Produsen Desak Kepastian Subsidi Motor Listrik 2025: Jangan Digantung, Pemerintah Diminta Tegas

23 May 2025 14:02 WIB
alva-cervo-x-1747898447554.jpeg

1. Subsidi Motor Listrik Masih Abu-abu, Produsen Tagih Kejelasan

Kuatbaca.com - Sejumlah produsen motor listrik di Indonesia mendesak pemerintah untuk segera mengumumkan kelanjutan program subsidi atau insentif kendaraan listrik untuk periode 2025. Hingga akhir Mei, belum ada aturan baru yang mengatur kelanjutan insentif yang sebelumnya diberikan sejak 2023.

Salah satu yang bersuara adalah Alva, produsen motor listrik lokal yang berbasis di Cikarang. Dalam keterangannya, Putu Swaditya Yudha, selaku Chief Marketing Officer Alva, menekankan pentingnya kejelasan dari pemerintah terkait ada atau tidaknya kebijakan insentif, termasuk mekanismenya.

“Kami berharap ada kejelasan dari sisi pemerintah terkait apakah kebijakan untuk insentif ini ada atau tidak. Kalau ada, mekanismenya seperti apa. Ini penting agar konsumen bisa menentukan waktu pembelian,” ujar Putu, Kamis (22/5/2025).

2. Konsumen Ragu Membeli Tanpa Kepastian Insentif

Ketidakjelasan mengenai kelanjutan subsidi motor listrik membuat calon pembeli menunda keputusan. Ini tentu berdampak pada penjualan secara nasional, meskipun produsen seperti Alva menyebut dampaknya tidak signifikan bagi segmen premium.

Alva sendiri membidik pasar menengah ke atas dengan harga motor listrik berkisar Rp 30 juta – Rp 40 juta, sehingga segmentasi konsumennya relatif tidak terlalu sensitif terhadap insentif pemerintah.

“Kalau dari sisi dampak penjualan, mungkin ada, tapi tidak terlalu besar. Karena kami bermain di segmen premium,” jelas Putu.

3. Fokus Alva di 2025: Pengalaman Pengguna dan Infrastruktur Charging

Meski belum ada kejelasan insentif, Alva memilih untuk tetap fokus pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Tahun ini, perusahaan menargetkan ekspansi besar-besaran dalam bentuk:

  • Alva Experience Center di beberapa kota
  • Pembangunan 200 titik stasiun pengisian daya (charging station)

Saat ini, sudah ada sekitar 30-an titik charging yang tersebar di Jawa dan Bali, dan jumlah ini akan terus bertambah sepanjang 2025.

“Kami fokus menawarkan pengalaman berkendara. Tahun ini kami targetkan 200 titik charging station,” ungkap Putu.

4. Industri Butuh Kepastian Regulasi untuk Dukung Pertumbuhan

Desakan terhadap kejelasan regulasi bukan hanya untuk kepentingan konsumen, tetapi juga menyangkut perencanaan bisnis para pelaku industri. Produsen membutuhkan kepastian agar dapat menyusun strategi produksi, distribusi, dan pemasaran secara tepat.

Tanpa arah yang jelas dari pemerintah, dikhawatirkan investasi dan pengembangan sektor kendaraan listrik akan melambat, terutama bagi produsen yang bermain di segmen entry-level yang lebih sensitif terhadap harga.

Kepastian Subsidi Jadi Kunci Mendorong Adopsi Motor Listrik

Pemerintah perlu segera memberikan kejelasan status program subsidi motor listrik 2025, agar tidak membuat pasar stagnan dan kepercayaan konsumen menurun. Meski produsen seperti Alva menyatakan tetap solid, pelaku industri lain yang menyasar pasar massal bisa terdampak lebih berat.

Jika ingin mengejar target elektrifikasi kendaraan nasional dan mengurangi emisi karbon, maka kejelasan insentif bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan strategis. Jangan biarkan industri dan konsumen digantung tanpa arah yang pasti.

Fenomena Terkini






Trending