Pramono Anung Ingin Blok M Hub Hidup 24 Jam: Taman Literasi Siap Jadi Pusat Aktivitas Warga

25 May 2025 18:50 WIB
potret-keseruan-pencanangan-hut-ke-498-jakarta-di-blok-m-1748098642394_169.jpeg

Kuatbaca.com-Gubernur Jakarta Pramono Anung menyuarakan komitmennya untuk menghidupkan kawasan Blok M sebagai ruang publik yang aktif selama 24 jam penuh. Dalam rangkaian pencanangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, ia menekankan pentingnya menjadikan Blok M Hub sebagai pusat interaksi sosial yang dinamis, berdaya saing global namun tetap berakar pada budaya lokal.


1. Taman Literasi Dibuka Nonstop untuk Warga

Dalam pidato di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (24/5/2025), Pramono mengumumkan bahwa Taman Literasi akan menjadi salah satu fasilitas publik yang dibuka 24 jam. Keputusan ini merupakan bagian dari visinya menjadikan Blok M Hub sebagai kawasan publik yang inklusif dan selalu hidup, di mana warga Jakarta dapat belajar, berkumpul, atau sekadar menikmati suasana kota kapan pun dibutuhkan.

Ia meyakini bahwa keterbukaan ruang publik yang memadai akan memperkuat semangat warga untuk terlibat dalam kehidupan kota secara aktif. Dengan jam operasional tanpa batas waktu, Taman Literasi diharapkan menjadi tempat favorit baru bagi berbagai kalangan.


2. Blok M, Kawasan Penuh Cerita dan Nostalgia

Pramono juga menyoroti nilai historis dan emosional yang dimiliki Blok M bagi warga Jakarta. Ia menyebut kawasan tersebut sebagai saksi perjalanan hidup banyak orang—tempat di mana kisah cinta dimulai, patah hati dirasakan, dan kenangan tak terlupakan tercipta.

Referensi Pramono terhadap budaya pop, seperti cerita Bang Doel yang erat dengan Blok M, menunjukkan bahwa kawasan ini

memiliki daya tarik budaya dan sosial yang kuat. Karena itu, revitalisasi Blok M bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga pelestarian identitas kota yang penuh warna.


3. Jakarta Menuju Kota Global yang Berbudaya

Gagasan menjadikan Blok M Hub sebagai pusat aktivitas kota merupakan bagian dari strategi besar Jakarta untuk naik kelas sebagai kota global. Namun, Pramono menegaskan bahwa transformasi Jakarta tidak boleh melupakan akar budaya lokalnya, terutama budaya Betawi yang menjadi identitas khas ibu kota.

Menurutnya, Jakarta harus menjadi kota modern yang tidak tercerabut dari budaya aslinya. Oleh karena itu, pengembangan kawasan urban seperti Blok M harus tetap memperhatikan aspek budaya, komunitas, serta nilai-nilai tradisional yang menjadi kekayaan sosial.


4. Kolaborasi dan Partisipasi Publik Jadi Kunci

Pramono juga mengajak masyarakat Jakarta untuk bersama-sama mendukung inisiatif ini. Ia percaya bahwa tanpa dukungan warga, pembangunan kota akan kehilangan maknanya. Dalam semangat kolaborasi, ia berharap Blok M Hub bisa menjadi titik temu semua elemen masyarakat: warga lokal, pelaku budaya, pelaku usaha, dan generasi muda.

Perayaan HUT ke-498 Jakarta juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Acara ini digelar bersama detikcom dan didukung oleh sejumlah lembaga penting seperti MRT Jakarta, TransJakarta, PAM Jaya, dan Bank DKI. Sinergi antarlembaga ini menunjukkan bahwa perubahan kota memerlukan kerja kolektif dan konsistensi lintas bidang.

Transformasi Blok M menjadi kawasan yang hidup 24 jam menandai langkah nyata Jakarta menuju wajah baru: kota yang modern, ramah, dan terbuka bagi semua, namun tetap menghargai akar budayanya. Upaya ini diharapkan bisa menjadi model pembangunan kawasan urban lainnya di Indonesia yang mengedepankan keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya.

Fenomena Terkini






Trending