Proyeksi IMF 2025: Pengangguran di Indonesia Meningkat, Tanda Waspada Ekonomi Global

23 April 2025 18:56 WIB
22d4eb0d-a7f6-4db3-8f71-ddf20c24e9b6_169.jpeg

Kuatbaca.com-Dana Moneter Internasional (IMF) kembali merilis laporan World Economic Outlook edisi April 2025 yang menyoroti tren pelemahan ekonomi global dan dampaknya terhadap berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu perhatian utama adalah prediksi kenaikan tingkat pengangguran di Tanah Air selama dua tahun ke depan, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan global.

1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diramalkan Melambat

IMF merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi hanya 4,7%. Angka ini mencerminkan pelemahan dari prediksi sebelumnya yang mencapai 5,1%. Perlambatan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakpastian global yang meningkat dan dampak negatif dari perang dagang yang kembali memanas.

Kondisi ini berpotensi menekan sektor-sektor padat karya, memperlambat aktivitas investasi, serta menurunkan daya serap tenaga kerja oleh dunia usaha. Dalam jangka menengah, pertumbuhan yang stagnan bisa mengakibatkan peluang kerja yang semakin terbatas, khususnya bagi lulusan baru dan pekerja informal yang sebelumnya mengandalkan aktivitas ekonomi berbasis konsumsi domestik.


2. Tingkat Pengangguran Indonesia Diprediksi Naik Bertahap

Laporan IMF juga memproyeksikan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia akan mengalami peningkatan secara bertahap. Pada tahun 2024, tingkat pengangguran berada di kisaran 4,9%, namun diprediksi naik menjadi 5% pada 2025 dan kembali naik menjadi 5,1% pada 2026.

Kenaikan ini menunjukkan sinyal yang harus diwaspadai oleh pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di kawasan Asia, hanya sedikit lebih baik dari Tiongkok. Bila tidak ditangani dengan kebijakan ekonomi yang adaptif dan strategis, tren pengangguran ini bisa menghambat pencapaian target pembangunan berkelanjutan dan memperbesar kesenjangan sosial-ekonomi.

3. Gejolak Global Jadi Pemicu Utama Tekanan Ekonomi

Kondisi ekonomi global yang tidak menentu menjadi penyebab utama penurunan pertumbuhan ekonomi, termasuk di Indonesia. Ketegangan dagang antara negara-negara besar, terutama akibat kebijakan tarif baru yang dicanangkan Presiden AS, Donald Trump, memicu penurunan aktivitas perdagangan internasional.

Laporan IMF mencatat bahwa kebijakan proteksionisme ini menimbulkan efek domino terhadap permintaan global. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dipangkas menjadi 2,8% pada tahun 2025, turun dari 3,3% pada tahun sebelumnya. Dengan ekonomi global yang lesu, ekspor Indonesia dan aliran investasi asing pun ikut tertekan, sehingga turut berdampak terhadap pasar tenaga kerja dalam negeri.


4. Langkah Strategis Diperlukan untuk Hadapi Tantangan

Menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia diharapkan segera menyusun langkah strategis untuk mendorong penciptaan lapangan kerja baru. Fokus pada pengembangan sektor ekonomi hijau, digitalisasi UMKM, hingga pemberdayaan industri lokal bisa menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasional juga perlu ditingkatkan agar angkatan kerja mampu bersaing di pasar kerja yang semakin dinamis.

Penguatan kerja sama internasional, diversifikasi ekspor, serta insentif investasi juga dapat menjadi bagian dari solusi menyeluruh untuk mendorong kembali roda perekonomian nasional. Di tengah tekanan global, kebijakan yang inklusif dan pro-rakyat menjadi kunci untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi Indonesia.

Laporan IMF 2025 menjadi alarm penting bagi Indonesia untuk bersiap menghadapi tekanan ekonomi global yang kian nyata. Kenaikan angka pengangguran dan melambatnya pertumbuhan ekonomi bukan hanya soal statistik, tetapi menyangkut keberlangsungan hidup jutaan masyarakat. Dengan strategi yang tepat, Indonesia masih punya peluang besar untuk bangkit dan menciptakan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan di masa depan.

Fenomena Terkini






Trending