Program Kartu Prakerja 2025 Belum Dibuka, Begini Perkembangan Terbarunya

16 May 2025 16:02 WIB
0cee0332-d503-4f47-aec4-c6648d8b6457_169.jpeg

Kuatbaca.com-Program Kartu Prakerja yang telah berjalan sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo kini tengah mengalami ketidakpastian. Memasuki pertengahan tahun 2025 dan seiring transisi pemerintahan ke Presiden terpilih Prabowo Subianto, masyarakat mulai mempertanyakan kelanjutan dari program pelatihan dan bantuan tunai tersebut. Hingga saat ini, program tersebut belum kembali dibuka, memicu rasa penasaran sekaligus kekhawatiran di kalangan calon peserta.

Sejak diluncurkan pada 2020, Kartu Prakerja telah menjadi salah satu program unggulan pemerintah dalam memberikan pelatihan vokasi sekaligus insentif tunai kepada masyarakat usia produktif, terutama bagi pencari kerja, pekerja terdampak, maupun yang ingin meningkatkan keterampilan. Namun, di tahun 2025, program ini masih dalam status transisi dan belum kembali dioperasikan

secara resmi.


1. Proses Transisi Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagakerjaan

Informasi terbaru menyebutkan bahwa Kartu Prakerja kini sedang dalam proses alih kelola dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, mengonfirmasi bahwa saat ini tim transisi sudah terbentuk dan sedang menyusun regulasi baru berupa draf Peraturan Presiden (Perpres) yang akan mengatur pelaksanaan Prakerja ke depan.

Pergeseran kelembagaan ini disebut bertujuan agar pelaksanaan program pelatihan kerja lebih terintegrasi dengan program ketenagakerjaan lainnya. Dengan masuknya Kartu Prakerja ke bawah koordinasi Kemnaker, diharapkan penyusunan kurikulum, mitra pelatihan, hingga pemetaan kebutuhan industri dapat lebih efektif dan menyentuh akar persoalan dunia kerja nasional.


2. Belum Ada Kepastian Waktu Pembukaan Gelombang Baru

Meskipun proses transisi tengah berlangsung, pemerintah belum memberikan tanggal pasti mengenai pembukaan gelombang baru Kartu Prakerja 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa seluruh pihak diminta bersabar hingga proses regulasi dan peralihan kelembagaan selesai. Ia memastikan bahwa upaya sedang dilakukan agar proses ini bisa rampung sesegera mungkin.

Ketiadaan kepastian ini menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat. Ribuan komentar masuk ke akun resmi media sosial Prakerja, menanyakan kapan gelombang baru akan dibuka. Para pencari kerja yang berharap bisa mengikuti pelatihan dan mendapatkan bantuan tunai melalui Prakerja kini hanya bisa menunggu sambil terus memantau perkembangan resmi dari pemerintah.

3. Nasib Tim Manajemen Pelaksana Juga Belum Jelas

Selain programnya, perhatian publik juga tertuju pada nasib para pekerja yang tergabung dalam Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (PMO). Hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari pemerintah mengenai keberlanjutan tim tersebut pasca-transisi. PMO sebelumnya berperan penting dalam operasionalisasi Prakerja, mulai dari seleksi peserta, kerja sama dengan lembaga pelatihan, hingga penyaluran insentif.

Jika nantinya program ini tetap dilanjutkan di bawah kendali Kemnaker, besar kemungkinan struktur pelaksanaannya juga akan berubah. Namun, pemerintah belum memberikan sinyal apakah tim yang lama akan tetap diberdayakan atau akan dibentuk struktur baru di bawah kementerian teknis yang baru.

4. Antusiasme Publik Masih Tinggi, Prakerja Dinilai Efektif

Meskipun saat ini program Prakerja belum dibuka kembali, antusiasme publik terhadapnya masih sangat tinggi. Di tahun 2024 saja, tercatat lebih dari 1,4 juta peserta aktif mengikuti pelatihan di berbagai gelombang, mulai dari gelombang ke-63 hingga ke-71. Hal ini menjadi bukti bahwa Prakerja telah memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan keterampilan dan membuka peluang kerja baru.

Program ini dinilai berhasil menyasar kelompok usia produktif yang membutuhkan peningkatan kompetensi, terutama pasca pandemi. Banyak peserta yang sebelumnya tidak memiliki akses pelatihan formal kini mendapatkan kesempatan belajar digital marketing, keahlian teknis, hingga pelatihan wirausaha melalui platform yang terintegrasi.

Masa depan program Kartu Prakerja kini berada di titik transisi. Meskipun belum dibuka di tahun 2025, pemerintah tengah mempersiapkan regulasi baru agar program ini tetap relevan dan terintegrasi dalam sistem ketenagakerjaan nasional. Harapan publik sangat besar agar Prakerja segera dilanjutkan karena terbukti memberikan dampak positif terhadap pengembangan SDM Indonesia. Masyarakat kini hanya bisa menanti sambil berharap proses transisi berjalan cepat dan transparan.

Fenomena Terkini






Trending