Rano Karno Ajak Warga Terdampak Banjir untuk Pindah ke Rusun Jagakarsa

4 March 2025 12:02 WIB
bidara-cina-jakarta-kebanjiran-warga-pilih-bertahan-di-rumah-1740978651459_169.jpeg

Kuatbaca.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, baru-baru ini melakukan peninjauan terhadap korban banjir di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya, Rano mengajak warga yang terdampak banjir untuk mempertimbangkan pindah ke rumah susun (rusun) yang baru selesai dibangun di Jagakarsa. Langkah ini dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda daerah tersebut, serta sebagai upaya pemerintah untuk memberikan tempat tinggal yang lebih layak bagi warga yang tinggal di kawasan rawan banjir.

1. Rusun Jagakarsa sebagai Solusi bagi Warga Terdampak Banjir

Rusun Jagakarsa yang baru selesai dibangun memiliki fasilitas yang sangat memadai. Menurut Rano Karno, kualitas rusun ini tidak kalah dengan hunian di negara maju seperti Singapura. Rano menyebutkan bahwa rusun tersebut menawarkan lebih dari 800 kamar yang siap dihuni. Selain itu, rusun ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang dibutuhkan oleh penghuninya, seperti akses air bersih dan sarana olahraga. Hal ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi warga yang sebelumnya tinggal di kawasan yang sering terendam banjir.

"Rusun ini menawarkan kualitas yang sangat baik, mirip dengan yang ada di Singapura. Kami ingin warga yang terdampak banjir bisa berpindah ke sini, dengan harapan mereka dapat tinggal di tempat yang lebih aman dan nyaman," ujar Rano Karno.

2. Tantangan dalam Mengubah Kebiasaan Masyarakat

Namun, Rano menyadari bahwa memindahkan warga dari rumah yang mereka tempati selama bertahun-tahun ke rusun bukanlah hal yang mudah. Banyak warga yang mungkin merasa enggan untuk tinggal di rusun karena kebiasaan lama yang sulit diubah. Oleh karena itu, Rano Karno berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi langsung kepada warga agar mereka memahami pentingnya relokasi ini sebagai solusi untuk mengurangi risiko banjir yang berulang di kawasan mereka.

"Saya paham, masyarakat Jakarta tidak terbiasa tinggal di rusun. Tapi kami akan terus mengedukasi dan memberi pemahaman bahwa ini adalah solusi jangka panjang untuk masalah yang terus terjadi setiap tahun," ungkapnya.

3. Mengatasi Masalah Banjir dalam Jangka Panjang

Rano Karno juga menekankan bahwa permasalahan banjir di Jakarta tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan tantangan geografis dan urbanisasi yang pesat, upaya penanggulangan banjir membutuhkan waktu dan kesabaran. Oleh karena itu, solusi berupa relokasi ke rusun merupakan salah satu cara yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam menghadapi banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Jakarta.

"Perlu ada perubahan pola pikir. Banjir bukan masalah yang bisa diselesaikan dalam semalam. Kita butuh waktu dan pendekatan yang lebih jangka panjang. Relokasi ke rusun bisa menjadi solusi yang lebih permanen," jelas Rano Karno.

Meski menghadapi tantangan besar, Rano tetap optimistis bahwa warga Jakarta, terutama yang tinggal di daerah rawan banjir, akan mulai menerima tawaran pindah ke rusun. Dengan dukungan fasilitas yang memadai dan lokasi yang lebih aman, diharapkan warga bisa merasa lebih nyaman dan tidak lagi khawatir akan ancaman banjir setiap musim hujan. Selain itu, Rano juga berharap bahwa program ini akan diikuti dengan perbaikan infrastruktur lainnya, sehingga Jakarta bisa lebih siap dalam menghadapi bencana alam di masa depan.

"Pemerintah DKI Jakarta akan terus berupaya memberikan solusi terbaik bagi warganya. Kami harap warga yang terdampak banjir bisa melihat ini sebagai peluang untuk memperbaiki kualitas hidup mereka," tutup Rano Karno.

Dengan adanya program rusun ini, diharapkan Jakarta dapat mengurangi dampak banjir yang selama ini menjadi masalah kronis bagi banyak warganya. Masyarakat pun diajak untuk beradaptasi dengan perubahan dan bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.

Fenomena Terkini






Trending