutmen yang viral tersebut menuai berbagai komentar dari netizen. Sebagian memahami alasan penggunaan tali sebagai alat ukur tinggi badan yang sederhana namun fungsional. Namun, tak sedikit pula yang mempertanyakan mengapa proses seperti ini tidak diganti dengan alat pengukur yang lebih modern dan akurat.
Meski demikian, pihak KAI Services tampaknya tak mempermasalahkan viralnya video tersebut. Mereka lebih fokus pada klarifikasi prosedur yang digunakan dan memastikan publik memahami konteks serta alasan di balik kebijakan tersebut.
6. Profesionalisme Tetap Jadi Prioritas
Rekrutmen prama-prami oleh KAI Services menegaskan bahwa profesionalisme dan kesiapan fisik menjadi bagian dari evaluasi seleksi, bukan semata-mata penampilan. Bagi calon pelamar yang memenuhi syarat tinggi badan dan kompetensi lainnya, kesempatan untuk bergabung sebagai bagian dari layanan KAI tetap terbuka luas.
Dengan penjelasan resmi ini, diharapkan publik dapat memahami bahwa standar tinggi badan dalam rekrutmen prama-prami bukan bentuk diskriminasi, melainkan bagian dari upaya memberikan layanan terbaik kepada penumpang.
KAI Services mengajak masyarakat untuk terus mengikuti informasi resmi terkait lowongan kerja melalui kanal yang sah agar tidak salah persepsi terhadap prosedur rekrutmen yang berlaku.